para penghuni di buat kalang kabut,ketika baby yg mereka jaga di bawa oleh seorang Jordan yg terkenal tak berperasaan.
sementara di dalam kamar Jordan..
"lucu kan grandpa.."ucap Aidan menunjukkan hasil jepret wajahnya dengan wajah konyol ke arah sang kakek
sementara yg di tanya hanya tersenyum sembari geleng-geleng kepala.
"wahh..grandpa tampan kalau tersenyum."ucap aidan.
spontan wajah Jordan memerah mendapatkan pujian itu, biasanya ia akan biasa saja jika di puji orang lain,namun kenapa berbeda dengan Aidan
ia merasa tenang di samping pemuda imut itu.
"grandma kemana grandpa?"tanya aidan.
"grandma mu sudah ada di langit dan sudah menjadi bintang.."ucap Jordan sembari mengingat istri tercinta nya.
"jangan sedih grandpa..di langit grandma tidak sendirian kok,ada momy dan papy Aidan."ucap aidan sembari menampilkan senyuman.
"seberapa menderita nya kau baby"batin Jordan.
ketika si dalam ruangan tenang,beda dengan orang di luar yg merasa khawatir berlebihan.
sebab sudah berjam-jam tak kunjung terbuka pintu penghalang tersebut
"CK.grandpa keterlaluan!!'lirih kennan.
kini Xavier masih santai menatap ke empat orang rival perebutan cinta Aidan.
"kalian lupa atau bagaimana hah!!
"baby sangat menggemaskan,pak tua itu tak akan sanggup melukainya, bahkan seujung kuku pun.."ucapnya santai.
nah kan, emang dasar somplak mereka, sudahlah,klo orang terlanjur saling menyayangi udah ga ada obat penenang nya.
tinggal tunggu dan biarkan saja,sebab kau tak akan Menang melawan orang yg sudah di mabukkan kasih sayang seorang Aidan.
"turut prihatin melihat kekacauan di hati kalian."ucapnya menatap remeh ke arah ayah anak tersebut.
"sialan!!..
ceklek..
kini Aidan berada di gendongan grandpa nya.
"Dady sama kakak kakak kenapa?"tanya aidan dengan raut polosnya.
"kita tak apa kok baby..
"oh baiklah..
sementara mereka merasa goblok sendiri, ternyata orang yg mereka khawatir kan tak kenapa-kenapa.
di meja makan kini,Aidan berceloteh tentang kehidupan nya,di mana saat ia sekolah sampai bertemu dengan keluarga Castellanos.
"Aidan ingin tanya boleh?"ucap aidan serius.
"kau ingin bertanya apa baby.."tanya grandpa Jordan Dengan lembut.
'apa-apaan ini'
jika bersama cucu cucu yg lain mengapa ia sedingin es kutub,akan tetapi jika dengan baby sikapnya berubah 190°
"jika Aidan pergi, apakah kalian akan bersedih?."tanya aidan.
mendengar penuturan sang baby, membuat seluruh keluarga menatap ke arah aidan dengan tatapan mata seperti penuh tanda tanya.
"heyy...kenapa kau berucap seperti itu baby.."ucap kennan.
"sebab aku merasa..ki-kita..a-akan... berpisah.."ucapnya gugup sembari memilih ujung baju nya.
mendengar itu sontak seluruh orang yg hadir berucap suatu hal yg membuat nya berdenyut sakit.
"maka kami akan ikut pergi dengan mu.."ucap Axel yg kini menampilkan wajah datarnya.
sebab ia kesal saat sang baby berucap sesuatu yg membuat nya marah.
tess~
air mata aidan luruh ke bawah seiring isakan tangis terdengar.
"hiks..m-maaf..
KAMU SEDANG MEMBACA
berkelana dengan sistem (Aidan)✓
Short StoryCERITA INI TERINSPIRASI DARI AUTHOR AURORALISA,saya terinspirasi sebab cerita nya sangat nyaman dan tenang untuk di baca,jadi mohon maaf bila terjadi pro dan kontra, sekian terima kasih 🥰🙏 seorang pria yang berkelana dengan sistem menuju ke dunia...