Bab 31. Makna Dari Sebuah Nama

16 12 0
                                    

Hasyim memarkir sejenak motornya di halaman parkir Indomaret dan membeli donut itu empat toping keju dan coklat juga strawberry serta green tea dan membawanya ke rumah sakit.

Hasyim masuk ke dalam kamar pasien dan menaruh bungkusan plastik donut di atas meja, dia memandang wajah Hanum yang rasanya teramat kuat untuk Kahfi dan Kahfi pun meneteskan air mata melihat Hasyim rupanya Hanum sudah menceritakan mengenai surat wasiat Marwah.

"Kalau memang Hanum pada akhirnya berjodoh dengan kamu aku ikhlas syim", lirihnya dan Hasyim menggelengkan kepalanya sambil berlinangan air mata.

"Hanum tetap untuk kamu dan tante Raina sebentar lagi kamu akan jemput juga untuk bertemu dengan Hanum dan kamu akan menikahi Hanum kelak", tukas Hasyim.

Pada akhirnya Hasyim mendapat pekerjaan yang sama dengan Adnan dan gajinya juga setara dengan Adnan 3 juta ini hidayah dari nama Kahfi tersebut untuk menolong orang - orang yang mengalami kesusahan seperti halnya Hasyim.

Kahfi sendiri pagi ini sedang menjalani operasi di jahit kepalanya akibat benturan tersebut dan Hanum berlinangan air mata memanjatkan doa agar Kahfi dalam selalu perlindungan Allah seperti makna dalam namanya juga.

Pada akhirnya Hasyim mendapat pekerjaan yang sama dengan Adnan dan gajinya juga setara dengan Adnan 3 juta ini hidayah dari nama Kahfi tersebut untuk menolong orang - orang yang mengalami kesusahan seperti halnya Hasyim.

Kahfi sendiri pagi ini sedang menjalani operasi di jahit kepalanya akibat benturan tersebut dan Hanum berlinangan air mata memanjatkan doa agar Kahfi dalam selalu perlindungan Allah seperti makna dalam namanya juga.

"Ya Allah aku serqhkan semua hidup yang sementara ini kepadaMu dan aku tahu orang yang akan terbebas dari penderitaannya adalah karena kematian bukan hanya cinta yang di ambil karena Allah aku ikhlaskan tapi semua apa yang tersirat dalam makna hidup yang rupanya memang ada kisah dalam sebuah istiqomah aku mencintai Hanum karena musahabahku bukan karena syahwatku dan karena istiqomahku karena itu aku sangat yakin jika semua rasa ini bukanlah syahwat semu semata dan semua karena Allah yang sudah meridhoi apa yang aku doakan juga selama ini hanya kepadaMu Ya Allah"

Dalam waktu bersamaan Hasyim baru saja pulang dari kahfi Kuliner dan dia merasa ada seseorang yang terus mengawasinya dan mengikutinya dari belakang.

Keringat mengucur dari balik helm yang di pakainya di depan pom bensi dengan sengaja Hasyim memarkir motornya untuk memancingnya dia sudah sangat mengenali jenis motor orang di belakangnya dan hatinya menderu emosi mulai memuncak dalam hatinya dan Hasyim memaksa orang itu melepas helmnya sudah jelas akan firasatnya kalau memang dia adalah Aswan kedua mata mereka saling menatap tajam dan Hasyim menonjok wajah Aswan lebih dulu hingga dia terjatuh dari motornya.

Kemarahannya karena sekarang ini dia sudah berpihak kepada Kahfi dan kemudian Hasyim menonjok lagi perutnya Aswan ingin membalasnya namun Hasyim menahan tangannya.

"LOE TUH ANJINGGGGGG", !!!! umpat Hasyim sambil menunjuk ke arahnya.

"Woi anjing", !! Teriaknya keras.

"Kenapa diam", ? Tantangnya kemudian.

"Sekarang aku enggak akan jadi budak kamu lagi anjing", kata - kata itu terus keluar dari mulutnya.

Sampai akhirnya ada orang yang melihat perkelahian keduanya dan melerainya namun telunjuk Hasyim terus menunjuk ke arahnya.

"Kamu akan lihat suatu saat nanti yang lebih besar lagi dari ini", balas tantang Aswan.

"Aku hanya takut pada Allah", balas lagi Hasyim seraya pandangan matanya memperingatkan sesuatu padanya.

"Dan jangan pernah sentuh Kahfi", katanya kemudian.

Aswan berlari dan mengendararai motornya dengan mengebut namun Hasyim tidak berusaha mengejarnya setidaknya dia sudah membela Kahfi dan semua di lakukan karena rasa sesal yang pernah di lakukan olehnya dulu dia menangis sambil kembali mengendarai motornya dan setibanya di rumah Hasyim menangis ketika selesai sholat tahajjud.

"Ya allah aku mohon padaMu Ya Allah berikan perlindungan terbaik untuk seorang sahabat yang pernah aku sakiti dulu ampunilah semua kesalahanku juga di masa lalu dan khilafku atas sikapku juga selama ini dalam tabiatku yang memang juga manusia yang enggak sempurna dan aku mohon berikan aku pintu hidayahMu selebar - lebarnya juga pintunya di buka untuk aku"

Air matanya benar - benar jatuh dia menahan rasa sakit yang berkecamuk dalam dirinya rasanya memang di pandang konyol orang setelah membenci berdamai kemudian sekarang membela bukankah sama halnya mempermainkan sama halnya perasaan orang lain dan Hasyim tubuhnya merasa lemah jika mengingat semua keadaan dirinya sendiri juga.

KahfiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang