Good morning sayang....
Hm, good morning pipay - ucap Yaya dengan nada manja ditambah suara khas bangun tidurnya, itu terdengar sangat sexy ditelinga Ruli.
Ruli menarik tubuh Yaya semakin masuk dalam dekapannya, menciumi puncak kepala istri kesayangannya itu
"Pipaay, kok ininya aku kaya penuh banget ya?" Tanya Yaya polos namun masih dalam dekapan rui dengan mata terpejam.
" Iyalah penuh sayang, kan adiknya pipay masih didalam dari semalem" jawab Ruli santai mengelus surai rambut istrinya.
Seketika mata Yaya terbelalak menatap Ruli tajam.
" Ihhhhk pantesan badan aku pegel, ternyata karna tidur nyampi biar itunya gak lepas yah...ihh kamu ngeselin tau hun" cerocos Yaya merasa tidak terima dan menarik dirinya menjauh dari Ruli, secara tidak langsung penyatuan merekapun terlepas.
" Euuuhhhmmm...." Desah Ruli
" Ihhhhk dasar mesum kamu ya hun, bisa-bisanya ngedesah" omel Yaya
" Kamunya sih sayang, narik asal narik, kan kesenggol batangnya jadi tegang tau" protes Ruli
" Jadi itu salah aku? Iyah? Salah aku hun?" Tukas Yaya
" Enggak sayang, enggak, bukan kamu yang salah, adik aku aja yang lemah, asal liat dan kesenggol kamu langsung tegang, maaf ya sayang" ucap Ruli mohon maaf pada istrinya, dengan menyatukan kedua tangannya memasang puppy eyesnya.
" Yodah deh, untung aku sayang"ujar Yaya menatap Ruli dengan wajah cengigisan.
" Oh...oh...oh... Kamu nge prank aku pura-pura ngambek? Iyahh? Awas kamu yah" ucap Ruli mendekat pada Yaya, dan menggelitik perut dan leher wanitanya itu
" Ha...ha...haa... Aduhh... Ampuun hun, Iyah enggak ngeprank lagi..ha...ha..ha" ucap yaya sembari tertawa menahan rasa geli diperut dan lehernya.
" Bener? Janji gak ngeprank lagi?" Cecer Ruli dan masih setia menggelitiki lembut Yaya
" Iya janji hun... Udah ya lepas ... Perut aku keram hun..." Mendengar ucapan Yaya segera Ruli menghentikan gelitikannya beralih menjadi khawatir.
" Keram yang? Yang mana? Perut kamu keram?" Tanya Ruli khawatir dan membantu Yaya untuk duduk bersandar pada kepala ranjangnya.
Dengan wajah serius menahan sakit, Yaya menuruti perlakuan hangat Ruli. Sebenarnya ingin sekali rasanya ia tertawa melihat wajah suaminya itu ditambah dengan suaminya itu masih polosan tanpa busana.
Setelah bersandar pada kepala ranjang, Yaya mengambil ancang-ancang untuk
" Lariiiiiiiii....." Pekik Yaya berlari menuju kamar mandi dan membanting pintunya untuk menghindari Ruli masuk mengikutinya.
" Kamu kena prank lagi hun..... Maaf ya cintaaah" pekik Yaya dari dalam kamar mandi masih dengan nafas terengah-engah dan tawanya yang sangat asik.
" Kamu yaaaa.... Curang banget sih kamu sayang, bisanya bikin khawatir, liat nanti pembalasan aku, kamu akan aku buat gak bisa jalan, liat aja" ancam Ruli namun itu terasa gemas ditelinga Yaya
" Awwww, takuuuuttt" pekik Yaya bersama dengan suara tawa khasnya
Melihat istrinya yang sudah masuk kedalam kamar mandi Ruli berinisiatif untuk merapihkan bekas peperangan mereka tadi malam dan subuh tadi.
Ruli mengambil handuk dan melilitkannya dipinggangnya untuk menutupi pusakanya sembari bebersih.
Setelah selesai dengan kamar, Ruli menuju ruang laundry dan menyuci pakaian mereka. Sembari menunggu cucian, Ruli memilih untuk mandi dikamar bawah karena istrinya masih setia didalam kamar mandi mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pamit Untuk Kembali ( END )
RomancePamit adalah harapan yang dinantikan untuk kembali, lalu bagaimana jika pada kenyataannya pamit itu tidak akan pernah membawanya kembali? ~ MinYun