Bab 19. Rahasia Yang Terungkap

14 13 0
                                    

Kahfi hanya diam dan air matanya menetes dengan tembakan kata - kata dari Zulaikha dan bibirnya rasanya sulit berkata - kata yang sebenarnya dan perasaan yang membuncah tidak bisa di bendung lagi olehnya.

Dia hanya bisa menangis di depan Zulaikha dan bersimpuh dengan lemah di depannya.

"Aku minta maaf kalau memang sudah menutupi semua ini karena aku takut kalau rasa ini pada Hanum umi pada akhirnya melarangnya sekali pun aku harus menjauh demi umi aku akan melakukannya pada akhirnya cinta yang terbaik juga itu karena Allah", isak Kahfi.


Kahfi hanya diam dan air matanya menetes dengan tembakan kata - kata dari Zulaikha dan bibirnya rasanya sulit berkata - kata yang sebenarnya dan perasaan yang membuncah tidak bisa di bendung lagi olehnya.

Dia hanya bisa menangis di depan Zulaikha dan bersimpuh dengan lemah di depannya.

"Aku minta maaf kalau memang sudah menutupi semua ini karena aku takut kalau rasa ini pada Hanum umi pada akhirnya melarangnya sekali pun aku harus menjauh demi umi aku akan melakukannya pada akhirnya cinta yang terbaik juga itu karena Allah", isak Kahfi.

Rasa bersalah menumpuk di hatinya dan kahfi siap menghadapi apapun resiko dari Zulaikha sekali pun harus berpisah dengan Hanum karena memang Zulaikha yang memisahkan rasa Kahfi yang selama ini di tawarkan untuk Hanum.

"Hanum memang enggak pernah tahu soal ini tapi aku tahu semuanya dari Abbas bahkan aebenarnya Hanum itu adalah Fatimah yang di cari - cari tante Raina selama ini bahkan umi sendiri pun enggak pernah tahu juga kalau dia keponakan angkat om Aziz bahkan Hasyim anak om Aziz satu sekolah di Madrasah dengan aku selama ini dan selama ini Hasyim yang mengambil juga sebagian uang aku di rekening tapi aku menutupinya agar enggak menambah beban luka umi dan membuka luka lama itu lagi aku hanya ingin bisa membahagiakan umi sekarang ini kalau memang umi minta aku berpisah dan kalau Hanum bukan jalan jodohku aku akan meninggalkannya untuk umi mungkin ada yang lebih baik darinya tapi melupakan rasa yang pernah ada di hati adalah yang sulit sama halnya seperti apa yang pernah rasakan kepada abi dulu dan sampai sekarang aku memang enggak pernah melihat wajah abi bahkan merasakan kehadirannya hanya umi yang merasakannya tapi aku tahu rasanya seperti apa dan karena itu sebenarnya aku ingin menggantikan posisi abi untuk melindungi umi yang perempuan sebatang kara kalau pun aku mengkhitbah seorang perempuan maka bagi aku perempuan itu kalau memang cinta yang harus juga mengerti apa yang sama - sama kita rasakan demi Allah walau rasa cinta itu kalau di hilangkan adalah yang sulit aku akan melakukannya", sumpah juga Kahfi dalam ucapannya.

"Sekarang apa yang umi mau dari aku", ? Tanyanya kemudian tegas sedangkan Zulaikha hanya bisa diam dan menangis.

"Aku menjauh dari Hanum", cecer Kahfi kemudian sedangkan Zulaikha hanya bisa diam.

"Gimana kondisi Aziz sekarang", ? Tanyanya kemudian.

Pertanyaan itu Kahfi belum menjawabnya dia masih terguncang dengan perasaannya sendiri.

Sedangkan Zulaikha hanya menangis memendam apa yang di rasakannya sendiri juga di depan Kahfi.

Anaknya itu pergi meninggalkan kamarnya dia tahu tapi Zulaikha sedang berperang dalam perasaannya sendiri


Kahfi hanya diam dan air matanya menetes dengan tembakan kata - kata dari Zulaikha dan bibirnya rasanya sulit berkata - kata yang sebenarnya dan perasaan yang membuncah tidak bisa di bendung lagi olehnya.

Dia hanya bisa menangis di depan Zulaikha dan bersimpuh dengan lemah di depannya.

"Aku minta maaf kalau memang sudah menutupi semua ini karena aku takut kalau rasa ini pada Hanum umi pada akhirnya melarangnya sekali pun aku harus menjauh demi umi aku akan melakukannya pada akhirnya cinta yang terbaik juga itu karena Allah", isak Kahfi.

KahfiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang