Dream Candy (27)

1 1 0
                                    

P.s  Usahakan untuk memutar media video nya supaya kisah yanng disampaikan lebih meresap ke ubun ubun, maksudnya ke hati. Canda, peace.

Awal bulan mulai menyambut keluarga Takahashi dengan begitu hangatnya. Tentu saja tanda waktu untuk segera mengisi kembali rak rak serta kulkas dengan bahan makanan serta kebutuhan lainnya pun muncul. Deretan barang barang yang sudah harus dibeli pun sudah lengkap dicatat oleh bibi baik di ponsel ataupun di buku note kecilnya. Jika Akari sudah melihat pemandangan seperti ini, dia paham sang bibi pasti sebentar lagi akan mengajaknya belanja. Dalam hati, biasanya dia langsung mewanti wanti beberapa waktu lagi saja sang bibi akan memanggilnya untuk segera bersiap siap.

Pucuk dicita ulam pun tiba, suara sang bibi akhirnya menggelora di gendang telinganya. Dengan tiba tibanya, Akari muncul di hadapan bibinya sudah dengan outfit hangout serta daypack kecil bertengger di punggungnya. Agak shock sebenarnya sang bibi Bagaimana mungkin gadis remaja yang dihadapannya kini sudah siap untuk diajak pergi keluar. Ditambah dengan sebuah senyuman yang penuh makna di bibirnya, tentu saja lebih membuat bibinya merasa seperti ada kekuatan super yang berdiam di diri keponakannya itu. Teleportasi atau kekuatan kalbu yang mungkin saja bersarang di diri keponakannya telah berhasil membuatnya perlu mencerna hal ini beberapa waktu.

 Teleportasi atau kekuatan kalbu yang mungkin saja bersarang di diri keponakannya telah berhasil membuatnya perlu mencerna hal ini beberapa waktu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Let's go. Berangkat"

"Kemana"

"Hangout seperti bulan lalu?"

"Bagaimana Akari tahu?"

"Feeling"

Gelora rasa gemas pun mengerubungi atmosfer sang bibi kini. Kedua tangan bibi tergerak untuk mengusap usap surai lurus Akari karena saking gemasnya dia dengan gadis itu. Bahkan suasana rumah yang awalnya sepi, kini menjadi penuh dengan riang tawa keduanya. Tangan Akari malah segera menarik sisi sebelah tangan bibinya untuk segera masuk ke mobil.

Sinar mentari yang memayungi mereka dengan begitu terangnya bak seolah ikut tertawa bersama pasangan bibi dengan keponakan tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sinar mentari yang memayungi mereka dengan begitu terangnya bak seolah ikut tertawa bersama pasangan bibi dengan keponakan tersebut. Meskipun suhu cukup dingin hari ini, namun tak bisa mengalihkan kehangatan yang akari dan bibi rasakan kini. Akari begitu riangnya seperti bocah lima tahun kala sebelah kaki bibinya mulai menginjak pedal gas serta tangannya mulai memutar kemudia setir.

It's Blooming AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang