"ayolah baby,jangan lama ngambeknya."bujuk Arkan pada adiknya yang kini merajuk.
sementara Kris jengah dengan tatapan mata sang kakak, seperti anak anjing yang minta di kasihani.
"ada syaratnya!."ucap Kris, lalu tersenyum smirk,dan kembali menormalkan senyuman nya.
mendengar ucapan sang adik,Arkan bersemangat.
"apa syaratnya?!."tanya arkan berbinar.
melihat wajah Arkan sejenak,Lalu berkata sesuatu yang menurutnya sulit untuk di terima.
"aku ingin kakak membelikan ku sekolah,dan yaa, atas nama ku."ucap Kris menatap kakaknya penuh ejekan,lalu meninggalkan sang kakak.
sementara Arkan hanya bisa menatap sang adik heran.
'apa katanya?ingin sekolah?!,jangan kan sekolah,mall ini pun ia sanggup.'
ia kembali mengejar langkah sang adik,yang menurutnya pendek,dengan beberapa langkah saja sudah bisa menyusul.
'ck,ini gw yang pendek,atau bang Arkan aja yang ketinggian!.'decak Kris menatap sengit sengit kakak.
'lah,ngapa mukanya kayak natap musuh?!, salah apa lagi coba?.'
"baiklah,kakak akan membelikan mu sekolah,dan juga atas nama mu."ucap Arkan santai, seakan akan memberikan permen.
'anjj, beneran dong.'
"yaudah buktiin!.",ucap kris menatap sang kakak.
KLIK
"ada yang bisa saya bantu sir?!."tanya seorang pria di sebrang telfon.
"beli sekolah adik-adik ku,dan alih kan dengan nama Kris Kalingga."ucapnya datar.
'busett,datar amat bang,kayak jalan toll.'
"baik sir.",jawab pria di sebrang telfon.
KLIK
"bagaimana?, sudah ngambeknya?."tanya Arkan.
sementara Kris melongo,'dia membuat ku seperti beban negara saja.'
"belum,tapi klo aku liat surat kepemilikan nya,baru aku akan memaafkan kakak."ucap Kris lalu masuk ke dalam mobil.
setelahnya mereka bergegas menuju mension Kalingga.
-----------
kini sudah jam 01:00, waktunya buat kakak-kakaknya untuk pulang.
terdengar suara mobil,dan bisa di tebak siapa?.
sudah pasti anak kembar Kalingga,dan satu wanita cantik lagi di belakangnya.
"kok sepi?.'ucap Kenzi heran.
"sepertinya semua orang sedang tak ada di mension."timpal Kenzo.
"aku ke kamar dulu ya kakak."ucap Kiya tersenyum manis.
mendengar suara imut dari samping membuat kedua saudara kembar tersebut menatap sang empuh.
menatap nya sayang,lalu mengelus kepalanya.
"hmm, hati-hati,jangan sampai jatuh oke.", ucap kenzo perhatian.
"baik."ucap Kiya lalu menuju tangga dan masuk ke kamarnya.
melihat bahwa Kiya sudah masuk ke kamarnya, mereka berdua berjalan ke dapur untuk melihat, apakah ada cemilan.
biasanya para pembantu akan ada di dapur,dan benar saja, mereka melihat para pelayan sudah memasak untuk makan malam.
"ehh, non, Aden, ada yang bisa bibik bantu?."tanya bik Hana pada kedua majikan nya.
"kami ingin cemilan bik,bisa buatkan tidak?."tanya Kenzi menjawab pertanyaan sang pelayan.
mendengar permintaan sang majikan,ia hanya bisa mengangguk dan menyanggupi.
---------
di ruang tamu terdapat kenzo dan Kenzi yang kini memainkan ponselnya masing-masing.
dan beberapa menit kemudian,bibik yang di Minta nya menyiapkan cemilan tiba, sembari membawa pesanan para majikan nya.
"ini den,non.'ucap bik Hana menyajikan cemilan di atas meja.
"terima kasih."ucap keduanya.
"baiklah,kalau ada lagi,bisa panggil bibik."ucap bik Hana lalu pergi.
dan terdengar mobil tiba.
'siapa itu?'
KAMU SEDANG MEMBACA
berkelana dengan sistem (Aidan)✓
Short StoryCERITA INI TERINSPIRASI DARI AUTHOR AURORALISA,saya terinspirasi sebab cerita nya sangat nyaman dan tenang untuk di baca,jadi mohon maaf bila terjadi pro dan kontra, sekian terima kasih 🥰🙏 seorang pria yang berkelana dengan sistem menuju ke dunia...