Aku, Kamu, dan Kita [37]

3.8K 341 31
                                    

"Sebenernya hubungan aku dan Zee itu ga seperti yang kamu kira"

"Hah? Maksud kamu?"

"Zee cerita sama aku, kalau kamu itu ngira, Zee selingkuh dan punya anak kan?"

Marsha tidak menjawab, tanpa menjawab pun dia rasa, Chika tau jawabannya.

"Aku sama Zee gak punya hubungan spesial, dan anak aku, Takeo, dia bukan anak Zee. Tapi memang Zee selalu suruh Takeo buat panggil dia papa"

"Tapi kenapa? Kenapa Zee nyuruh anak kamu buat panggil dia sama sebutan itu? Dan kenapa Zee bisa sesayang itu sama anak kamu?"

"Takeo itu keponakannya, anak dari kembarannya" jawab Chika.

Percakapan ini semakin serius, Marsha membenarkan posisi duduknya, terlihat dia mengerutkan dahinya, karena bingung.

"Tujuh tahun lalu, aku menikah sama kembarannya Zee yang sudah hilang bertahun-tahun, Arzean. Tapi, tiga tahun lalu, Zean mengalami kecelakaan, yang harus membuat dia terbaring koma sampai saat ini" Chika mulai bercerita, sudut matanya terlihat berair, bertanda dia menahan tangis.

Marsha membuka tasnya, mengambil selembar tissue, dan memberikan tissue itu pada Chika. Chika pun mengambil tissue tersebut, dia langsung mengelap sudut matanya yang berair.

"Terima kasih" ucap Chika. Marsha hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Dulu, aku ketemu Zean di salah satu kios makanan di kampus tempat dia belajar, aku dulu kerja sebagai penjaga kios makanan itu. Singkat cerita kita sering ketemu, dan Zean suka ngajak aku ngobrol, dari situ kita tau, kita memiliki background yang sama, kita sama-sama ga punya keluarga. Kita sahabat baik, sampai satu hari, dimana hari itu hari kelulusan Zean dari kuliahnya, Zean melamar aku. Dan satu bulan kemudian kami menikah"

Marsha mendengar cerita dari Chika dengan seksama.

"Aku boleh tau, gimana kamu bisa ketemu sama Zee?" Tanya Marsha.

"Tentu"

Flashback on

Hari ini, hari minggu, yang artinya hari dimana Chika harus mengajak anaknya untuk jalan-jalan pergi ke taman hiburan.

"Key! Jangan lari-lari!"

Chika berlari mengejar anak kecil yang memang sedang dalam masa aktifnya. Chika tidak bisa berlari dengan cepat karena situasi disini cukup padat, wajar saja, ini weekend. Namun, beda halnya dengan Takeo, dia dengan mudah bergerak, karena badannya masih kecil.

Bugh..

Anak kecil yang dipanggil 'Key' itu terjatuh, tersungkur kedepan. Chika berlari untuk menghampiri dan menolong Takeo. Chika melihat seorang pria membantu Takeo untuk bangkit. Chika sangat familiar dengan wajah itu.

Ketika Chika mendekat, dia melihat anaknya sudah digendong dengan pria itu.

Takeo menoleh kearah Chika. "Mommy, ini dad!" Ucapnya.

Chika mengambil Takeo dari gendongan pria yang belum dia kenal itu.

"Maaf ya" ucap Chika.

Aku, Kamu, dan Kita [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang