Youth Egoistic (61)

9 6 0
                                    

Aoyama dengan segala persiapan kini memandangi langit yang memayunginya dengan sahabat se urat nadinya. Awan kelabu serta notifikasi bahwa akan adanya angin kencang sore ini membuatnya meniupkan poni nya ke atas. Dalam hati ia hanya berharap bahwa cuaca hari ini tak menjadi isyarat bahwa ketidakbaikan akan berpihak pada klub renang sekolahnya di kejuaraan ini. Yep, hari ini adalah hari yang ditunggu tunggu oleh siswa klub renang, terutama yang menjadi perwakilan sekolah.

Irisnya menatap wajah Kenjiro yang seperti menyimpan beban cukup berat di pundaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Irisnya menatap wajah Kenjiro yang seperti menyimpan beban cukup berat di pundaknya. Jujur saja, tingginya haran semua orang padanya di kejuaraan ini memng belakangan ini cukup menguras fisik serta pikirannya. Karena ditatap terlalu lama oleh Aoyama, Kenjiro menoleh. Bak seperti memiliki isi pikiran kepala yang sama, Kenjiro berusaha untuk se normal mungkin dan segera menggiring semua line up untuk segera berganti outfit serta pemanansan.

Hanya butuh beberapa menit saja untuk mereka semua siap dengan outfit mereka masing masing dan pelatih sedikit memberikan instruksi sebelum mereka akan menceburkan diri ke kolam. Semua siswa dengan seriusnya menyimak segala arahan serta strategi lainnya yang diucapkan pelatih.

 Semua siswa dengan seriusnya menyimak segala arahan serta strategi lainnya yang diucapkan pelatih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Siap, coach" Seru semua siswa yang dijadikan sebagai perwakilan secara serentak.

Kini mereka semua menunggu giliran untuk memasuki wilayah kolam guna memulai kejuaraan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini mereka semua menunggu giliran untuk memasuki wilayah kolam guna memulai kejuaraan. Kondisi tribun yang beitu ramai serta birunya air membuat adanya semburat tekanan yang cukup besar kepada mereka semua. Teruntuk Kisumi yang baru memulai debutnya di kejuaraan bergengsi kali ini, tentu saja membuat gelora bulu kuduknya semakin berdiri. Tak pernah sebelumnya ia bermimpi untuk bisa mengikuti kejuaraan di gelanggang kota dengan arena begitu megahnya serta banyaknya penonton. Jujur saja, kaki nya terasa luar biasa panas dingin sekarang namun ia tak berani mengungkapkannya dengan Kenjiro atau pelatih.

It's Blooming AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang