bab 3

4.2K 244 2
                                    

"maksud mu apa baby?"tanya Axel di sela" mengusap air mata Aidan.

setelahnya ia membatu mendengar penuturan pria imut di depannya.

"hiks..mereka meninggalkan ku sendiri Dady..me-mereka tak sayang Aidan."ucap nya terus menangis.

"hey,..kan ada Dady sekarang,Dady tak akan meninggalkan mu oke.."ucap Axel menenangkan Aidan.

'humm.

setelah beberapa lama menenangkan Aidan, Axel kembali keluar untuk memastikan identitas Aidan.

"bagaimana? sudah kau dapat?."tanya Axel tak sabaran.

"sudah tuan.

"kemarikan.

srekk..

srekk..

isi dokumen.//

nama: Aidan Joseph

umur: 16thn.

nama keluarga: Joseph

kedua orang tuanya meninggal dunia 3thn lalu.

yang membuat Axel tersenyum tipis adalah ketika ia melihat bahwa Aidan tak memiliki orang tua.

"baiklah,urus dokumen pergantian nama baby ku."ucapnya singkat.

"baik.

setelah mendapatkan dokumen penting,yang menjelaskan bahwa saja Aidan tidak memiliki kedua orang tua, ia bergegas masuk ke dalam ruangan dan memeriksa apakah Aidan masih terlelap atau tidak.

"selalu menggemaskan."lirih Axel tersenyum.

setelahnya terdengar geraman kesal dari seorang bayi kecil yang terdengar seperti marah dalam tidurnya, entah apa yang dia mimpikan.

"ishhh...

setelah mendengar german itu,bergegas Axel menuju ke samping pria imut yg membuat nya terobsesi saat pertama kali bertemu.

sebenarnya Aidan kesal kepada sistem sampai-sampai terdengar bahwa saja ia sedang kesal di dalam tidurnya.

POV Aidan//

"tuan anda memiliki misi untuk memasuki mension Castellanos."

setelah mendengar penuturan sistem,segera ia menanyakan jangka waktu yang ia miliki.

"batas waktu?.

"waktu anda hanya tersisa 2 jam lagi.

"ishhh... cepat sekali."geram Aidan yang sebenarnya ingin bermalas-malasan.

maka dari itulah terdengar suara geraman dari mulut pria imut itu.

"eunghh."lenguh Aidan.

setelah mendengar lenguhan Aidan bergegas Axel menanyakan mengapa ia terbangun.

"kenapa baby?.

"Aidan ingin pulang dady."sahut Aidan.

"tapi kau belum sembuh baby."ucap Axel membujuk Aidan agar terus tinggal di rumah sakit sampai ia benar-benar pulih.

"big no!!, Aidan pengen pulang.. kalau Dady tidak mau.."ucap Aidan menjeda ucapannya.

"kalau tidak kenapa Baby?.

"Aidan pulang ke apartemen Aidan saja."ucap Aidan mengerucutkan bibirnya sebal.

mendengar penuturan Aidan, Axel merasa geram dan tak sengaja membentak bayi imutnya.

"TIDAK!!"

beberapa detik setelahnya terdengar suara isakan tangis dari bibir pria mungil yang ia bentak barusan.

berkelana dengan sistem (Aidan)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang