Aku, Kamu, dan Kita [31]

3.6K 321 28
                                    

Sebelum baca vote dlu lah adik adik, cuma pencet tombol bintang doang kok, kalo mau komen, alhamdulillah malah, jangan pelit-pelit vote dong, diliat-liat yang baca lumayan, tp banyak yang ghaib

Awas lo yang pada baca tapi nggak vote, gw pantau lu pada!

Hahah xanda gais, tolong tandai kalau typo, selamat membaca!




______________________________________

Marsha sekarang berada di salah supermarket, membeli kebutuhan bulanan dapurnya. Biasanya Marsha akan berbelanja ditemani Zee, tapi sekarang, Zee masih berada di luar kota.

Marsha dengan lihat menyusuri setiap bagian super market ini, mulai dari berbelanja daging-dagingan, sayur, dan beberapa kebutuhan rumah tangga lainnya.

Sekarang Marsha sedang memilih perkecapan. Dia bingung, harus kecap merk bangi atau abd.

"Marsha" seseorang memanggil namanya.

Marsha menoleh, karena merasa dirinya dipanggil. Seorang wanita, sedang menggendong bayi yang mungkin berusia 5 bulan yang menyapanya tadi. Wanita itu adalah mantan kekasih suaminya, Ashel.

"Loh, kamu kenal saya?" Tanya Marsha.

Ashel tersenyum dan mengangguk. "Iya, istrinya Zee kan?"

Ashel mengulurkan tangannya, lalu tersenyum. "Aku Ashel, mungkin kamu belum tau aku"

Marsha menjawab uluran tangan Ashel. "Marsha, aku tau kamu kok" ujar Marsha. Dia berusaha untuk terlihat seramah mungkin.

Ashel dan Marsha terus mengobrol-ngobrol, hingga akhirnya mereka memutuskan untuk singgah di coffee shop, didepan supermarket tersebut.

"Eh, ngomong-ngomong, ini anak kamu?" Tanya Marsha.

Ashel mengangguk. "Iya, ini anak aku, Sha"

"Lucu banget, boleh gendong nggak?" Tanya Marsha.

"Kamu bisa, Sha? Nanti perut kamu kenapa-napa nggak?"

"Nggak kok, aman, sekalian aku juga mau latihan" ucap Marsha.

Marsha mengambil bayi laki-laki itu dari strolernya, lalu menggendongnya.

"Anak kamu mukanya kamu banget, Shel" ucap Marsha.

"Hah? Emang iya, Sha?"

"Hahaha, iya. Apalagi matanya tuh"

Marsha tersenyum ketika melihat bati yang digendongnya tertawa, begitu pula dengan Ashel.

"Hahaha, tau aja dia, yang mana yang cantik, seneng tuh dia , Sha, digendong cewe cantik"

"Hahaha, mas bayi bisa aja, btw namanya siapa, Shel?"

"Tuh dek, ditanya onty Marsha, siapa namanya, nama adek siapa?" Ashel tampak mengajak bicara anaknya itu.

"Gavin, onty" cicit Ashel, seakan-akan Gavin yang menjawab pertanyaan Marsha barusan.

Marsha mengangguk-anggukan kepalanya. Sekarang Marsha mengembalikan Gavin ke stroler miliknya.

"Halo Gavin, ini onty Marsha" ucap Marsha, sambil melambaikan tangannya pada Gavin.

Gavin tertawa, hal itu membuat Ashel dan Marsha juga tertawa.

"Kamu udah berapa lama ngisi, Sha?"

"Baru 16 minggu"

Ashel mengangguk paham.

"Kamu kalo ngidam gitu, aneh-aneh gitu nggak?"

"Hmm, lumayan hahaha, tapi kak Zee iya-iya in aja, soalnya kalo dia ngak nurutin ngidam aku, kadang aku suruh tidur diluar. Kamu juga dulu gitu nggak sih, Shel, kalo ngidam suka aneh-aneh?"

Aku, Kamu, dan Kita [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang