Amnesia (8)

20 7 0
                                    

Hari demi hari sudah Akari lewati nyaris tanpa halangan tinggal di desa ini. Semakin hari juga semakin dekat dengan masuknya tahun ajaran baru sekolah. Keresahan dan kerasan semkin bergejolak dalam dirinya. Namun, tetesan dan semerbak embun pagi serta melipirnya seberkas sinar matahari nampaknya hapat memberikan rasa nyaman dalam benaknya.

 Namun, tetesan dan semerbak embun pagi serta melipirnya seberkas sinar matahari nampaknya hapat memberikan rasa nyaman dalam benaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini ada jadwal ke sekolah barunya untuk mengambil segala keperluannya yang harus diambil di sekolah. Sudah pasti hal yang sudah pasti ia laukan sebelum pergi ke sekolah adalah sudah pasti mandi. Sebenanrnya dia exited menyambut hari barunya di sekolah,.tapi nyatanya separuh perasaannya masih teringat dengan kenangan di sekolah lamanya. Dia paham, mungkin karena dia tak memiliki teman saja disini. Bibi dan pamannya pun merasakannya demikian. Mereka yakin kala nanti Akari menemukan teman teman yang sefrekuensi dengnnya pasti dia akan sedikit melupakan mengapa dia terdampar di sini.

Sementara itu, sang bibi sedang sibuk berkutat dengan segela hal di dapurnya. Entah mengapa, membuatkan Akari sarapan dan makanan lainnya membuat mood nya dalam memasak naik seribu kali lipat. Bagaimana tidak? Biasanya Natsuya yang selalu meramakaikan meja makan dan membuatnya begitu bersemangat memasak. Tapi sejak anak semata wayangnya tersebut merantau kuliah di kota lain, bibi Takahashi bahkan hanya memasak untuk berdua saja. Itupun yang dimasakan juga terbatas. Paling biasanya tetangga dan customer nya saja yang ia bagi sesekali hasil karyanya tersebut. Keluarga Sakamoto adalah yang paling sering bibi beri. Apalagi karena cucu nenek Sakamoto juga sering kali berkunjung ke rumah dan menemani bibi. Bahkan terkadang Retasu juga ikut membantu bibi Takahashi.

Blue chinos, kaos putih maison de merci bergambar beruang dan sweater hitam benar benar sangat cocok dengan dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Blue chinos, kaos putih maison de merci bergambar beruang dan sweater hitam benar benar sangat cocok dengan dirinya. Daripada sebuah baju yang feminine, Akari lebih menyukai style casual Y2K. Sebenarnya sang ibu menginginkannya menjadi lebih terlihat seperti gadis manis dengan style feminine dan warna warna pastel yang colourful. Tapi Akari menyukai apa adanya dan segala keunikan dalam dirinya. Tak lupa, dia juga menyisir lurush rambut sebahu nya. Yep, Akari hanya suka menggerai atau menguncir satu rambutnya.

Gadis remaja dengan iris hazel tersebut, kini masih memperhatikan penampilannya dari atas sampai ke bawah, sudah okay menurutnya. Namun kala sedang berkaca di depan cermin besar yang ada di sudut kamarnya, tiba tiba suara sang bibi terdengar di telinganya. Ya, apalagi kalau bukan menyuruh Akari untuk segera menuju ruang makan lalu menghabiskan sarapannya.

It's Blooming AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang