Kaya biasa bang, tolong vote dlu sebelum baca.
Kenapa harus vote dulu sebelum baca?
Karena, kalau kalian vote sebelum baca, authornya akan semakin semangat menulis, dan kalau semakin semangat menulis, akan semakin sering update. Jadi, apakah kalian mau authornya cepet update? Makanya vote.
Cara vote simple kok, cuma pencet tombol bintang di pojok kiri saja. Jadi, tunggu apalagi? Cepat vote.
Kalau sudah vote, boleh dong, ditambah komennya hehe
Ok, selamat membaca!
________________________________________
Setelah 4 minggu lebih dirawat di rumah sakit, Marsha sudah diperbolehkan pulang oleh pihak dokter. Syukur saja, mereka sudah memiliki tempat tinggal, walaupun masih menyicil.
Zee juga sudah mendapatkan pekerjaan, walaupun pekerjaan hanya sebagai karyawan swasta, tapi setidaknya dia masih memiliki penghasilan.
Zee membuka pintu rumah ini. Rumah ini memang lebih sederhana dari rumah yang dia dan Marsha tinggali sebelumnya.
Rumah ini memiliki 2 lantai. Luas tanah 112 m² dan luas bangunan 138 m². Dilengkapi dengan 4+1 kamar tidur, 3 kamar mandi, dan garasi yang muat 2 mobil. Dan yang paling penting adalah, rumah ini dijual dengan full furnished.
Zee dan Marsha berjalan masuk ke rumah, saat pintu dibuka, mereka melihat sofa disana, yang dimana itu adalah ruang tamu.
Zee menutup pintu. Marsha terlihat masih menatap rumah ini. Menyusuri beberapa detail ruang tamu ini. Melihat itu, Zee terdiam. Zee merangkul lengan atas Marsha, mengelusnya.
"Maaf ya, rumahnya gini doang" ucap Zee.
"Kamu ga perlu minta maaf, kak. Rumah ini jauh lebih bagus dari bayangan aku"
Zee tersenyum, lalu mengecup pucuk kepala istrinya.
"Kamu ke kamar duluan gih, istirahat, aku mau beresin barang-barang kita" suruh Zee.
Marsha mengangguk. Lalu berjalan menuju kamarnya.
Zee mengeluarkan beberapa koper yang memuat baju-baju miliknya, lalu beberapa box yang berisikan barang-baranya.
Setelah semua barang-barang di mobil sudah berada di dalam rumah, Zee memulai pekerjaannya. Pertama-tama dia membawa koper yang berisikan baju miliknya, untuk dirapikan di kamarnya.
Ceklek.
Zee membuka pintu kamarnya, terlihat Marsha yang baru saja keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk kimono, rambutnya dililit dengan handuk.
"Kamu mandi?" Tanya Zee.
"Iya, kenapa emangnya?" Tanya Marsha balik.
Zee menggeleng. Dia langsung mengalihkan perhatiannya, mengusir pikiran kotornya.
Zee duduk di lantai, dan membuka koper yang pertama, lalu mulai memindahkan bajunya ke lemari. Tak lama kemudian, Marsha ikut duduk disebelahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Kamu, dan Kita [END]
Genç Kız EdebiyatıTentang bagaimana seorang Marsha Lenathea dan Arzhie Adriano Harlan bisa mengubah kata "aku" dan "kamu" didalam kamus hidup mereka menjadi satu kata. Kita.