04.30 wib
" Lah? Dia dari semalem tidurnya gini?" Ucap Yaya bertanya-tanya lirih terdengar
" Kasian banget anak orang...." Senyumnya terukir dibibirnya, kini tangganya bergerak hati-hati menyentuh surai rambut lelaki itu, dan kini berhasil mengelus kepala laki-laki itu pelan dengan penuh kasih
" Makasih ya rul, kamu jadi saksi proses aku bangkit selain putri" ucapnya lirih dengan senyuman.
Setelah itu segera ia bangkit dan bergegas untuk beberes dan bersiap-siap membuat sarapan untuk mereka berdua.
Terlihat saat ini Yaya sedang sibuk berkutat didapur ya, entah apa yang wanita itu lakukan saat ini, namun ia sangat fokus mempersiapkan hidangan yang menggugah selera dengan waktu yang cepat sebelum lelaki itu bangun, layaknya seperti suami istri ya🤭
"Hoaamm.... Yaya mana?" Ruli saat ini bangun dan mengerjapkan matanya mencari wanita yang tadi malam tidur diatas sofa tempat kepalanya diletakkan.
Yaya melihat bahwa lelaki itu sudah bangun, dan tampaknya Ruli sedang mencari-cari dia, dengan cepat wanita itu menghampirinya dan mengecilkan api kompornya.
" Hei... Kamu udah bangun" tangan Yaya bergerak menyentuh pundak Ruli
" Ya Allah, jantung gua gak aman ini, apa gini ya rasanya kalo nikah sama Yaya tiap bangun disambut bidadari" batin Ruli menatap wajah indah wanita itu
" Euh..eh.. i..Iyya... Aku udah bangun, terus aku nyari kamu, karna aku liat kamu gak ada lagi disofa" ucap Ruli
" Iya soalnya aku udah bangun cepat, terus langsung masak untuk sarapan kita. Oh iya, mending sekarang kamu mandi dulu, baru kita sarapan, aku udah siapin handuk sama kaos yang bisa kamu pake gih..." Suruh Yaya
" Ehh...eumm, iya ya.. makasih yah" balas Ruli
" Oke, aku tunggu di meja makan ya" ucap Yaya sambil meninggalkan Ruli menuju dapurnya kembali.
Meja makan saat ini sudah terisi dengan makanan-makanan yang sangat menggugah selera, dan Ruli sudah selesai mandi dan sudah duduk manis di meja makan, sambil menunggu Yaya selesai mandi datang dari kamarnya.
" Rul, maaf ya aku lama!?" - Yaya
" Gapapa kok ya, aku masih aman kok" - Ruli
" yodah, kita makan yuk, aku bikinin ya...! Kamu mau nasi apa? Nasi goreng atau nasi putih?" - Yaya
" Nasi goreng aja ya pakein ayam sama telornya juga yah ..." - Ruli
" Nikmat dunia apalagi yang kau dustakan ferguso.... Mau tiap hari dilayanin Yaya gini dong Tuhan, boleh gak sih?" Batin Ruli sambil menerima piring yang sudah diisi oleh Yaya
" Rul?"
" Iya, kenapa ya?"
" Nanti kita jadikan jiarah ketempatnya Robby?"
" Pasti dong ya, kamu udah siapkan?"
" Udah kok, aku siap, aku udah ikhlas kok atas semua yang udah terjadi"
" Gitu dong senyum terus yah ya!" - " oh iya? Nanti kamu jadikan pindahannya?"
" Iya rul, kamu bantuin aku ya?"
" Oke siap..."
Saat ini mereka sudah selesai makan dan membereskan meja makan dan piring bekas makan mereka. Terlihat mereka membagi tugas dengan sangat baik, sudah sangat cocok menjadi suami dan istri, Ruli menyuci piring, Yaya membersihkan meja makan dan dapur yang sempat berantakan akibat ulahnya.
" Ya .....?!!"
" Iya bentar rul, kamu tunggu aja dimobil"
"Oke... Aku dimobil ya"
Yaya telah siap dengan dirinya, dan bergegas menuju keluar rumah dan mengunci rumah dan pagarnya.
" Huhhh... Maaf ya lama" ucap Yaya dengan nafas yang belum teratur.
" Its okay Yaya... " Jawab ruli
Setelah menempuh perjalanan yang lumayan jauh dan memakan waktu, akhirnya mereka tiba dimakam Robby dengan membawa bucket bunga, dan bunga tabur.
" Ass rob.."
" Maaf ya dari kemaren gua gak Dateng kesini.... Huh ... Soalnya gua perlu persiapkan diri untuk ada di hari ini, tapi ternyata udah keduluan lu datang melalui mimpi gua... Yang tenang disana ya Robby, gua udah maafin Lu kok, gua udah ikhlas dengan semua yang udah terjadi, jadi jangan khawatir lagi, maaf gua udh gua kasih untuk lu"
Setelah sekian puluh menit mereka mengungkapkan isi hatinya, dan memanjatkan doa-doa bagi Robby, akhirnya mereka beranjak pulang meninggalkan makam itu.
------ POV DI MOBIL -----
" Ini kita mau langsung pulang? Atau keliling dulu?" Tanya Ruli pada Yaya
" Euuummm... Kayanya kita keliling aja dulu ya ke mall sambil aku belanja keperluan untuk di apart, sambil nunggu makan siang" jawab Yaya
" Okey ibu Yaya Cantika, kita segera berangkat" ucap Ruli
" Hahahah, kamu ada - ada aja rul" ucap Yaya
" Ya..?"
" Heuum?"
" Perasaan kamu udah gimana?"
" Euuumm, udah lebih ringan sih rul, makasih banyak ya Ruli kamu udah nemenin aku dalam proses bangkit aku" ucap Yaya
" Hey Yaya... Selama aku bisa, aku akan selalu usahakan semua untuk kamu, jadi jangan pernah asing yah ya bagaimana dan apapun yang terjadi kedepannya" ucap Ruli tulus, sambil sesekali melirik wanita disampingnya
Hiii readerss....
jangan lupa untuk dukung cerita aku ini juga melalui vote dan koment
Maaf ya malam ini kalo kedikitan soalnya aku lagi meriang ( merindukan kasih sayang ) 🤣🤭
KAMU SEDANG MEMBACA
Pamit Untuk Kembali ( END )
RomancePamit adalah harapan yang dinantikan untuk kembali, lalu bagaimana jika pada kenyataannya pamit itu tidak akan pernah membawanya kembali? ~ MinYun