season 2||bab 22

1.5K 77 1
                                    

kayaknya ini jadi perjalanan terakhir,sebab author mau pindah ke novel selanjutnya, tenang , bakalan sampe end kok;),happy reading (⁠づ⁠ ̄⁠ ⁠³⁠ ̄⁠)⁠づ

--------

sampai di mension,Arkan bergegas ke kamar sang adik,sebab ia sepertinya merindukan aroma tubuh adiknya yang menenangkan.

"bisa gila gw kalo gak deket adek gembul gw."ucapnya sembari berjalan.

sementara para pelayan menyambut senang kehadiran sang majikan yang sudah 1 bulan tak pulang.

"ceklek..

ia duduk di samping sang adik,yang kini menancap infus di tangan nya.

"kembali!!,kau membuat kakak mu khawatir."ucap Arkan seperti nada perintah.

karna merasa gerah,ia mandi,sebab untuk malam ini ia kan tidur dengan sang adik.

setelah 30 menit,ia selesai dengan memakai piyama nya.

ia menatap sang adik,dan bergabung di selimut sang adik.

"lihatlah, pipimu bahkan akan tumpah bila tidak di pegang."ucapnya mengecup pipi gembul sang adik.

"bahkan kau sangat wangi."ucapnya lalu memeluk tubuh mungil sang adik.

dan dengan hati-hati ia menempatkan tangan yang di infus ke samping,takut menyebabkan luka di sana.

"Good night baby."ucapnya tertidur menuju ke alam mimpi.

----

di dunia bagian lain, tepatnya di Indonesia.

meja makan.

kini Kiya sudah pulang,sebab ia sudah di bolehkan untuk di rawat di rumah saja.

Kiya merasa heran,sebab Kenzi menatap nya benci,dan kenzo yang seakan acuh padanya.

"Kakak mau makan apa?,sini Kiya ambilkan."ucap Kiya lembut, selembut pantat kuda.

Kenzi muak melihat wajah Kiya,sebab ketika ia menatap wajah sang adik tiri yang sayangnya adalah adik nya tak se ibu,ia benci melihat hal itu,ia sangat benci.

'gw bakal bales hal yang sering Dady lakuin ke Kris,dan Lo yang bakalan jadi objek nya.'ucap Kenzi dalam hati.

"gak usah,gw bisa ambil sendiri."ucap kenzo datar.

'ha?gw?sejak kapan kak Kenzo bicara sama aku pakek gw?.'

"i--iya.."ucap Kiya terbata.

sementara di sisi Dady Andrian merasa bersalah sebab membuat istri yang amat di cintai nya kecewa.

"s--sayang.."panggil Andrian ke Anita.

"Ting..

terdengar dentingan sendok yang bertemu dengan piring.

"mamah sudah kenyang,mamah ke kamar dulu."ucap Anita datar,tanpa menjawab panggilan sang suami.

Andrian di buat kepikiran dengan sang istri yang sepertinya tak mau di sentuh dan bertemu dengan nya.

-----

ke esokan harinya.

kini Arkan berjalan ke arah perusahaan,dengan langkah nya yang tegas membuat nya terlihat berwibawa saat melangkah.

banyak bisik-bisik ricuh dari karyawan wanita.

dan dari arah berlawanan, seseorang berjalan dari arah berlawanan,dan tanpa sengaja menabrak tubuh tegap di hadapannya.

"brukk..

"aduh..

"kalau jalan itu pakai ma---."ucapannya terhenti melihat siapa yang ia tabrak.

------

se you next chapter.

berkelana dengan sistem (Aidan)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang