Hasegawa Akari, seorang gadis yang tinggal di kota Osaka. Orang tua dan kaka kakaknya yang gagal paham dengan apa yang diinginkannya menjadikannya tak terlalu dekat dengan anggota keluarganya. Ibu dan ayahnya hanya ingin Akari menjadi anak Perempuan...
Tidak lagi memikirkan apa alasan kelaurga nya membuatnya terdampar di tempat dimana dia dibesarkan selama masa SMA nya, justru kini Akari selalu mendoktrin dirinya bahwa kepindahannya kesini adalah sebuah anugrah. Bagaimana tidak? Semkin lama, nurani hatinya justru mengantarkannya pada perasaan Bahagia dan lepas. Keluarga Takahashi, peternakan Takahashi, ketiga sahabat barunya, D'randoms, kafe jamur dan segala hal tentang Biei nyatanya benar benar membuatya menemukan sisi dirinya yang lain dan baru.
Bak bunga yang kembali mekar, kini Akari mulai menemukan jati diri nya yang sebelumnya dibatasi oleh yang dia bahkan tak mengerti untuk apa semua itu. Nmuan dari segala hal menyenangkan tadi, ada satu hal yang belum bisa mengisi kekosongan tersebut. Perasaan rindunya yang menggebu dengan kedua sahabat nya tak pernah pergi dan justru stay di benaknya. Kenyataannya, video call memang beum bisa menggantika Aoyama dan Kenjiro secara langsung. Bahkan perasaan tak inginnya pulang ke tempat asalnya, kini mulai memudar karena membuncahnya gejolak rindu nya pada dua manusia guacamole tersebut. Yep, Akari mulai memikirkan untuk pulang ke rumah kala nanti liburan tiba.
Tapi other than that, Akari tetap merefleksikan dirinya sebagai seorang gadis pemberani dan warrior. Bagaimana tidak? awalnya, ia sangat tidak ingin dipindahkan oleh orantuanya ke sebuah kota yang notabenenya sangat jauh dari tempat tinggal aslinya. Meninggalkan segala sesuatu yang ia cintai disana. Kini dia berhasil membuktikan kalau dia bisa beradaptasi dengn baik, melepaskan segala comfort zone yang telah ia bentuk sedemikian rupanya disana.
Kini, dia juga berhasil membuktikan pada dirinya sendiri, ia bisa berdamai dengan keadaan. Beradaptasi dengan segala ketidakcocokan yang mungkin ada di benaknya, pada awalnya. Ia berani mengambil resiko tersebut. Melukis, musik dan peternakan adalah tiga komponen yang kini mendominasi dirinya dalam kebahagiaan. Sesungguhnya, dia seperti menemukan kepingan puzzle dirinya disini. Mencari sebuah nurani diri, yang selama ini ia cari. Menyelami sebuah kebebasan haqiqi yang membuatnya nyaman. Bukankah semua manusia yang terlahir dibumi ini memang memiliki kharakteristik yang berbeda? begitupun Akari. Akari, Aoi dan Akane adalah tiga anak yang berbeda.
Hal lain yang sangat berharga dan belum pernah ia temui sebelumnya adalah memiliki sahabat Perempuan. Slah satu hal yang Akari syukuri disini adalah hadirnya seorng Retasu yang ia rasa begitu penting dan berharga baginya. Bagaimana tidak? gadis berbola mata bagai boneka itu adalah teman pertama Akari di Biei. Dia yang dengan willing selalu mengajak Akari mengekplor banyak bakat Akari yang sebelumnya terpendam. Dia juga yang membuka Akari dengan dunia luar disini. Jadi wajar kan kalau Retasu adalah salah satu orang yang meiliki tempat spesial di hati Akari?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Flashback.
"Rechan. Aku ingin sekali pergi berdua denganmu ke sebuah tempat. Ya, hanya untuk me and my girl time saja. Yep, sejenis itu"
"Hmm, boleh. Aku juga berpikir demikian. Bagimana kalau kita jalan jalan ke kota sebelah saja? Sekalian, aku juga ingin membuat memori indah, anggap saja sebagai hadiah lain untuk ulang tahunku"
