Selamat hari ibu mah

364 24 4
                                    

" Ya....!!!!" - teriak putri memanggil yaya yang tengah melamun.

" Eh...eh... So..soorrryy - sorry, kepala gua tiba-tiba sakit, jadi kurang konsen" ujar Yaya yang sadar dari lamunannya

Ruli memandang lekat kearah Yaya, ia menelisik wajah indah itu untuk memastikan apa benar wanitanya itu sedang tidak baik-baik saja

" Lahh kayanya lu kecapean si ya...! udah makan belum lu?" Tanya Berto

" Iya kali ya bang ber..? Tapi gua udah makan sih tadi siang!" Jawab Yaya

" Yodah mending lu makan dulu terus minum obat, mau gua beliin obat?" Tanya Berto

" Euh...gak usah bang nanti aja gua beli sendiri sekalian makan dirumah" balas Yaya

" Lahh begimane ceritanya ya? Kan sakitnya sekarang, nanti makin parah loh?!" Khawatir Ragin

" Gapapa gin, aman kok, tenang ya.., chill aja gak sih" senyumnya pada Ragin

Ruli terlihat diam saja mengamati pembicaraan yang tengah terjadi dihadapannya saat ini.

" Yodah ya, kalo makin sakit ngomong aja yah, jangan ditahan" ucap putri mengelus pundak Yaya dan dibalas anggukan olehnya.

" Minum air hangat dulu aja ka Yaya... Biar agak enakan" ucap Riska menyodorkan gelas berisi air putih hangat.

" Iya... Makasih ya ris" jawab Yaya menerima gelas yang disodorkan oleh Riska.

Tak lama kemudian mereka mulai bercerita bercanda bahkan tertawa bersama, namun tampaknya ada dua orang diantara kumpulan itu yang pikirannya tidak disana, yang dibawa hanya raganya saja, kalian benar kalau kalian mengira itu adalah Yaya dan Ruli. Sedari tadi mereka hanya tersenyum dan mengangguk-angguk sajaendengar ocehan dan candaan oleh teman-temannya.

" Oh iya guys... Kalian udah bikin surprise apa sama mama kalian? Hari ini kan pas hari ibu kan ?" Tanya Riska

Pertanyaan yang dilontarkan Riska tampaknya berhasil membuat semua orang kaget dan terdiam. Bahkan saat ini seluruh mereka yang ada disana melirik kearah Yaya, sebenarnya Riska tau apa yang membuat teman-temannya kaget, namun memang itulah tujuannya supaya Yaya tidak nyaman dan pulang terlebih dulu.

" Eh..euhhh... Ma..mmaaf ya ka Yaya, aku gak bermaksud" ucap Riska dengan raut wajah seakan-akan khawatir.

" Heumm... Gapapa ris, i'm okay, don't worry" ujar Yaya

" Eh..heuumm gimana kalo kita nyanyi satu-satu guys, mungkin Yaya lu mau duluan, kangen nih kita denger suara lu!?" Celetuk Ragin tiba-tiba untuk mengalihkan suaasana yang sempat tegang itu.

" Ehhh, jangan dulu deh, kepala gua masih sakit, euuumm kayanya gua balik duluan aja gapapakan? Maaf ya gua jadi ngerusak momen?" Ucap Yaya bertanya dengan rasa sedih

" Ngapain pulang sih ya disini ajalah, istirahat disini aja ya..." Ucap putri

" Gua mau rebahan put, gua pulang aja yah.." ucap Yaya lagi menyakinkan putri

" Ya....? Are you okay?" Tanya Berto

" IM okay bang ber, hanya butuh istirahat aja kayanya... Gua pamit ya... See you next time ya guys" ucap Yaya segera berdiri dan bergegas untuk pulang.

" Gua ikut yah ya?!" Ucap putri

" Gak usah utty, lu disini aja yah..." Ucap Yaya

" Bye... Gua duluan ya..." Ucap Yaya berlalu dari tempat itu

Ruli melihat semua itu terjadi, namun dia bingung apa yang terjadi pada Yaya, mengapa begitu tiba-tiba, ia segera bangkit dari kursinya dan menyusul Yaya keluar dari cafe itu. Semua yang disana hanya menatap heran apa yang tengah terjadi diantara kedua temannya. Riska yang melihat itu tampak jengah, dan ingin segera menarik Ruli kembali, namun apa boleh buat, dia tidak boleh gegabah, jika tidak, dia akan kehilangan simpatik dari Ruli.

--- POV di depan cafe ---

Terlihat saat ini Yaya tengah menunggu grab yang sudah ia pesan sedari tadi untuk mengantarkannya menuju appartemennya, tiba-tiba seorang lelaki datang menepuk bahunya lembut.

" Ya... Aku anter ya pulangnya" ucap Ruli

" Eh, gak usah rul, gua udah persen grab" jawab Yaya

" CK, kok lu-gua lagi sih, aku-kamu ya..!" Ujar Ruli

" Husssh, udah Gak usah gituan lagi, biasa ajalah, nanti yang ada bikin orang ovt" ucap Yaya

" Oh iya, gua duluan ya itu grab gua udah Dateng ( melangkah menuju mobil yang menjemputnya) oh iya satu lagi, jangan Dateng ketempat gua dulu, gua lagi butuh sendiri!!" Ucap Yaya kembali dengan penuh penekanan.

Saat ini Ruli masih bingung apa yang terjadi, apa dia membuat kesalahan. Mobil yang ditumpangi Yaya sudah tidak terlihat lagi. Ruli kembali masuk kedalam bergabung dengan teman-temannya, raganya ada disana namun hatinya dan pikirannya tidak disana.

--------------------------------------------------
Saat ini Yaya sudah berada di lobby appartemennya, ia berjalan dengan tergesa-gesa dan segera masuk kedalam appartnya, ia mengunci pintunya, dan bersandar di balik pintu.

" Mah........, hiks..."

" Dada Yaya sesak mah... Tapi Yaya gak tau apa yang bikin gini...."

" Mah.... Sakit banget mah...Yaya gak punya tempat untuk cerita lagi...."

" Semuanya hanya bisa Yaya simpan dalam hati mah.... Sakit mah...sakit disini......hiks..."

" Hari ini semua anak merayakan hari ibu bersama mamanya, tapi tidak dengan aku mah....."

" Mamah gak ada disamping Yaya....."

" Yaya udah ikhlas mah.... Tapi Yaya kangen mah...ARRGGHHHHH..."

Lama sudah Yaya mencurahkan kerinduannya pada mamah melalui tangisannya, saat ini Yaya terlihat sangat hancur sama seperti pertama kali mama pergi meninggalkannya, ia sudah ikhlas untuk semua ini, hanya saja ia rindu, dan perasaan apa yang membuatnya terasa begitu sesak didada

" Mah...." Ucapnya lirih

" Selamat hari ibu mamahku disurga, hiks..." Sambungnya

Saat ini ia mencoba bangkit dari posisinya yang sudah merosot dilantai di balik pintu masuknya.

Saat tengah berdiri, sakit dikepalanya tiba-tiba muncul, terasa pening dan kunang-kunang...

Bughhhh......

Selamat hari ibu
Untuk seluruh wanita hebat didunia 🌹

Aku baru bisa sambung segini dulu ya guys...

Aku usahakan besok up lagi, tapi aku gak janji ya guys....

Jangan lupa kasih vote dan komennya dong guys, supaya aku semangat lanjutin ceritanya

Happy reading luvs💙

Pamit Untuk Kembali ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang