season 2||bab 23

1.3K 66 2
                                    

happy reading ༼⁠ ⁠つ⁠ ⁠◕⁠‿⁠◕⁠ ⁠༽⁠つ

------

bab sebelumnya...

ke esokan harinya.

kini Arkan berjalan ke arah perusahaan,dengan langkah nya yang tegas membuat nya terlihat berwibawa saat melangkah.

banyak bisik-bisik ricuh dari karyawan wanita.

dan dari arah berlawanan, seseorang berjalan dari arah depan tanpa melihat lihat,dan tanpa sengaja menabrak tubuh tegap di hadapannya.

"brukk..

"aduh..

"kalau jalan itu pakai ma---."ucapannya terhenti melihat siapa yang ia tabrak.

menyadari bahwa yang ia tabrak adalah bos super dingin nya,ia mengurungkan niatnya untuk mengumpati orang di hadapan nya.

bisa-bisa ia di pecat,dan paling parahnya ia akan kembali tanpa nyawa.

"m-maaf..b-bos.."ucapnya sembari membungkuk.

Arkan berfikir,'mengapa gadis ini cantik sekali,buat jantung ini gak Aman aja.'ucapnya dalam hati.

"ke ruangan ku."ucapnya dengan nada datar.

sementara gissel merasa takut,sebab buat apa ia di panggil ke ruangan bos nya,yang terkenal alergi wanita.

"Ting..

suara lift berbunyi tandanya ia sudah sampai ke lantai yang ia tuju.

POV Giselle.

"waduh, kayaknya gw bakalan jadi mendoan goreng deh."ucapnya merutuki diri nya yang tak bisa menahan emosi.

sementara ia di dalam lift sembari mencak mencak tidak jelas.

"pokoknya gw harus lapang dada klo di pecat."ucapnya lesu.

sementara lift berbunyi,ia gugup,dan saat tiba di depan pintu,tambah gugup lah dia.

"plis,kalo gw di pecat,gw bakalan nangis di dalem."gerutu nya sembari melipat lipat ujung kemejanya yang panjang.

"tok..

"tok..

"tok..

"masuk."

mendengar itu,ia segera membuka pintu secara perlahan.

'bisa gawat kalo di dobrak.'

"cklek..

sembari membuka pintu,ia terus menerus berfikir negatif,sebab bos nya berwajah datar,sedatar tembok ruang meeting.

"duduk."suara yang ia dengar, membuat nya membeku.

'aish, lembut bett.'

ia duduk di depan meja bos nya,sebab di depan terdapat kursi.

"a--ada apa ya bos?."tanya ku takut,bisa berabe kalo bos nya berubah datar.

sementara bos terus natap gw, apa-apaan tatapan nya,kayak orang gak pernah liat cewe cantik aja.

"ikut aku meeting dengan klien."ucapnya sembari menandatangani dokumen di hadapan nya.

akupun membeku,lah,gw kira gw bakalan di pecat,ya syukur lah klo gitu.

"baik bos."ucap ku tak gugup lagi.

akupun berdiri,dan segera membungkuk hormat,namun suara menginterupsi ku untuk berhenti.

"tunggu,pakai ini buat nanti."ucapnya sembari mengangkat paper bag,yang gw tau,kalo di dalam nya baju,sebab tertera nama butik terkenal di sana.

tanpa lama-lama, akupun mengambil nya dengan sedikit pelan,'klo langsung gw tarik bisa di pecat gw.'

"terimakasih bos."ucapku sembari tersenyum, entah kenapa dada gw kayak berdebar tak karuan.

'kayaknya gw sakit jantung deh.'

setelah nya akupun beranjak dan keluar membawa paper bag.

TBC

berkelana dengan sistem (Aidan)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang