Salah Paham

614 23 6
                                    

Lima hari sudah berlalu, tiada hari tanpa kabar dari Ruli untuk menenangkan hati istrinya bahwa dia baik-baik saja disana. Hari ini akhirnya tiba, walau hanya lima hari saja mereka merasakan hubungan jarak jauh, namun itu terasa berat bagi Ruli, terlebih bagi Yaya yang masih terbayang akan kejadian yang lalu.

Hunny💙

Hun, jadi flight siang inikan?

Iya sayang, jadi

Yeayyy, okyy deh

Seneng Amay sayangku ini
Kenapa itu...

Gpp hun, aku jemput ya
Kabarin aku kalo udh flight
Biar aku gerak ke bandara

Gak usah sayang..
Nanti aku naik taxi aja

Gak mau.
Pokoknya aku bakal jemput..

Yaudah iya sayang..
Hati-hati dijalan nanti ya

Siap pipay😍
Safe flight hunny😘

Awww...
Mau kiss beneran dong..
Udah lama GK ditium-tium

Xixixi
Nanti ya pipay
See you disini
Assalamualaikum

Siap sayang
Waalaikumsalam 😘

---------------------

Usai bertukar pesan dengan sang suami, Yaya segera bersiap-siap dengan segala perintilannya untuk menyambut suami yang sudah dirindukannya berhari-hari.

Satu jam yang lalu Ruli mengabarkan bahwa ia akan segera flight, tak lama setelah itu Yaya berangkat menuju bandara dengan mengendarai mobilnya sendiri.

Sepanjang perjalanan, Yaya tak berhenti senyum - senyum mengingat bahwa dalam hitungan jam ia akan segera bertemu dengan suaminya.

Sesampainya dibandara Yaya langsung menunggu di areal kedatangan domestik. Kurang lebih satu jam yaya menunggu kedatangan Ruli, namun hingga detik ini batang hidungnya pun belum terlihat.

Saat Yaya tengah melamun menatap lurus kedepan, tiba-tiba saja ia dikagetkan dengan kedua tangan yang menutup matanya, walaupun terkejut Yaya dapat yakini ini adalah ulah kekasihnya.

" Hun, gak usah tutup mata gini dong, udah lepasin" ucap Yaya tersenyum dan berusaha membuka jari-jari tangan yang menutup matanya, hingga akhirnya terlepas. Dengan cepat Yaya membalikkan tubuhnya dan memeluk tubuh lelaki itu.

" Aku kangen banget tau yang" ucap Yaya dan melepaskan pelukannya hendak menatap wajah tampan lelakinya itu.

" Kok.....?" Betapa terkejutnya Yaya, karna lelaki yang ia peluk itu bukanlah suaminya.

" Maaf kak, aduh maaf kita jadi salah paham gini. Tadi aku kira Kakak itu pacar saya, soalnya dari belakang mirip banget. Maaf ya kak" jelas laki-laki itu yang paham akan tatapan bingung Yaya, yang saat ini sudah diam membisu.

" Kaka maaf ya saya tidak bermaksud macam-macam, maaf ya kak" mohon lelaki itu merasa tak enak hati

" Eeee...ehhhh, i...iiyyaa, saya juga minta maaf, saya kira tadi itu ulah suami saya, karna dia biasanya juga seperti itu, maafkan saya lancang memeluk kamu" ucap Yaya enggan terus menatap lelaki itu.

Pamit Untuk Kembali ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang