Lovesick (?) (7)

22 7 0
                                    


Setelah puas berkeliling sepeda dengan sepedanya, Akari segera bergegas kembali ke rumah paman dan bibinya. Dia takut sekali aklau kedua orang tersebut akan mengkhawatirkannya. Apalagi lembayung orange mulai memayungi langit Biei kali ini. Tentu saja membuat Akari ingin segera mengayuh cepat sepedanya dan segera sampai. Kembali lagi dia tertegun dengan pemandangan indah petang di desanya kini. Benar benar definisi Another level of happiness, bagi gadis ber iris hazel tersebut. Kala masih menikmati aktivitasnya, dering ponselnya pun berbunyi. Tentu saja Akari langsung menepikan sepedanya dan berhenti sejenak.

"Eh ada telpon ya? Panggilan masuk grup _Avocado? Ada lima pesan masuk ya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eh ada telpon ya? Panggilan masuk grup _Avocado? Ada lima pesan masuk ya?"

Betapa kagetnya Akari kala membaca pesan dari kedua sahabatnya tersebut. Kata kata dan kalimat tentang kepindahan nya ke Biei bahkan membuat mulutnya terbuka karena masih sulit dipercaya baginya. Benaknya masih mengira ngira darimana mereka menegtahui tentang kepondahannya sekarang. Wlaupun sebenanrnya Akari paham bahwa kepindahannya sekarang pasti lambat laun akan tetap diketahui oleh kedua sahabatnya tersebut.

"Ternyata mereka sudah tahu ya"

"Gomenasai karena belum memberi tahu kalian atau aku merahasiakan ini dari kalian. Kemarin aku bingung kalau aku cerita pasti kalian sedih" begitulah Akari membalas pesan mereka.

"Kalau kau bilang kan kami akan melakukan upacara pelepasan" Aoyama membalas.

'Upacara pelepasan? memangnya aku tentara yang akan pergi ke medan perang? ada ada saja Aoyama'

Akari segera memasukkan ponselnya ke dalam daypack kecilnya lalu melanjutkan mengayuh sepeda hingga sampai rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akari segera memasukkan ponselnya ke dalam daypack kecilnya lalu melanjutkan mengayuh sepeda hingga sampai rumah. Beberapa waktu Akari lewati dan sampailah dia di parkiran sepedanya. Tanpa babibu lagi, segera saja dia masuk ke dalam dan berniat bersantai dia ruang tengah. Namun kala kedua kakinya melangkah  memasuki rumah, dia berpapasan dengan seorang gadis bersurai hitam yang baru saja keluar dari dalam rumah sambil membawa cawanmushi dan pie apel Sekaichi.

Iris Akari langsung salah fokus dengan gadis bersurai ikal pembawa pie apel yang baru saja kelaur dari rumah keluarga Takahashi. Entah mengapa, baru kali ini dia begitu merasa aura aneh dan jarang pada seorang perempuan. Cantik, anggun, manis dan imut sekali menurut Akari. Ditambah lagi denagn senyuman ramahnya pada Akari, jelas membuat Akari semakin terpesona dengannya.

It's Blooming AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang