Hello Goodbye (64)

10 5 0
                                    

Sebenarnya Hyuga juga ingin sekali mengunjungi Akari sebelum akhirnya, dia benar benar pulang ke kota asalnya. Tapi bak seperti dewi fortuna yang sednag tak memihak kepadanya, dia harus rela tak jadi melepas kepergian Akari karena adanya sebuah urusan. Ia pasrah kala harus melepas kepulangan Akari hanya dnegan ucapan selamat tinggal dan selamat bertemu lagi suatu saat. Tentu saja Akari juga sebenarnya sedih sekali.

Lebih jauh dari harapan Hyuga tadi, Akari bahkan sebelumnya juga berharap bahwa Haruka mendarat ke Biei terlebih dahulu sebelum kepulangannya ke Osaka dan membuat semacam perayaan berempat bersama untuk yang terakhir kalinya. Tapi lagi lagi harapan hanyalah harapan, mereka harus puas dengan merayakan keberpisahasan ini dengan juga sama sama berjarak nya. Namun meskipun seerti itu, mereka berempat tetap berketad bahwa suatu saat harus melakukan reuni bagaimanapun caranya dan seberapapun mereka akan terpisah kala masa depan di depan mata.

Yep, kini salah satu saat yang Akari benci ada di dalam hidupnya hadir juga. Tepat di hari ini, dia resmi maninggalkan Biei karena harus kembali ke rumah aslinya. Meninggalkan segala kenangan tentang masa SMA nya yang begitu manis di sini, di tempat tiga tahun masa remajanya dihabiskan.

Jika pada awal pertama kali ia datang ke sini hanya dengan membawa satu daypack medium nya saja, kini ada satu benda lainnya yang ia bawa bersama dengan dirinya saat pulang. Sebuah gitar Taylor pemberian kakaknya kala ia ulang tahun akan menemaninya di kabin penumpang bersamaan dengan daypack kesayangannya. Bukankah ini tetap terlihat minimalis kan?

"Ayo, kita sarapan dulu sebelum berangkat ke Asahikawa" Seru bibi sambil menyajikan makanan di atas meja.

Di hari terakhir kalinya bibi memasakkan Akari, ia memilih menu sarapan dari Malaysia. Sajian nasi lemak, sedikit sambal, ayam goreng, ikan bilis goreng dan telur rebus sudah begitu tertata rapih berada di atas meja makan. Iris Akari begitu berbinar kala melihat penampakan tak biasa dari sarapannya. Nyatanya meskipun bibinya seringkali memasakkan sesuatu yang baru saja Akari lihat dan tahu, tapi rasanya tak pernah gagal. Mostly malah menjadi hidden gem sendiri bagi Akari untuk lidahnya.

'Suatu saat, aku pasti rindu sekali dengan sarapan yang bibi masukkan. Tidak, aku bahkan rindu semua masakan bibi' Batin Akari sambil menikmati sajian tersebut.

Kala ia masih ingin berlama lama di meja makan, arloji di tangannya menunjukkan sinyal bahwa ia harus segera bergegas menuju ke tempat selanjutnya sebelum akhirnya nanti akan benar benar pergi menuju bandara. Bisakah kalian menebaknya?

Akari melangkahkan kakinya menuju ke salah satu tempat kesukaannya di sini, apalagi kalau bukan peternakan. Irisnya yang baru sedetik saja menatap para sapi yang menurutnya tak kalah lucu dengan kucing Kenjiro tersebut langsung membuat semburat senyum menyala di bibirnya. Ia sama sekali tak tahu sebelumnya kalau bertemu dnegn sapi beserta apapun yang berada disekelilingnya, begitu membawa hawa cerah dalam jiwanya.

Tour peternakan yang pertama kali ia ikuti bersama dnegn Haruka dengan Retasu terasa begitu berkesan sekali. Ditambah lagi dengan menikmati hasil produk olahan itu sendiri dari sapi sapi pamannya membuat tour tersebut terasa lebih bermakna.

Ia jelas mengingat kala bagaimana nenek Sakamoto dengan fasihnya berbicara bahasa inggris. Ia juga tak bisa melupakan bagaimana isi di dalam peternakan yang begitu kompleks, bahkan terdapat musik klasik yang membuatnya tertawa karena keunikan tersebut.

Jikalau saja ia tak ingat ia akan berpisah naik pesawat setelah ini, dia bahkan langsung menghampiri sapi sapi tersebut dan memeluknya. Bak berpamitan dengan mereka semua, Akari rela dirinya akan bau sapi. Tapi nyatanya orang yang nantinya akan berada di dekatnya tentu saja tak akan nyaman kan dengan bau sapi yang menempel pada dirinya. Jadi alih alih tetap melakukan keinginannya, Akari justru memberi salam perpisahan dari jarak jauh kepada mereka semua.

It's Blooming AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang