The Best Mistake (56)

2 1 0
                                    

"Apa? Ini akan cukup Panjang proses penanganannya? Tapi, bagaimana dengan peternakan saya? Keponakan saya?" Paman Akari menutup telepon yang tadi mengguncang gendang telinganya dengan nafas berat mengiringinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa? Ini akan cukup Panjang proses penanganannya? Tapi, bagaimana dengan peternakan saya? Keponakan saya?" Paman Akari menutup telepon yang tadi mengguncang gendang telinganya dengan nafas berat mengiringinya.

Tetesan embun pagi yang membasahi bumi pagi ini seperti tak menyiratkan gejolak apa yang terjadi di benak serta pikirannya. Bangku Panjang dekat halaman samping rumah kini menjadi pilihannya untuk sejenak memikirkan setidaknya bagaimana beberapa hal ke depan tak berjalan mulus dalam beberapa waktu.

Langkah kaki bibi Akari bahkan hingga terhenti kala mendapati ada yang berbeda dari raut wajah suaminya tersebut. Sebernarnya nyaris sudah akan terbaca kalau sesungguhnya memang sedan gada yang dipikirkan oleh paman Akari tersebut yang man hingga mengganggu pikirannya. Tentu saja kini ia ikut duduk di bangku tersebut dan memberi isyarat supaya segera dijelaskan tentang hal apa yang terjadi.

"Ada masalah sertifikasi peternakan kita, bu. Ini harus diurus sementara, tapi akan memakan waktu yang cukup banyak sepertinya"

"Berapa lama?"

"Sekitar beberapa bulan"

Raut wajah bibi jadi sama hal nya dengan paman. Sebenarnya bukan masalah kepengurusannya yang benar benar menjadi gejolak yang berarti di benak mereka, seakalipun memang itu agak mengganggu ke stabilan usaha dagang nya. Tapi nyatanya daripada itu semua, justru yang menjadi prioritas mereka adalah gadis semata wayang mereka yang akan beranjak ke kelas tiga SMA sebentar lagi.

Jarak dari tempat tinggal mereka ke kota tempat mereka harus mengurus berkas tersebut bahkan berjarak dua jam berkendara mobil. Jelas tak akan mungkin kan mereka membawa Akari bersama mereka disana? Tentu saja hal ini akan menjadi pikiran nya karena Akari memang tanggung jawab mereka selama dia berada di sini. Apalagi mereka yang begitu menyambut dan begitu bersemangat kala ayah Akari berniat menyekolahkan putri sulungnya bersama mereka disini.

Tentu saja mereka sangat senang karena memiliki seorang putri di tengah tengah mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tentu saja mereka sangat senang karena memiliki seorang putri di tengah tengah mereka. Tapi bukankah segala urusan negative seperti ini bukanlah bukan kehendak mereka? Ini jelas diluar kendali dan dugaan mereka sebagai orangtua asuh Akari disini. Kabut cumulonimbus yang mengitari atmosfer keluarga mereka di pagi hari ini sungguh merubah mood mereka.

It's Blooming AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang