Big Disaster (44)

11 6 0
                                    

Senandung gesekan awan dan udara yang bergesek membuat nuansa wush wush yang bergelora. Dan lagi, gemerlap sejuta cahaya mentari yang begitu menyinari kehidupan yang seperti terasa sibuk. Ditembah dengan iringan banyaknya langkah kaki yang berkejaran bak berlari menegjar kehidupan. Serta, warna warni bunga dan pepohonan yang bersinergi membentuk dimensi pancarona yang begitu apik. Kira kira seperti itulah hari mengiringi langkah Akari dan para sahabatnya kali ini bersekolah. Terdengar begitu menyenangkan dan membuatnya begitu bermandikan kehangatan, bukan? Jarang sekali sebenarnya Akari merasakan sebuah nurani kenyamanan yang entah mengapa hari ini begitu menenmaninya. Yang ia yakini, mungkin saja hari ini ada sebuah hal beruntung yang menghampirinya.

Apalagi hari ini ada rapat pembahasan seputar hal yang paling dinanti nanti oleh Akari, yep aplagi kalau festival sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apalagi hari ini ada rapat pembahasan seputar hal yang paling dinanti nanti oleh Akari, yep aplagi kalau festival sekolah. Sudah berminggu minggu lamanya sanubarinya begitu menanti kapan hadirnya hari menyenangkan tersebut. Saking tak sabarnya untuk menyanbut hari tersebut, kala itu Akari bahkan hingga terjatuh dari kasur karena bermimpi dia menjadi seorang putri. Aneh sekali pikirnya, bagaimana bisa yang dia pikirkan adalah festival sekolah tapi yang ia mimpikan adalah tentang putri. Daripada senang, rona takut serta segan begitu menguasai dirinya. Bagaimana tidak? Bahkan ia ingin sekali bermimpi tentang hal yang menyenagkan dan segala kegilaannya bersama dengan sahabat serta teman sekolahnya di hari itu, namun yang terjadi malah sebaliknya.

Menjadi putri? Akari bahkan tak pernah berpikir bahwa kata kata tersebut akan muncul di kamus selama hidupnya. Namun mungkin kan sebuah mimpi hanyalah sebuah bunga tidur, bukan? Jadi untuk apa diambil pusing, kan? Anggaplah itu hanyalah angin lalu.

Jika sebelumnya Aoyama dan Kenjiro yang sudah merasakan suka duka nya festival di sekolahnya, kini cerita yang sama beralih ke Akari. Tak lama lagi, festival sekolah segera dilaksanakan. Ini adalah kesempatan bagi para siswa untuk unjuk bakat mereka dan kesempatan bagi mereka untuk menjadi komite di berbagai bidang sesuai dengan divisi divisi tertentu. Setiap kelas wajib mendekor kelas nya dengan tema tema unik. Ada juga berbagai macam lomba dan penampilan yang harus diikuti. Maka, hal pertama yang harus dilakukan adalah rapat per kelas dahulu.

Di kala kelas Kenjiro mayoritas lebih menentukan sesuatu dengan spin the wheel nya, kelas Akari justru tidak. Voting menjadi Pelabuhan terakhir yang digunakan untuk menentukan berbagai kebutuhan yang berkaitan dengan festival sekolah. Beberapa hari menjelang acara dimulai, setiap kelas wajib melaporkan tema serta bagian bagian tugas dari para anggota kelas. Tujuannya untuk memastikan bahwa semua siswa mendapat andil dalam acara tersebut. Di samping itu juga supaya memetakan bahwa tidak akan ada yang sama persis di setiap kelasnya dalam hal konsep, sekalipun tema yang di ambil sama.

 Di samping itu juga supaya memetakan bahwa tidak akan ada yang sama persis di setiap kelasnya dalam hal konsep, sekalipun tema yang di ambil sama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
It's Blooming AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang