ke esokan harinya.
di meja makan, terdapat satu keluarga yang sedang melaksanakan sarapan.
"bang."panggil Kris.
sementara yang lain melihat ke arah Kris,siapa yang ia panggil?.'
"iya?."tanya arkan.
'ternyata Arkan toh.'
"mana surat nya?."tanya nya menengadah ke arah kakak nya.
sementara Arkan mengernyit,dan sedetik kemudian menyuruh seorang asisten kepercayaan untuk mengambil sesuatu.
setelah beberapa menit, asisten yang di suruh memberikan dokumen,'dokumen apa itu?.'tanya mereka dalam hati.
"ini."ucap Arkan memberikan dokumen.
sementara mata Kris berbinar,'akhirnya ia punya aset sendiri,ingat apa yang di minta Kris di mall?.'
semua orang yang heran,dan seorang gadis memberanikan diri bertanya,karna di Landa yang namanya,'kepo'.
"apa itu kak?."tanya Kenzi.
"surat kepemilikan sekolah."ucap Arkan enteng.
'ha!?apa katanya?.'
belum mengerti apa yang di maksud Arkan, mereka mengalihkan pandangannya ke arah Kris yang terus menatap dokumen itu.
"apa itu?."tanya Kenzo.
sementara Kris menoleh,dan berucap sesuatu yang membuat orang melongo.
"surat kepemilikan sekolah, tempat kita belajar,dan bang Arkan membeli nya atas nama ku."ucapnya tersenyum manis.
'yang benar saja?!.'
"benar itu Arkan?."tanya Anita, sang ibunda.
"iya.'ucapnya lalu menatap ke arah ponsel nya.
sementara semua orang menatap itu di buat melongo, berbeda dengan gadis yang kini mengepalkan tangannya kuat.
'kurang ajar, seharusnya itu milikku!!, lihat pembalasan ku!!.'batin seorang gadis cantik di samping Dady Andrian.
"itu berlebihan!!."ucap sang Dady menatap serius ke arah arkan.
Arkan mengernyit,lalu memandang wajah ayahnya yang kini menampilkan wajah datarnya.
"untuk Kris, tidak ada yang berlebihan!."sahut Arkan datar.
dan Kris heran,apa ini!?,kenapa sepertinya sang ayah merasa tidak suka?'
dan Kris memiringkan kepalanya sembari berkata "hmm, bagaimana yaa,kakak ku kaya, jadi.. pantang bagiku tak menguras harta nya."ucapnya sembari tersenyum smirk,Lalu menatap ke arah Kiya.
"tapi itu tidak baik kakak!."sahut Kiya .
'lah,lihat ucapannya selanjutnya.'
"lalu?.'jawab Kris menatap Kiya.
dan karna tak suka,ia menjawab pernyataan Kris.
"itu pemborosan,tak baik, kasihan kak Arkan."ucapnya lirih di akhir kalimat.
sembari menatap raut wajah Kiya,ia menatap sang kakak lalu menyeringai.
seakan paham,Arkan diam dan hanya menonton.
"hmm berlebihan yaaa.."ucapnya mengetuk ngetuk dagunya.
dan kemudian ia menatap polos ke arah sang kakak.
"bang,ini,aku kembalikan.. katanya sih anak pungut,ini berlebihan."ucapnya menunduk dengan wajah murung nya dan menaruh dokumen di atas meja sang kakak,tanpa ada yang tau ia menyeringai puas.
Arkan menatap sang adik,lalu menatap Kiya,'beraninya,ia sudah berusaha membuat sang adik tak marah padanya,namun dengan mudah nya si perusak suasana ini mengganggu acara minta maaf nya.
kemudian ia mendatarkan wajahnya,dan menatap mereka.
"jika ingin protes,ku pastikan perusahaan mu gulung tikar dalam waktu setengah jam."ucap Arkan menatap sang ayah.
Andrian kaget,lalu menormalkan kembali wajah nya, sembari berkata.
"jangan berlebihan,Kiya hanya memberikan saran baik."ucap sang ayah mempertahankan kekuasaan nya.
'cih, dasar tua Bangka.'
KAMU SEDANG MEMBACA
berkelana dengan sistem (Aidan)✓
Short StoryCERITA INI TERINSPIRASI DARI AUTHOR AURORALISA,saya terinspirasi sebab cerita nya sangat nyaman dan tenang untuk di baca,jadi mohon maaf bila terjadi pro dan kontra, sekian terima kasih 🥰🙏 seorang pria yang berkelana dengan sistem menuju ke dunia...