Bab 26. Penyesalan

13 13 0
                                    

"Kahfi aku minta maaf dengan apa yang selama ini lakukan dan itu benar selama ini yang menyetir aku adalah Aswan dan dia bukankah mantan dari ketua Forum Penulis Indonesia dan ingin menyingkirkan kamu agar bisa kembali dalam kedudukkannya dan terus - terang aku sudah lelah bersikap munafik juga selama ini kalau memamg aku juga membutuhkan kamu juga soal uang dan Aswan memang orang yang kuat dalam hal penulisan apalagi menjatuhkan orang lain Firman adalah wartawan yang kerap membuat berita fitnah artis agar mendapat untung dirinya sendiri membesar - besarkan berita enggak sesuai lagi akhirnya dengan fakta seorang artis misalnya yang makan obat resep dokter di bilang narkoba dan dia punya dukungan dari fans - fans nakal yang tujuan mereka makan uang haram", jelas Hasyim.

"Astragfirullahaladzim syim", Kahfi menggelengkan kepala.

 "Atas imbalan apa yang di janjikan oleh Aswan kalau begitu dan kamu pasti kenal dengan Firman", ? Sahut Kahfi.

Karena selama ini aku sangat membutuhkan uang dan memang aku menemui Firman untuk memhuat berita itu dengan perjanjian hasilnya di bagi dua dengan aku, aku khilaf selama ini dan sebenarnya uang itu aku kumpulkan karena aku merasa belum yakin dengan pasti keadaan yang sebenarnya orang tua kandung aku juga", jelas Hasyim.

Kahfi sangat yakin gerak - gerik Hasyim sama sekali sedang tidak menipunya bisa terlihat dari raut wajahnya dan Hasyim mengambil makanannya juga minumannya di tempat prasmanan kafetaria untuk di taruhnya di atas meja.

"Sebenarnya dia menjanjikan aku 20 juta untuk aku dan 20 juta lagi untuknya tapi pembagian malah hasilnya enggak sama rata aku hanya dapat 19 juta", jelas Hasyim.

Air mata Hasyim menyesal karena apa yang juga di lakukannya terhadap Kahfi selama ini yang sebenarnya masih berbuat baik kepadanya walau kerap kali dia memperlakukan Kahfi tidak sepantasnya di terima oleh Kahfi yang sebenarnya.

"Selama ini abi dan umi bilang abi dan umi aku sudah meninggal termasuk umi aku masih enggak yakin hal itu dan teryata firasat aku benar akan selama ini yang aku rasakan tapi apa umi kamu juga mau menerima maaf dari abi yang selama ini sudah di lakukan pada umi kamu dengan keadaan.

Keterpurukannya sekarang ini dia benar - benar menyesal dengan apa yang pernah di lakukannya dulu sama Tante Zulaikha, kalau saja kamu bisa memberikan pintu hati untuk kata maaf kepadaku kenapa enggak dengan umi kamu", ? Lugas Hasyim.

"Tante Sarah dan om Aziz enggak mau kehilangan seseorang yang sudah berharga baginya bertahun - tahun walau bukan dari perut tante Sarah dan Om Zaki masalah itu aku harus bicara dulu sama umi kalau memang Om Aziz mau bertemu dengan umi Insya Allah karena Allah sendiri adalah seorang pemaaf walau memaafkan kesalahan yang sudah menjadi duri dalam hidup adalah yang sulit", ujar Kahfi dan menyuap makanan lagi ke dalam mulut.

"Sekali lagi juga kalau uang 1 juta yang aku berikan itu di peras oleh Aswan maka aku yang berhadapan dengan Aswan", tegas Kahfi keras kemudian.

"Aswan memang sangat menentang adanya sudut pandang diksi dari karya - karya Forum Penulis Muslim Indonesia baginya terlalu layaknya dakwah yang gila hormat", lugas Hasyim.

"Dan pembelaan kamu terhadap Palestina dan Istanbul di nilai pansos tapi sebenarnya justru mereka yang sebaliknya setiap karya orang di media sosial di colong di edit yang mengandung SARA termasuk di platform seperti wattpas atau sejenisnya", jelas Hasyim.

"Agar mereka enggak ada pesaing itulah tujuan utamanya dan dalang yang sebenarnya mengambil uang royalti dari penerbit Muslim sebagian yang masuk adalah Aswan karena uang itu juga di minta olehnya untuk membayar Firman wartawan nakal itu", sambung Hasyim.

"Jadi uang itu juga separuhnya juga untuk di berikan kepada Aswan karena perintah dari Aswan ke kamu kalau begitu pantas kamu terus dan menerus kamu minta uang untuk orang tua kamu dan kamu sendiri selalu bilang kalau di rekening kamu sendiri kerap berkurang kalau begitu aku mau minta print rekening koran kamu selama ini", ujar Kahfi dan menghabiskan es teh manis hangatnya juga meninggalkan kursi di kafetaria ketika mendengar adzan dzuhur dan langsung menuju ke arah mesjid.

Sedangkan Hasyim menyusul dengan perasaan yang benar - benar kalut dan dia terus menangis seenggukan dengan air mata yang tidak tertahan lagi hatinya merasa sakit sendiri dengan apa yang di kerjakan juga selama ini layaknya memang orang munafik membutuhkan pertolongan tapi berpura - pura tinggi hati karena beranggapan yang di depannya adalah seorang musuh.

Sebelum sholat dzuhur dua rakaat Hasyim melakukan sholat taubat barulah dia sholat taubah dan setelahnya dia juga terus berdzikir meminta ampunan pada Allah air matanya sudah tidak bisa di bendung lagi dan rupanya Allah juga sudah memberikan hidayahnya kalau orang tua kandungnya sudah meninggal dan hanya Kahfi yang tahu.

Betapa tidak dia amat larut dalam rasa bersalahnya karena hal ini dan dia terus menangis sejadinya di hadapan Allah.

"Hasbunallah wanikmal wakil nimal maulana wanimal nassir'

"Hasbuballah wanikmal wakil nimal

Maulana wanimal nassir"

"Hasbunallah wanikmal wakil nimal

Maulana wanimal nassir"

"Allahumah sholih ala muhammad"

"Astragfirullohaladzim"

"Ya allah ampunilah semua kesalahanku apa yang menjadi khilafku selama ini dan juga orang tuaku dan berikan pintu hidayahMu juga Ya Allah"

Kahfi mendengar doa Hasyim ketika dia juga baru selesai sholat dan air matanya menetes juga tidak bisa di tahannya teringat juga kalau selama ini Zulaikha entah kenapa ? Menyembunyikan alamat makam Ashad dan apa alasannya.

Rasanya ini waktunya Kahfi pun menggebrak uminya sendiri masalah itu tapi dia juga mau menemani Hasyim dulu ke Bank untuk cek print rekening koran pengeluaran Hasyim dan kenyataannya memang ada beberapa transferan uang untuk Aswan.

"Aswan juga mengancam kamu", ? Tebak Kahfi.

Hasyim mengangguk dengan lesu dan Kahfi menghembuskan nafas dari mulutnya.

"Mungkin agar semua kehidupan di lancarkan Allah Tante Zulaikha mau menerima maaf dari abi aku akan pertemukan abi dengan Tante Zulaikha.

"Aku juga akan bahas soal letak di mana alamat makam abi juga", ? Sahut Kahfi

KahfiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang