Second Broken Hearted (39)

11 6 0
                                    

Rona mentari yang begitu menembus celah jendela ruang makan rumah keluarga Kenjiro. Sepotong roti sourdough, homemade butter, raisin serta guacamole sudah tersusun rapih di atas piringnya. Baru saja ingin memberi sapaan dan ciuman ke pipi anak semata wayangnya tersebut, namun langkah ibu Kenjiro mendadak terhenti karena mendapati sesuatu yang aneh. Atmosfer pagi seorang Kenjiro yang biasanya nampak seperti selalu bersemangat dan normal normal saja menjadi agak sedikit terganti. Sebenarnya hal ini bukan hanya terjadi pada hari ini saja, namun sudah beberapa waktu ke belakanga dia menangkap guratan tersebut.

 Sebenarnya hal ini bukan hanya terjadi pada hari ini saja, namun sudah beberapa waktu ke belakanga dia menangkap guratan tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nampaknya kepekaan seorang Kenjiro memang seperti menurun dari sang ibu. Bagaimana mungkin kala baru saja sedetik menatapnya, tapi sang ibu sudah tahu kalau ada yang salah dan sedang dirasakan oleh Kenjiro. Alhasil diamnya sang ibu yang biasanya membuat paginya lebih bersemangat dengan suara serta sapaannya yang menggelora, membuat Kenjiro jadi memperhatikan sang ibu yang berhadapan tepat di depannya kini.

"Kau tak ingin bicara apapun pada ibu?"

"Ada"

"Then?"

"Patah hati"

Ibu Kenjiro yang sedang mengoleskan butter ke roti Kenjiro pun mendadak terhenti dan meletakkan pisau roti serta roti tersebut. Benaknya menangkap seperti ada hal yang emmang tak biasa pada diri remaja tersebut. Nmaun sebanrnya agak aneh juga bagi sang ibu. Bagiaman tidak? Anaknya tersebut bahkan nampak seperti tak pernah memiliki crush atau sejenisnya. Jadi bagaimana mungkin kalau dia bisa patah hati? Atau mungkin, memang ada sebuah hal lainnya yang membuat mood Kenjiro bak seperti manusia nolep di pagi ini.

"Gadis?"

Kenjiro menatap ibunya dengan ekspresi gemas lalu meniup poninya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kenjiro menatap ibunya dengan ekspresi gemas lalu meniup poninya. Jarang jarang sebenarnya bagi Kenjiro untuk terlihat begitu moody dan nolep seperti hari ini. Ia ingat betul pesan sang nenek yang mengatakan bahwa jangan pernah mengawali harimu dengn sesuatu yang membuatmu tak semamngat, nolep dan moody contohnya. Tapi bahkan ia merasa bahwa hari ini seperti mati gaya. Tapi dia sama sekali tak meneyangka ibunya mengira dia patah hati karena gadis. Dengan otomatisnya bahkan benak Kenjiro refleks mengatakn bahwa 'Apakah aku harus patah hati karena laki laki? Kenjiro bahkan sangat sadar sepenuhnya kalau dia straight dan suka dengan Perempuan. Atau bisa saja sang ibu mengiranya patah hati bukan dari ranah asmara.

It's Blooming AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang