Aku, Kamu, dan Kita [6]

3.8K 269 8
                                    

Jam menunjukkan tepat pukul tujuh malam. Marsha berlari menuju teras depan rumahnya.

Terlihat di teras itu, seorang laki-laki jangkung berkacamata sedang duduk di bangku teras, menunggunya.

"Kevin" tegur Marsha.

Kevin menoleh kearah Marsha. Lalu Marsha duduk disebelah Kevin.

"Ada apa nih? Tumben main malem-malem gini?" Tanya Marsha dengan nada bercanda.

Kevin terkekeh mendengarnya.

"Ngak, tadi aku habis keluar beli martabak manis, trus keinget kamu, jadi ini aku juga beliin buat kamu" ucap Kevin.

Lalu Kevin memberikan sebuah kantong plastik yang berisikan martabak manis. Dan pastinya Marsha menerima bungkusan itu dengan senang hati.

Marsha menatap plastik putih itu dengan berbinar.

"Wihh, tau aja aku lagi laper. Ini rasa-"

"Rasa cokelat keju. Tenang aja, aku kan fans nomor satu kamu, jadi pasti tau lah kesukaan kamu"

"Iya deh, si paling fans nomor satu. Makasih bestie" ucap Marsha sambil tersenyum.

Kevin juga ikut tersenyum, sampai matanya terlihat agak sipit.

"Sama-sama Marsha" jawab Kevin.

"Vin, tunggu bentar ya, aku ambil piring sama garpu dulu" ucap Marsha.

Kevin pun mengangguk. Lalu Marsha masuk kedalam rumah, untuk mengambil sebuah piring dan dua buah garpu.

Setelah beberapa saat, Marsha kembali menghampiri Kevin dengan piring dan garpu ditangannya.

Marsha mengambil bungkus martabak yang tadi ia letakkan di meja kecil diantara bangku tempatnya duduk dan bangku tempat Kevin duduk.

Marsha memindahkan martabak tersebut keatas piring yang ia bawa, lalu memberikan salah satu garpu yang ia bawa.

"Nih" ujar Marsha sambil menyodorkan garpu tersebut.

Kevin pun mengambil garpu yang baru saja Marsha berikan.

"Hobi banget ngajak orang gendut" ucap Kevin.

Marsha terkekeh pelan.

"Lagian, kenapa ngak nolak coba?"

"Kan udah aku bilang, aku tuh fans nomor satu kamu, mana mungkin aku menolak permintaan idolaku"

Kevin pun mulai mengambil martabak itu dengan garpu ditangannya, lalu memakannya.

"Dih, nyomot duluan" cibir Marsha.

Kevin yang masih mengunyah membenarkan kacamatanya, lalu menatap Marsha.

"Maaf deh, udah keburu ngiler" ucap Kevin mengutarakan alasannya.

Marsha hanya menggeleng.

"Alasan" cibir Marsha.

Marsha pun ikut mengambil martabak itu dan memakannya.

Selain acara makan martabak, beberapa obrolan dan candaan mengisi pertemuan Kevin dan Marsha di teras rumah ini.

"Eh Vin, aku jadi kuliah di Jakarta" ucap Marsha antusias.

"Eh, serius Sha? Kalo gitu kita masih bisa main bareng dong"

Marsha mengangguk.

"Iya, serius"

"Yes!"

Marsha menatap sinis Kevin.

"Aku tau, kamu pasti seneng gara-gara kalo aku kuliah di Jakarta juga, nanti kamu mau minta aku traktirin kamu makan. Ogah"

"Yah, tau aja kamu"

Aku, Kamu, dan Kita [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang