bab 4

3.8K 206 6
                                    

"umm..

Aidan hanya dapat memiringkan kepalanya ke samping lalu menatap mereka bertiga dengan tatapan seperti ingin tahu.

seketika ketiga orang yang dibuat penasaran akan sosok kecil yang dibawa ayahnya kini hanya bisa menatap ke gemas ke arah aidan.

"kau mengambil bayi imut ini dari mana Dady?"tanya Kinara.

saat mendengar perkataan Kinara sontak mereka berdua yang terkejut menetralkan perasaan mereka.

"dia adik kalian sekarang."ucap Axel ke mode stelan pabrik nya.

mendengar ucapan sang Dady Kiara bergegas mengambil alih gendongan sang dady, dan tanpa sengaja iya menyenggol kaki Aidan yang masih saja sakit.

"awshhh.."rintih Aidan.

"hiks..

"hiks..sakit Dady..hiks..

seketika Kiara panik dan ia melirik ke arah kaki yang baru saja ia senggol, betapa terkejutnya ia melihat perban yang terlilit di kaki mungil Aidan.

"sorry baby, kakak hanya terlalu bersemangat."ucap Kiara menundukkan kepalanya,dan kini Aidan di ambil alih kennan.

"shuttt... don't cry..."ucap kennan lembut mengusap punggung sempit Aidan.

"hiks...

aidan mendongak dan menatap Kennan dengan mata bulat nya.

'hais menggemaskan sekali Aidan ini'seakan tersadar dari keterkejutan nya,Axel segera mengambil alih Aidan.

"jangan menangis, nanti Dady belikan boneka mau?"bujuk Axel.

mendengar kata boneka Aidan Mandongak lalu menatap Axel dengan tatapan berbinar.

"Pinky promise?"ucap Aidan menjulurkan kelingking nya kepada Axel.

segera Axel menyematkan jari kelingkingnya di kelingking kecil milik Sang putra.

"ofc..

"yeyyyy..

setelah ia merasa senang,kembali ia menatap ke arah ketiga pria dan wanita di depannya.

"mereka siapa Dady?"tanya Aidan.

"mereka kakak kakak Aidan."jawab Axel.

"wahhh...

Aidan melangkah dengan gaya imutnya yang membuat semua orang yang di sana merasa gemas sendiri, lihatlah bukankah ini sangat menggemaskan..

"turun Dady.."ucap aidan.

dengan tak rela Axel menurunkan Aidan dari gendongannya.

Aidan berjalan kecil menuju ke arah mereka bertiga dengan tatapan berbinar.

setelahnya mereka dibuat gemas dengan tingkah laku Aidan, bagaimana tidak, Aidan kini sedang berjingkrak jingkrak kesenangan.

"yeyyy.. aidan punya kakak."ucap aidan senang lalu berhambur ke arah mereka dengan merentangkan kedua tangannya.

mereka yang melihat Aidan merentangkan tangan segera berjongkok lalu menyambut pelukan hangat bayi kecil mereka.

sementara Kiara hanya bisa menatap sendu ke arah saudaranya.

merasa ada yang kurang, Aidan mendongak lalu melihat ke arah Kiara yang tak berjongkok untuk menyambutnya.

"apakah kakak tak menyukai aidan?."tanya Aidan yg kini siap menumpahkan air matanya.

Kiara dibuat panik dengan respon adik kecilnya.

bergegas Ia berjongkok lalu memeluk tubuh mungil sang adik.

"bukan seperti itu baby,tapi kakak merasa bersalah sudah membuat mu kesakitan."lirih Kiara di pelukan Aidan.

"jadi kakak menyukai aidan?"tanya nya tersenyum lembut ke arah Kiara.

Kiara hanya mengangguk sebagai jawaban,dan ia senang mendapat maaf dari sang adik yg ternyata sudah tak ingat kejadian tadi.

"Dady!!."panggil aidan menatap ke arah Dady nya.

"ada apa baby?"

"nama kakak²aidan siapa Dady?"tanya Aidan polos.

sementara para maid hanya bisa menyaksikan momen langka yg baru mereka saksikan selama mereka bekerja.

"yang ini namanya kakak kennan..dan mereka itu kiara dan Kinara.."tunjuk Axel satu satu.

"tapi Dady..eummm

"mereka mirip sekali.."ucap aidan sembari mengerucut kan bibirnya.

sementara Axel terkekeh melihat wajah kesal sang putra bungsunya.

"yg memiliki tahi lalat di hidung itu kak Kiara,dan yg memiliki tahi lalat di bawah mata itu kak Kinara.. mengerti baby?"ucap Axel,lalu bertanya apakah Aidan mengerti.

"mengerti.."

setelahnya ia fokus menatap ke arah seragam yg mereka kenakan.

"kakak²mau kemana?"tanya Aidan yg kini berada di meja makan,dan tengah di pangku sang Dady.

"kakak²mau berangkat sekolah baby."sahut Axel .

"Aidan juga mau sekolah..

ucap aidan lirih lalu menunduk khawatir,sebab ia takut tak di perbolehkan oleh sang Dady.

"tunggu kaki baby sembuh dulu oke.."ucap Axel yg tak nyaman melihat wajah memelas sang bayi.

"baiklah."ucap aidan yg kini kembali tersenyum.

mood nya gampang sekali berubah,tapi menurut mereka Aidan benar-benar menggemaskan.

"kita berangkat dulu."ucap kennan lalu akan beranjak pergi.

sama seperti kennan, serempak mereka bertiga akan pergi sembari menenteng ransel mereka untuk berangkat ke sekolah.

"TUNGGU!!."teriak Aidan.

refleks mereka berbalik,lalu menatap Aidan dengan tatapan penuh sayang.

"ada apa baby?"tanya Axel bingung.

bergegas ia turun dari pangkuan sang Dady dan berjalan ke arah mereka bertiga.

setelah sudah merasa ada di depan ketiga kakaknya ia berkata sesuatu.

"menunduk lah kakak.."ucap Aidan.

karna Aidan yg sangat mungil itu terlihat begitu pendek di hadapan mereka, bahkan bisa di bilang sangat pendek di ukuran seorang siswa SMA.

bergegas mereka menunduk, lalu mereka di buat terkejut dengan perbuatan aidan selanjutnya.


berkelana dengan sistem (Aidan)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang