Come in with the rain? (53)

4 1 0
                                    

Jarang jarang sebenarnya seorang Kenjiro akan malas sekali datang ke sekolah. Bukan apa apa, dirinya bahkan memang terllau mendedikasikan dirinya terhadap Pelajaran disamping karena memang IQ nya yang bisa dikategorikan tinggi. Tapi kala didingatkan kembali dengan kejadian tempo hari dngan Hiyori di ruang kelas tambahan, ada sebauh rasa yang berbeda. Untuk pertama kalai dalam hidupnya dia merasa sanagt amat tak minat dengan kejuaraan yang beberapa hari lagi berlangsung.

Kenjiro bahkan ingat sekali dengan bagaimana Hiyori berkata irir padanya karena dia seringkali menang kejuaraan. Dirinya oaham kalau ini bukanlah semata mata memang asli sifat Hiyori yang iri kepada orang lain, ada sebuah hal yang jelas memotivasi dirinya hingga menjadi seperti itu. Benaknya paham kalau rasa kecewa serta sedih yang terlalu dalam membuat naunsa seperti benci kepada dirinya kala tahu bekal yang ia buat dengan susah payah bahkan Aoyama yang menghabiskannya.

Ledakan besar pada hatinya yang mampu menjadikan Kenjiro saingan terberatnya dan ingin membalaskan dendamnya kepada dirinya. Tapi nyatanya jika segala persoalan selalu ia cari sisi negatifnya, itu bahkan akan keluar banyak kan? Jujur, daripada dianggap sebagai saingan, dia lebih suka dianggap sebagai rekan bertukar pikirannya. Tapi kini setidaknya ada sebuah hikmah yang Kenjiro dapat ambil dari apa yang terjadi. Dia selalu berusaha mencari sisi positif dari sebuh permasalahan yang menghampirinya.

'Harusnya ku katakan langsung saja dari awal, maksudku ku ajak bicara saja dia' Batin Kenjiro

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Harusnya ku katakan langsung saja dari awal, maksudku ku ajak bicara saja dia' Batin Kenjiro.

Dikala biasanya sang ibu mendapati Kenjiro begitu menggebu gebunya menyiapkan segala sesuatu sebelum kejuaraan dimulai dengan begitu seriusnya, kini ia mendapatinya agak lain. Putra semata wayangnya tersebut bahkan sudah beberapa hari ini tak terlalu memikirkan dan malah cenderung agak santai dengan semua itu. Sebenarnya ada yang aneh jika menelisik perbedaan yang terjadi ini.

Kini sang ibu mencoba untuk mendekatinya dan berharap dia menemukan sebuah jawaban dari apa yang terjadi pada Kenjiro

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini sang ibu mencoba untuk mendekatinya dan berharap dia menemukan sebuah jawaban dari apa yang terjadi pada Kenjiro. tangannya langsung mengusap surai kecoklatan Kenjiro yang sedang memeluk Naru di sofa ruang tengah sambil juga memainkan PSP di tangan sebelahnya. Bak seperti bisa dengan mudahnya membaca apa yang sekarang sedang dipikirkan oleh ibundanya, Kenjiro malah mengusap tangan ibunya seolah menyampaikan bahwa tak ada sama sekali hal yang perlu di khawatirkan.

It's Blooming AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang