Goodbye Lullaby (63)

7 6 0
                                    

Tadinya, Akari berpikir bahwa berbulan bulan lamnya tinggal di asrama sekolah akan begitu berat. Tanpa paman serta bibi, tanpa Retasu menjadi tetangganya dan segala hal indah yang harus ia lepaskan sementara memng begitu membayangkinya kala awal. Ditambah lagi dengan selesainya jamming nya serta perginya Haruka yang membuat suasana menjadi lebih hampa. Tapi nyatanya, gadis bermarga Hasegawa tersebut berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik. Setidaknya ia berhasil beradaptasi dengan segala hal yang seratus delapan puluh derajat terbalik dengan keadaannya yang sebelumnya.

Gadis bersurai hitam tersebut berdiri di depan kaca kamarnya sambil memakai seragam SMA nya sekaligus pelapis satin tipis berwarna hitam se bawah lututnya juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis bersurai hitam tersebut berdiri di depan kaca kamarnya sambil memakai seragam SMA nya sekaligus pelapis satin tipis berwarna hitam se bawah lututnya juga. Bisakah kalian menebak apa yang Akari maksud? Yep, itu adalah baju toganya. Lalu, apakah Akari lulus sekarang? Tentu saja. Kalian juga tidak menyangka kan perjalanan panjang Akari di waktu SMA segera berakhir? Apakah kalian yang sudah mengikuti kisahnya dari awal terharu?

Sambil merapikan penampilannya di depan kaca, ingatan Akari mulai berputar kembali bak gulungan kaset yang dimainkan tape. Terasa seperti begitu cepat dia menghabiskan masa SMA nya di daerah yang begitu cintai ini. Bak mengendarai sebuah Maserati di sirkuit F1, rasanya keindahan Biei terlalu cepat untuk ditinggakan begitu saja.

Bertemu dengan Retasu, Haruka, Hyuga dan yang lainnya adalah bak anugerah melimpah yang diberikan tuhan disamping kebahagiaannya bersama kelaurga Takahashi. Alam yang indah, peternakan, kafe jamur serta panggung jamming juga mengiringi benang emrah indah yang begitu terukir dengan semerbaknya. Seketika tawa kecil muncul dari bibirnya kala mengingat bagaimana dirinya kesal dengan keputusan sang ayah yang membuatnya seperti paus orca yang terdampar di pinggir di salah satu pulau di Newfoundland.

Beres dengan segala yang melekat dengan tubuhnya, kini gadis tersbeut segema memakai cap kelulusannya dan berangkat ke gedung sekolah. Ia jelas tak sabar untuk segera bertemu dengan Retasu dan Hyuga di halaman bawah sekolah. Tapi, kini ada sebuah semburat kesedihan yang tiba tiba muncul. Haruka kiranya yang menjadi sumber dari segala kegalauan ini. Akari tak munafik, dia begitu merindukan adanya Haruka di tengah tengah kelulusan mereka. Tapi sejatinya Haruka tak merayakannya disini karena masih di Miyazaki.

Wajahnya yang semula termenung sambil melihat renda berbulu yang berteerbangan kesana kemari sambil berkicau, tiba tiba saja berubah saat ada seorang agdis yang mengenakan baju yang sama dengannya menepuk pundaknya. Senyuman manis gadis tersebut bahkan seketika juga jadi menularkan sebuah kebahagiaan untuknya. Mana tahan dirinya untuk tak menyunggingkan sebuah senyuman juga kan?

"Do i look okay, Akari?" Kata Gou.

"Perfectly good" Kata Akari.

"Perfectly good" Kata Akari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
It's Blooming AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang