Seusai kepergian dokter tersebut, Ruli mengunci pintu ruangan Yaya, dan beralih kepada istrinya.
" Yang... Kamu yakin?"
" Ihhh, udahlah hun, ayo cepetan, aku udh sesek ini" keluh Yaya
" Iii... Iyya, tapi aku takut yang... Nanti kalo perut kamu meledak gimana?" Ucap Ruli polos
" Hahaha, yang bener aja hun, mana mungkin meledak perut aku" tawa Yaya lepas ketika mendengar ucapan suaminya
" Yaahh siapa tau yang, soalnya tadi sebelum aku kecelakaan itu, aku lagi overthinking tentang kehamilan kamu" ucap Ruli lirih
" Terus?" Tanya Yaya lembut sembari mengelus puncak kepala lelaki itu yang duduk disamping ranjangnya
" Terus aku - "
FLASHBACK ON
"Eh put lu Dateng?" Sapa Ruli melihat putri masuk kedalam rumahnya hati-hati mengendap-endap
" Iyah, si Yaya tidur ya..?" Tanya putri dengan suara berbisik
" Iya , tidur... Kecapean kayanya" ujar Ruli berdiri dari posisinya.
" Ohhhh, yaudahlah" ujar putri
" Put, lu disini dulu ya, gua mau keluar bentar beli susunya si Yaya" pinta Ruli pada putri
" Ohh boleh rul, yodah gih" suruh putri
" Okeh gua bentar aja kok" ucap Ruli sembari berlalu dari hadapan putri
Ruli melajukan motornya menuju mini market terdekat dari rumahnya. Sepanjang perjalanan mungkin orang yang melihat, pandangan Ruli seakan fokus karena terarah lurus kedepan.
Nyatanya sepanjang perjalanan pandangannya lurus kedepan bukan karna fokus, tetapi ia melamun. Bagaimana mungkin bisa, sedang mengendarai motor tapi dengan keadaan melamun? Hal ini mungkin saja terjadi, dan sering terjadi bagi para pengendara, dan ini sering membahayakan keselamatan si pengendara.
" Mah...pah....hiks..." Monolog Ruli sembari mengendarai motornya.
Ternyata lelaki itu menangis, ia membayangkan kehidupannya dulu bersama orangtuanya, ternyata semua itu terasa begitu cepat berlalu.
" Mamah, sama papah liatin Ruli teruskan dari atas sana.... Mamah sama papah liatkan kehidupan keluarga kecil Ruli dengan menantu kalian yang luar biasa cantiknya luar biasa baikknya yaitu Liyahnie Cantika istriku tercinta dan tersayang"
" Sebentar lagi personil kami tambah pah, mah.... Sebentar lagi kalian punya cucu, dan katanya HPL nya minggu-minggu ini"
" Pah....mah...hiks....hiks... Andai kalian masih ada, Yaya pasti akan merasakan kasih sayang dari mertuanya, Yaya akan merasakan dimanjain oleh mertuanya, yaya akan merasakan betapa dia sangat dicintai oleh mertuanya. Tapi semua itu hanya tinggal andai pah, mah...."
" Nanti istri Ruli akan melahirkan, tanpa ditemani orangtuanya, dan juga mertuanya, hiks.... Cucu pertama dari kedua keluarga yang telah menyatu, tapi dia tidak akan pernah bertemu dengan kakek dan neneknya"
" Hiks...pah....mah.... Ruli takuut.... Ruli takuutt, Ruli takut melihat Yaya melahirkan, Ruli takut Yaya akan seperti mama kandungnya Ruli, hiks.... Ruli takut Yaya akan ninggalin Ruli dan buah cinta kita pada saat melahirkan anak kita kedunia... Hiks.... Hiks... Ruli gak sanggup"
" PAH....MAH.... PELUKK RULI...... RULI LEMAHH....." Pekik Ruli dan tanpa sadar kecepatan laju sepeda motornya sangat tinggi
" ARRRGGGGHHHHHHHH........" Erangann Ruli pada saat ingin menghindari lubang yang ada di depannya, Ruli kehilangan kontrol, sehingga tidak bisa mengendalikan motornya, hingga ia terbanting dan terjatuh hingga kepalanya terbentur ke trotoar, tepat didepan sebuah warung kopi.
Sang pemilik warung segera keluar, dan mencoba menyelamatkan Ruli yang keadaanya cukup mengenaskan , kepalanya yang sudah berselimut darah segar yang mengalir dan luka goresan disekitaran wajah tampannya.
Orang-orang yang ada disekitar itu akhirnya membantu Ruli dan menghantarkannya kerumah sakit, setelah itu si pemilik warung mencoba menelepon salah satu kontak di hp Ruli, dan tepat yang dihubungi lelaki itu adalah Yaya itupun sesuai arahan Ruli sebelum akhirnya Ruli tak sadarkan diri.
Setelah itu, Ruli menerima penanganan dan perawatan dengan baik, sekitar 20 menit akhirnya Ruli siuman, dan si lelaki yang menolong Ruli pun masih berada disana, ia menyerahkan hp Ruli, dan memberitahu, tak sengaja membaca bahwa ada pesan istrinya akan melahirkan. Mendengar hal itu Ruli tak memikirkan dirinya yang sakit ia segera bangkit berterimakasih pada lelaki itu lalu berlalu keluar membereskan administrasi dan pergi menuju alamat rumah sakit yang dikirimkan putri.
FLASHBACK OFF
" jadi gitu sayang, aku jadi agak takut nyentuh kamu, takut terjadi apa-apa sama kamu" ujar ruli
Hola sayangkuh
Cintakuh..Maaf ya...
Bukan niat menggantung, tapi inilah dulu ku spill biar kalian tidak penasaran kenapa Ruli kecelakaan.Doakan semoga persalinan si Yaya lancar-lancar ya🥰
Sebenarnya bab yang ini udah selesai aku siapkan, tapi aku hapus lagi karna takut kalian sudah akunya wehh
Jangan lupa, vote, koment dan follow akun WP ku 💙💙💙
KAMU SEDANG MEMBACA
Pamit Untuk Kembali ( END )
RomancePamit adalah harapan yang dinantikan untuk kembali, lalu bagaimana jika pada kenyataannya pamit itu tidak akan pernah membawanya kembali? ~ MinYun