You Never Walk Alone (59)

14 7 0
                                    

Bak musim dingin yang bersemayam di hati terdalamnya kini, Akari masih berusaha untuk menerima segala hal tak terduga di hadapannya kini. Menginjakkan kedua kakinya di dalam sebuah kamar yang begitu terasa asing baginya. Yep, asrama sekolah adalah bangunan yang sekarang dan selama beberapa bulan kedepan akan ia jadikan sebagai rumahnya di kota kecil ini.

Peternakan Takahashi, ruang lukis mini, balkon kamar, ruang makan dan segalanya tentang kehidupannya sebelum negara api menerpa nyarih begitu menyenangkan sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Peternakan Takahashi, ruang lukis mini, balkon kamar, ruang makan dan segalanya tentang kehidupannya sebelum negara api menerpa nyarih begitu menyenangkan sekali. Tapi, bukankah semakin besar usiamu, badai yang menerpa kadang memang akan semakin besar? Tak perlu diperjelas Panjang lebar lagi kali ini. Nyatanya Akari bahkan masih saja merindukan sebuah nirwana yang nyaris seluruh anak anak inginkan untuk masuk ke dalamnya, Neverland.

Nyaris satu bulan berlalu semenjak dua kabar yang begitu cukup mengguncang dirinya muncul ke permukaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nyaris satu bulan berlalu semenjak dua kabar yang begitu cukup mengguncang dirinya muncul ke permukaan. Paman serta bibinya sudah sejak beberapa hari yang lalu berada di kota tempat dimana permasalahan seputar peternakannya akan diselesaikan. Haruka juga bahkan sudah dari hari ekmarin berada di prefecture Miyazaki.

Akari yang masih sibuk untuk menata kamarnya supaya menjadi rapih sekarang juga jadi harus membayangkan kira kira apa yang harus ia masak untuk makan malam nanti. Yep, sekarang Akari bahkan harus lebih rajin lagi memasak dari kala ia masih bergabung dengan paman dan bibinya. Tentu saja ini bukan amsalh besar karena kini skill memasaknya sudah naik level berkat ilmu canggih dari sang bibi. 

Salah satu hal yang nampak sederhana namun begitu bermakna baginya yang kini ia syukuri adalah dia menjadi pintar memasak dan melakukan banyak hal kecil lainnya. Ia jelas tak emnyangka sebelumnya kalau hal hal kecil yang ia pelajari dalam dua tahun ke belakang ini akan begitu berguna sekarang, menjahit sederhana juga adalah salah satunya.

Sebenarnya pihak asrama sekolah akan memberikan makan kepada para siswa yang tinggal disana saat sarapan dan makan malam. Siangnya mereka akan tetap mendapat jatah makan tapi di sekolah. Namun, Akari bahkan lebih menyukai makanan rumahan yang bukan dari seolah. Untuk itu, daridulu dia selalu membawa bekal dari rumah. Sekarang pun dia lebih memilih untuk memasak makanannya sendiri.

Chicken nanban, sup miso serta mochi panggang kini yang ada di dalam kepalanya untuk menjadi menu makan malamnya. Bukan hidangan yang kompleks memang, tapi Akari merasa itu saja sudah lebih dari cukup mengingat dirinya hanya sendiri disini.Sambil membuka jendela dapur nya,kini tangannya mulai mengiris iris bahan bahan yang akan ia masak. Dangan begitu cekatan nya dia juga mudah sekali kala meracik bumbu bak seperti peserta MasterChef. Beberapa alat masak pun juga sudah bertengger di pantry bak siap untuk digunakan.

It's Blooming AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang