bab 16

2.4K 138 0
                                    

"DORR~

"TIDAKK."

"akhh..s-sakit dad.."lirih aidan memegang dadanya kesakitan.

flashback..

"JANGAN MENDEKAT ATAU PUTRA MU MATI DI TANGAN KU."

"sial..

tak..tak...

Axel melihat ke arah suara di mana langkah kaki itu terdengar.

"Jia...

"kau mengingatku babe.."ucap sang wanita tersenyum.

"apa maksudnya ini jiaa!!."ucap Axel merasa murka.

"apa?aku?,aku hanya ingin membunuhnya sayang."ucap Jia dengan tatapan obsessi.

takk..

muncul seorang pria manis di belakang jia,bisa kalian tebak siapa?,dia adalah gio.

"haii,aku gio om."ucapnya tersenyum ke arah Axel.

"aku tak berbicara dengan mu!!."sentak Axel.

gio yg di bentak merasa ketakutan,dan ia bersembunyi di belakang jia sembari menatap Axel dengan tatapan takut.

"momy..Dady membentak ku.."lirihnya.

lah?momy?Dady..?

"tutup mulut mu sialan!!."bentak Axel tak terima.

"kau tak mau mengakui anak mu Axel?."ucap Jia menatap axel.

"dia bukan anak ku jalang!!."ucapnya.

"dia anak mantan sialan mu itu.."ucapnya.

sementara Jia tersentak,lalu sedetik kemudian ia tersenyum miring.

"oh ayolah mantan suami.."

"tutup mulut mu!!."

sementara aidan kini lemas tak berdaya menatap ke arah perdebatan itu terjadi.

"dad.."lirihnya.

"baby, bersabarlah sayangg,Dady akan mengeluarkan mu dari sini."ucap Axel lembut sembari menenangkan Aidan dari jauh.

gio kesal melihat itu."mom..Dady lebih memilih anak sialan itu.'ucapnya mengerucutkan bibirnya ke arah sang momy.

"astaga.. anakku jangan cemberut seperti itu yaa..ntar imutnya ilang loh."bujuk Jia pada putra kesayangan nya.

"ini untuk mu.."ucap Jia menyerahkan sesuatu pada gio.

"wah.. bolehkah mom?.'ucapnya berbinar senang.

"tentu..'jawab Jia tersenyum.."

dan sedetik kemudian terdengar suara ledakan.

DORR~

"TIDAKK!!..

DORR~

DORR~

bruk...

brukk ..

kini terlihat Jia dan gio tergeletak bersimbah darah.

terlihat kennan dan Jordan memegang pistol mereka yg kini berasap, menandakan bahwa satu tembakan sudah berhasil meluncur.

"baby!!..

"cepatt...

"bawa baby ke rumah sakitt.."

-----

titt...tittt..titt

"andai kita tak terlambat menyelamatkan baby,pasti baby tak akan tertembak.."lirih kennan meneteskan air mata.

"bangun baby...jangan meninggalkan kami sendiri.."lirih Kiara menangis.

sementara Axel, Xavier,dan Jordan tak mengucapkan sepatah kata pun dari waktu sampai.

"apakah ini yg di maksud baby.."lirih Kinara menunduk.

"JAGA UCAPAN MU KINARA!!."bentak Axel menatap marah pada Kinara.

"baby akan baik-baik saja..di-dia akan b-baikk..hiks..hiks.."lanjutnya lalu bersimpuh sembari meneteskan air matanya.

semua orang di rumah sakit di buat tak percaya kejadian barusan.

'apakah tak salah seorang Axel Castellanos menangis?'

cklek~

"bagaimana keadaan baby kami dok?!."tanya Xavier berusaha tegar.

"maaf..."lirihnya.

"APA MAKSUDMU!!.'bentaknya.

berkelana dengan sistem (Aidan)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang