racauan Aidan terhenti sebab mendengar derap langkah tegas dari arah pintu kantin.
Aidan menatap ke arah sang Dady dengan tatapan kosongnya.
hikss...
"hikss..
terdengar tangisan seorang bayi imut di kerumunan,axel naik pitam melihat kini Aidan dalam kondisi tak baik,mata yg membengkak, bibir yg juga sama dengan keadaan mata,dan tak lupa kini tangisannya berganti dengan batuk,yg menandakan bahwa aidan sudah lama menangis.
Axel mengambil aidan lalu menggendong nya ala koala.
"heii... don't cry please.."ucap Axel lembut.
ucapan lembut Axel membuat para karyawan terperangah.
'ck..bos kita terlihat manusiawi saat berbicara lembut.'ucap mereka serempak di dalam hati.
"siapa yg membuat mu menangis hmm?"tanya Axel yg mampu membuat lamunan semua orang buyar.
setelah mendengar pertanyaan Axel, aidan terus menunduk lalu menangis sembari berkata..
"hikss..ini salah Aidan...a-aidan anak haram.. j-jadi Aidan ga boleh panggil paman itu dengan sebutan Daddy."ucap Aidan menunduk.
seakan terhantam batu di dada ,Axel sesak mendengar penuturan sang putra.
"siapa yg berbicara begitu hmm?"tanya Axel sekuat tenaga mengontrol emosi nya yg kini membuncah.
dengan takut takut Aidan menunjuk ke arah Katrina.
"bibik itu yg bilang...hiks...
seketika ruang menjadi mencekam,aura yg di keluarkan Axel bukan lah hal main main.
"kau.."desis Axel menahan
flashback off~
Axel menatap ke arah aidan yg kini terlelap dengan mata sembab nya.
'bukankah ucapan nya menyakitkan baby'ucapan yg hanya di ucapkan di dalam hati oleh Axel.
ia menuju ke arah aidan dengan tatapan penuh kasih sayang.
"maaf.. maaf kan Dady sudah membuat mu sedih..
"sakit ya..Dady tau pasti sakit bukan mendengar ucapan hinaan yang terlontar untuk ibu mu baby.
lirih Axel menatap aidan dengan tatapan sayu nya.
"maaf..Dady sudah membuat mu menangis karna karyawan sialan itu..
lirihan itu terhenti saat melihat Aidan menggeliat lalu membuka matanya, dan menatap Axel dengan tatapan yg menyiratkan kesakitan.
"paman..hiks..a-aidan anak haram.. apakah kata bibik itu benar?"tanya Aidan kini mulai menangis.
sontak Axel memeluk tubuh Aidan dengan pelukan hangat nya.
"big no!!..kau anak baik, aidan itu anak keberuntungan,jangan dengar kan kata bibik tadi..
"jangan panggil paman..panggil Dady..
seketika aidan menatap Axel yg kini terlihat sedih.
'apakah aku terlalu menye-menye naa?'tanya aidan di dalam hati.
tingg~
'anda sangat menakjubkan tuan.. bahkan akting anda terlihat begitu natural.."puji Nana sang sistem.
mendengar jawaban sistem nya ia merasa seperti artis saja yg selalu ber akting.
'mari kita buat Axel ini tak bisa melepaskan aidan'ucap aidan tersenyum smirk.
KAMU SEDANG MEMBACA
berkelana dengan sistem (Aidan)✓
Short StoryCERITA INI TERINSPIRASI DARI AUTHOR AURORALISA,saya terinspirasi sebab cerita nya sangat nyaman dan tenang untuk di baca,jadi mohon maaf bila terjadi pro dan kontra, sekian terima kasih 🥰🙏 seorang pria yang berkelana dengan sistem menuju ke dunia...