Waktunya Healing

379 24 12
                                    

Udara pagi yang sejuk, hembusan angin danau menyeruak masuk membuat tubuh yang merasakannya terhanyut dalam lamunan kenyamanan.

Pagi hari ini terlihat Yaya sedang berdiri di balkon kamarnya yang menghadap tepat ke hamparan danau Toba, dengan secangkir teh hangat ditangannya.

Ting... ( Notifikasi pesan )

Uly💙

Sayang?
Udah bangun?

Udah sayang
Kenapa?

Sarapan yuk..
Aku udah di resto nunggu..

Okyyy sayang
Tunggu bentar ya..

Siap sayang 💙

---------------------

Yaya, utty, dan Bi sumi segera bergegas menuju kebawah, untuk menikmati breakfast nya sebelum lanjut menelisik seputaran wilayah Parapat dan keindahan danau toba.

"Morning sayang" sapa Ruli menarik bangku kosong disebelahnya mempersilahkan kekasihnya untuk duduk.

"Morning hun, kalian udah lama nunggu?" Jawab Yaya dan bertanya.

" Sekitar 15 menitan lah sayang, karna kita minum kopi dulu tadi" jawab Ruli tersenyum, yang dibalas anggukan oleh sang kekasih.

" Bucinya bisa kali nanti aja, liatkan disini ada orang" ucap putri yang menganggu keromantisan sepasang kekasih tersebut.

" Dihk.... Makanya cari pacar ty, biar bisa gini" jawab Ruli tengil dan memperagakan memeluk tubuh Yaya.

" Iiiiih.... Nyebelin banget si lu .., nyesel gua restuin lu ama sahabat gua" ucap putri kesal.

" Ehhh....jangan ribut dong, masih pagi juga...mending ayok ambil sarapannya biar langsung sarapan, karna nanti sore kita harus balik kemedan yakan Lex?" Ucap Yaya

" Hehehe iya ka Liya, sekitar jam 5 kita jalan biar nyampe dimedan jam 9 an paling lama, karna mau nikmatin durian kan?" Jawab Alex

" Itumah harus bang Alex, durian Medan gak ada obat soalnya" timpal putri

" Yoweess udah-udah, kita ambil sarapannya aja langsung" ucap pak Dadang yang disetujui oleh semuanya.

Saat semua hendak berdiri mengambil breakfastnya, Yaya bertanya kepada Ruli.

" Hun, mau sarapan apa? Biar aku yang ambilin" tanya Yaya

" Serius sayang? Gak usahlah nanti kamu kerepotan jadinya" balas Ruli

" Enggak dong, masa kerepotan ngelayani Capasu " ucap Yaya tersenyum menggoda Ruli.

" Kamu yah udah bisa centil, siapa yang ajarin sih?" Ucap Ruli gemas menoel hidung kekasihnya itu .

" Hihihi, kan kamu juga sering gombalin aku, jadi aku belajar deh, eh malah jadi centil ya jatuhnya" jawab Yaya memasang wajah sendu, dan memanyunkan bibirnya

" Ahhh sayang.. jangan gini dong, akukan jadi gemes, pengen aku gigit jadinya" ucap Ruli mengelus pucuk kepala Yaya.

" Yaudah, udah ah... Cepetan mau sarapan apa biar aku ambilkan nanti keburu putri ngeliat kita dimarahin lagi" ucap Yaya tertawa.

Pamit Untuk Kembali ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang