Kaya biasa bang, vote dlu, biar gue semakin semangat dalam bekerja dan menulis, anjay hahaha
Intinya jangan lupa vote, susahnya apasih buat vote? Tinggal pencet tombol bintang di pojok kiri?! Jangan pelit-pelit ya sayangku🥰 nanti om cium loh kalo jadi readers ghaib, wkwkwk bercanda euy
Intinya vote ajalah
_______________________________________
Chika meletakkan secangkir teh hangat diatas meja.
"Makasih" ujar Zee.
Chika ikut duduk disebelah Zee.
"Kamu udah hampir dua bulan loh ga nemuin Marsha, biasanya tiga hari aja udah ga tahan mau ketemu Marsha"
"Ayahnya masih ngehalangin aku buat aku nemuin Marsha, terakhir aku mau nemuin dia, aku dihajar sama ayahnya. Semua kontak aku juga masih dia blokir, aku ga bisa hubungin dia"
"Aku udah bilang sama kamu, Zee. Kamu liat kan, gimana keadaannya sekarang?"
"Kok kamu malah nyalahin aku?"
"Jadi yang salah aku? Jelas-jelas dari awal kamu ga mau kasih tau tentang aku dan Key ke Marsha"
Zee berdecak kesal. Suasana hatinya sedang buruk, dan ucapan Chika malah semakin membuatnya kesal.
"Kamu kalo mau marah, jangan ke aku, orang ini semua salah kamu" ujar Chika.
"Mau kemana?" Tanya Zee saat melihat Chika bangkit dari tempat duduknya.
"Mau liat ke kamar, kalo duduk disini percuma, kamu ga mau dengerin aku" ketus Chika.
Chika pun berlalu dan meninggalkan Zee di teras rumah ini. Zee memijat pelipisnya, mencoba membuat pikirannya lebih rileks.
Zee mengambil kunci motornya dan pergi menuju minimarket depan komplek perumahan ini.
Zee menghidupkan sebatang rokok, di teras rumahnya, lalu menghirupnya.
"Kalo aku ngerokok, biasanya kamu ngomel, Sha" gumamnya.
Zee terus menghisap rokok itu, sambil melihat mentari senja.
"Papa, kok papa ngerokok sih?"
Suara anak kecil itu membuat Zee menoleh, dan langsung mematikan rokoknya.
"Key, ngapain disini?"
"Tadi Key liat papa disini, makanya Key samperin"
"Ooo gitu, Key udah makan?"
"Udah, tadi disuapin mommy"
Zee hanya mengangguk untuk menanggapinya.
"Key seneng, sekarang papa tidur sama Key terus"
Zee menaikkan alisnya.
"Oh ya?"
Takeo mengangguk. "Papa jangan pergi-pergi terus makanya, papa ajak mama main kesini aja"
"Hah, kok ajak mama sih, Key?"
"Iya, biar mama kenal sama Key, trus mama mau main sama Key deh. Soalnya kata mommy, papa kalo keluar itu, mau ketemu sama mama"
○◇○
"Halo, Chik. Kamu masih di rumah sakit?"
"Iya, Zee. Kamu bisa jemput Takeo ga?"
Zee menatap arlojinya sebentar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Kamu, dan Kita [END]
ChickLitTentang bagaimana seorang Marsha Lenathea dan Arzhie Adriano Harlan bisa mengubah kata "aku" dan "kamu" didalam kamus hidup mereka menjadi satu kata. Kita.