Bab 41. Aswan Tersangka

17 8 2
                                    

Setelah juga sholat ashar Kahfi mendapat pesan whatsapp dari Maulida kalau polisi sudah mendapat keterangan kalau Aswan memang sekarang berada di Puncak di rumah kakak kandung orang tuanya yang tidak lain adalah Muhammad Zaini atau Om Zaini dan hal itu di ketahui karena sebenarnya selama ini orang tua Aswan juga tidak mencari keberadaanya dan Zaini mengakuinya ada di rumahnya.

Polisi pun mencarinya kesana dan dalam waktu bersamaan pada akhirnya Kahfi mendengar kabar kalau perang Palestina dan Israel sudah surut seiring berjalan waktu pun akhirnya Kahfi menjalani sidang akhirnya dan di nyatakan lulus dengan IPK terbaik 3,89.

Setelah kelulusannya dari Universitas Al Azhar Bandung dia pun membelikan rumah untuk Raina dan atas nama Raina di lembang untuk tinggal bersama - sama.

Kahfi membeli rumah yang murah namun nyaman untuk di tinggali paling tidak di dalamnya ada kamar 4 dua di lantai bawah dan du lagi di lantai bawah dan tiga kamar mandi.

Satu kamar mandi di dalam dan satu kamar lagi kamar mandi di lantai dua dan lantai bawah, Kahfi dan Hanum di lantai dua kamarnyq bersebelahan dengan kamar Raina dan Zulaikha di lantai bawah.

Dapur di rumah ini sama letaknya dengan rumah sebelumnya posisinya berada di di bawah anak tangga.

Akhirnya Zulaikha sendiri tinggal bersama - sama secara mandiri di rumah yang Kahfi berikan untuk Raina dan Hanum tidak lagi menumpang pada Abbas dan Aminah juga Ridwan.

Selesai sholat Ashar Kahfi terlihat bersiap - siap dia memakai kemeja garis - garis hitam putih dan celana bahan hitam.

"Umi aku pamit", ucap Kahfi.

"Aku mau ke kantor polisi", katanya kemudian.

"Aswan sudah tertangkap", kata - kata kahfi membuat Hanum dan Zulaikha serta Raina saling berpandangan satu sama lain.

"Gimana ceritanya fi", ? Tanya Hanum dengan rasa cemas.

"Saudaranya yang tinggal di Puncak menghubungi kepolisian memberi tahukan kalau Aswan berada di sana", jelas Kahfi.

"Ini hidayah dari apa yang terjadi dari ini semua selama ini", gumam Hanum.

"Aku ganti baju dulu", katanya kemudian.

"Aku mau temani kamu", dia berjalan ke arah kamarnya dan mengganti bajunya dengan gamis warna biru dan jilban syar,i warna putih kemudian dia keluar dari kamarnya dan menemani Kahfi.

"Ini hidayah dari apa yang terjadi dari ini semua selama ini", gumam Hanum.

"Aku ganti baju dulu", katanya kemudian.

"Aku mau temani kamu", dia berjalan ke arah kamarnya dan mengganti bajunya dengan gamis warna biru dan jilban syar,i warna putih kemudian dia keluar dari kamarnya dan menemani Kahfi.

Kahfi berjalan ke halaman rumahnya dan kemudian dia naik ke atas jok motornya dan menyalakan mesin motornya dan Hanum naik ke atas jok di belakangnya kemudian Kahfi menyalakan mesin motor sambil juga membuka pagar rumahya dan barulah dia melaju ke jalan raya.

Dia teringat dengan orang yang pernah mengawasi dirinya bisa saja itu Aswan sebelum dirinya tertangkap di puncak artinya status dia selama ini masih menjadi buronan polisi.

"Ya Allah kalau memang sebenarnya Aswan memang menjadi buronan polisi selama ini siapa yang mengawasi aku selama ini pada saat itu dan bisa saja mungkin Aswan menyuruh orang untuk melakukan aku sangat tahu Aswan kalau dia enggak sendirian dalam hal ini ada orang di belakangnya yang mendukungnya"

Tiba di kantor kepolisian Bandung Kahfi memberikan keterangan dirinya sebagai saksi dengan apa yang di alaminya Kahfi pun memiliki bukti - bukti akurat tersebut dan dia pun meminta bantuan Firman adik kandung Zulaikha yang juga tinggal di Lembang sebagai kuasa hukumnya dan membantunya ketika berada di pengadilan.

Firmansyah Ilham di rumahnya di daerah Lembang bersama Kahfi mereka sudah menyapakati bersama surat kuasa hukum sebagai pendamping dirinya ketika berada di pengadilan.

Firmansyah Ilham di rumahnya di daerah Lembang bersama Kahfi mereka sudah menyapakati bersama surat kuasa hukum sebagai pendamping dirinya ketika berada di pengadilan.

Dan Hasyim ikut menceritakan apa yang di rasakan olehnya dan air matanya sudah menetes dengan deras dan selama ini apa yang di pendam benar - benar sudah tumpah dan tidak mampu terbendung olehnya lagi.

Tenggorokannya terasa ingin tercekik karena suara apa yang di pendam olehnya selama ini tertahan dan sekarang benar - benar di hadapan Om Firman dia menumpahkan semua kepenatan yang di rasakan olehnya.

Suara yang tidak keluar sekarang.- benar keluar sampai ke akar dan kerikilnya.

"Kamu di paksa sama dia", ? Tegas Firman dan Hasyim menganggukan kepalanya

Air mata Hasyim dengan derasnya menetes di pipi dan Kahfi berusaha menenangkannya bahkan Hanum pun mengakui dia karena ingin memanfaatkan keadaan yang tujuannya menjatuhkan Kahfi dengan fitnah hampir mau memperkosa dirinya dan semua tujuan motif Aswan pada akhirnya mengarah pada Kahfi.

"Dia pasti punya motif tertentu sama kamu Kahfi makanya dia melakukan semua ini terhadap kamu dan menurut keterangannya karena pembaca di wattpad kamu sudah 5,8 Milyar pembaca dan dia baru 5 juta bahkan di Instragram kamu sudah 19,8 juta pengikut sedangkan dia baru 6 juta orang pengikut dia merasa kamu mengambil fans dirinya padahal penggemar itu hak masing - masing seseorang terhadap idolanya", ujar Firman

Tapi saya mau tanya apakah pada saat kamu masuk ke dalam organisasi mahasiswa HIM dan saat pemilihan tersebut apakah ada mahasiswa yang juga memilih namanya untuk jadi relawan Istanbul dan Suriah dan Palestina juga Israel", ? Tegas Firman.

"Memang relawan dan volunteer yang berjuang demi sesama muslim di negeri Allah itu adalah orang - orang yang mendaftar tapi di pilih kembali mereka yang pantas berangkat melalui beberapa tes salah satunya kesehatan", jelas Kahfi.

"Dia merasa kamu merebutnya kembali karena dia gagal tes kesehatan akibat darah rendah yang di alaminya karena itu dia melakukan fitnah foto editan kamu seolah - olah mendukung Israel agar kamu di boikot di Palestina dan akun kamu di blokir untuk menulis karya kamu", jelas Firman.

"Astragfirullahadzim", Kahfi menggelengkan kepalanya.

"Yah sudah besok saya temani ke persidangan jam 10 kita harus berada di pengadilan Negeri Bandung", ujar Firman.

"Iyah om", Kahfi menganggukan kepalanya

KahfiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang