Bab 8. Pertemuan Dengan Aminah

23 16 1
                                    

Zulaikha terbangun dari lelapnya selain seseorang di sebelahnya yang membangunkannya pramugari juga mulai menaruh menu makanan siangnya sehabis sholat subuh di Bandara di dalam pesawat dia tertidur.

Di sebelahnya seorang perempuan tersenyum kepadanya dia nampak sebaya dengan Zulaikha dan terlihat juga berasal dari Bandung juga akan kembali ke Bandung dari lamanya dia pernah tinggal di Turkey dari raut wajahnya mencerminkan sudah pasti senasib dengan Zulaikha.

"Saya Aminah Azzahra saya juga menikah dengan laki - laki Instanbul dan pernikahan itu kandas karena konflik perang saudara ini Amir sudah memberikan segalanya juga untuk saya", ceritanya kemudian tentang dirinya.

"Teteh tinggal di mana di Bandung", ? Zulaikha merasa berempati besar kepada dirinya.


Zulaikha terbangun dari lelapnya selain seseorang di sebelahnya yang membangunkannya pramugari juga mulai menaruh menu makanan siangnya sehabis sholat subuh di Bandara di dalam pesawat dia tertidur.

Di sebelahnya seorang perempuan tersenyum kepadanya dia nampak sebaya dengan Zulaikha dan terlihat juga berasal dari Bandung juga akan kembali ke Bandung dari lamanya dia pernah tinggal di Turkey dari raut wajahnya mencerminkan sudah pasti senasib dengan Zulaikha.

"Saya Aminah Azzahra saya juga menikah dengan laki - laki Instanbul dan pernikahan itu kandas karena konflik perang saudara ini Amir sudah memberikan segalanya juga untuk saya", ceritanya kemudian tentang dirinya.

"Naufal suami saya bernasib sama dengan Ashad suami teteh.

Air mata Aminah menetes dengan deras di pipinya dan sudah tidak bisa di tahan olehnya lagi dia menangis terisak hatinya merintih dengan pilu sudah tidak bisa di bendung lagi olehnya dan hatinya yang sakit Zulaikha juga bisa merasakan hal itu.

"Teteh tinggal di mana di Bandung", ? Zulaikha merasa berempati besar kepada dirinya.

"Saya tinggal di Dago Pakar", jawabnya.

"Oh saya juga tinggal di Dago Pakar", sahut Zulaikha.

"Teteh istri almarhum Ashad kan yang punya mesjid Al Fikri", katanya kemudian.

Mendengar kata - kata itu Zulaikha rasanya juga sulit memendam perasaan dirinya sendiri dengan apa yang di rasakan olehnya.

"Saya kira selama ini adalah sesuatu keputusan yang tepat meninggalkan komplek Mawar Jalan Merpati no 34 Blok C berpindah ke Turkey bersama suami justru sebaliknya ujian dari Allah terlalu perih dan memekik terlalu sakit di dalam hati, tekanan batin terlalu dalam saya rasakan dan guncangan hebat dalam diri saya amat menyiksa diri saya juga kita sama - sama merasakan hal ini teh", bola mata Zulaikha berkaca - kaca mendengar apa yang di ceritakan oleh Aminah, dia menjadi menunduk dalam sambil setengah melamun meskipun sedang menyuap nasi ke dalam mulutnya air matanya tidak bisa di tahan juga olehnya lagi.

"Saya juga tinggal di Komplek Mawar tapi komplek Mawar II teteh di komplek Mawar I kan", perhatian Aminah kepadanya seakan ingin mengajaknya menjadi seorang sahabat karena dalam perjalanan yang sama dan nasib yang sama juga.

"Iyah", lirih Zulaikha.

"Kedua anak saya sebelumnya sudah berangkat lebih dulu ke Bandung Muhammad Malik dan Muhammad Firdaus dengan istrinya Siti Zaenab dan Daus tinggal bersama Zaenab di rumah orang tua Zaenab sedangkan Malik masih bersama saya di Komplek Mawar rumah itu pun juga memang pemberian di orang tua Zaenab Syamsuddin dan Salwa", lanjut Aminah.

"Naufal pun juga memberikan makna hidup yang membantu perekonomian keluarga yang kerap enggak ada uang karena kondisi dan keadaan juga di Istanbul tapi cintanya udah lebih dari uang milyaran keindahan Allah hanya sekejap yang sama - sama kita rasakan dan di gantikan dengan ujian kesabaran yang sangat menyayat hati", sambung Aminah.

"Kalau ada apa - apa nanti kita bisa berbagi ketika sudah tiba di Bandung", simpatik Zulaikha.

pramugrari menawarkan minuman kepadanya kedua perempuan tersebut yang menjadi teman seperjalanan menddadak dan sahabat yang sehati.

"Cappucino aja", ucap sopan Aminah.

"Two cappucino", sorot mata Zulaikha berganti kepada pramugrari tersebut.

Dia pun menaruh dua gelas di atas meja kursi pesawat dan Zulaikha menyeruputnya lebih dulu perlahan - lahan sambil melayangkan kembali pandangan mata ke arah luar jendela.

"Kalau memang pada akhirnya aku menemukan sesuatu yang indah dan sebenarnya adalah yang lebih baik di banding di Istanbul artinya sebenarnya dari Allah sudah benar - benar menunjukklan petunjuk yang sebenarnya untuk aku dan baik untuk aku tapi kesalahanku sudah melewatkannya begitu saja seakan aku enggak mensyukuri apa yang sebenarnya sudah Allah tunjukkan padaku apakah ini semua karena rasa cinta ini sudah mengalahkan semuanya dan pada akhirnya cinta itu sudah mengalahkan logika, aku sudah terlena dengan cinta yang sebenarnya hanya sementara dan titipan dariMu Ya Rabbi tapi titipan itu sangat berharga untuk aku dan sebenarnya banyak juga sisi indahnya dari semua kenangan dari Ashad yang pernah di lewatkan bersamaku"


cinta ini sudah mengalahkan semuanya dan pada akhirnya cinta itu sudah mengalahkan logika, aku sudah terlena dengan cinta yang sebenarnya hanya sementara dan titipan dariMu Ya Rabbi tapi titipan itu sangat berharga untuk aku dan sebenarnya banyak juga sisi indahnya dari semua kenangan dari Ashad yang pernah di lewatkan bersamaku"

"Pada akhirnya kehidupan yang sebenarnya memang enggak selalu indah apa yang di rencanakan tapi Allah punya rencana yang lebih indah daripada apa yang di rencana oleh manusia dan Allah pasti akan memberikan hikmah di balik semua ujian hidup yang memang rasanya sakit karen sebelum bertemu Ashad aku seperti sampah di mata Faris yang sekarsng kenyataannya mencampakkan aku begitu saja karena di jodohkan yang lebih baik dari aku oleh orang tuanya dan dari keluarga yang lebih sempurna dari aku"

"Sarah Gibran Husni nama itu mengingat aku pada Faris yang membuang ludahnya padaku hanya karena perempuan itu putri dari Ustadz Muhammad Ishak yang namanya sudah enggak asing lagi di telinga para muda - mudi Bandung sebagai host Tv Lokal Bandung yang kerap mengisi acara Kajian Dakwah Subuh tiap sebelum adzan Subuh menjelma dan memiliki penghasilan 4 milyar per hari dan per bulannya hidup memang membutuhkan uang tapi bukan begini caranya hal itu yang membuat aku semakin yakin adalah Ashad yang segalanya bagiku di banding yang lain"

Waktu ashar mulai terasa meskipun di dalam pesawat Zulaikha tetap melakukan sholat dia melepas sejenal seat belt untuk ke kamar mandi yang di sediakan mengambil air wudhu kemudian kembali ke tempat kursinya untuk sholat ashar dalam keadaan duduk.

"Hasbunallah wanikmal wakil nimal maulana wanimal nassir"

"Hasbunallah wanikmal wakil nimal

Maulana wanimal naasir"

"Hasbunallah wanikmal wakil nimal

Maulana wanimal nassir"

"Hasbunallah wanikmal wakil nimal

Maulana wanimal nassir"

al-ḥamdu lillāhillażī anzala 'alā 'abdihil-kitāba wa lam yaj'al lahụ 'iwajā

Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepada hamba-Nya dan Dia tidak menjadikannya bengkok;

qayyimal liyunżira ba'san syadīdam mil ladun-hu wa yubasysyiral-mu'minīnallażīna ya'malụnaṣ-ṣāliḥāti anna lahum ajran ḥasanā

sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan akan siksa yang sangat pedih dari sisi-Nya dan memberikan kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan kebajikan bahwa mereka akan mendapat balasan yang baik

KahfiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang