bab 4. Kenangan Bersama Ashad

35 21 3
                                    

Kenangan bersama Ashad yang masih tergambar di bola mata Zulaikha masih menari - nari dengan jelas, melihat Rania mengambil bahan makanan yang masih di simpannya dalam kulkas nasi briyani dan ayam goreng, kondisi seperti ini Allah masih mengizinkan pasar - pasar di Istanbul untuk buka walau pada jam - jam dan waktu - waktu tertentu.

Ayam goreng mentega, air mata Zulaikha nenetes membayangkan kalau itu adalah makanan kesukaaan Ashad


Kenangan bersama Ashad yang masih tergambar di bola mata Zulaikha masih menari - nari dengan jelas, melihat Rania mengambil bahan makanan yang masih di simpannya dalam kulkas nasi briyani dan ayam goreng, kondisi seperti ini Allah masih mengizinkan pasar - pasar di Istanbul untuk buka walau pada jam - jam dan waktu - waktu tertentu.

Ayam goreng mentega, air mata Zulaikha nenetes membayangkan kalau itu adalah makanan kesukaaan Ashad dan saat itu Zulaikha saat itu kerap memaksa untuknya.

Dia menyendok nasi briyani dengan lesu dan Rania tahu apa yang berada di dalam pikiran Zulaikha saat ini.

"Kebahagiaan yang menjadikan kamu hidup lebih baik Ashad hanya perantara Allah yang pada akhirnya juga akan seperti manusia lainnya, dia sudah syahid dan saya tahu apa yabg membuat kamu berharga bukan hanya kehadirannya tapi juga apa yang di berikan olehnya yang memang bukan hanya berupa kebutuhan hidup tapi juga yang lainnya, dia sudah menjadikan kamu perempuan yang awalnya nelangsa menjadi lebih baik dalam kehidupan, usaha busana muslim ini juga Ashad yang membantu modalnya kan termasuk pakaian yang kamu sekarang ini terlihat lebih pantas dan maaf kalau dulu terkesan gembel", ceplos Rania.

Air mata Zulaikha nenetes kembali sulit rasanya di utarakan apa yang di rasakan olehnya saat ini.

Dia hanya termenung dan nenghabiskan makanannya dan neneguk teh tarik hangat yang juga di sediakan oleh Rania untuknya.

"Khawatir saya sekarang ini hanya satu kalau orang - orang itu sampai juga merampas penghasilan saya, saya akan bertindak atas nama Allah walau harus syahid sekalipun, keadaan sekarang ini pun nasihlah suram, miss Rania bisa lihat sendiri di luar rumah nasih terdengar suara ledakan bom dan membuat orang ketar - ketir di dalam rumah jangankan keluar rumah, mau tidur saja takut, pintu rumah pada akhirnya selalu di kunci, keadaan ini persis kejadian huru - haranya waktu di Bandung dulu, seharusnya saya enggak memilih untuk pulang ke Istanbul juga", lirihnya panjang lebar.

"Saya bisa bantu selama internet masih berfungsi dalam keadaan seperti ini saya yang belanja dan miss Zulaikha yang masak kita buka usaha roti canai", ajak Rania.

"Jadi modal saya di bagi dua dengan miss Rania, asalkan dapat jatah bagian yang adil kalau itu banyak sama - sama enggak di kurangi", jelas Rania.

"Saya bilang Tante Marwah dulu", sahut Zulaikha.
  
Perjalanan menuju rumah sakit, harapan memiliki anak walau kadang putus asa pada hasil test yang terus dan menerus negatif membuat Zulaikha juga tidak patah semangat untuk memeriksa kandungannya.

Rumah sakit medistanbul adalah rumah sakit terbaik di Istanbul Turkey dan Zulaikha akan memeriksa kandungannya di sana.

Merana hati Zulaikha rasanya ingin di akhiri segera, bibirnya dengan pelan berucap terus akan istighfar kepada Allah.

  "Astragfirullohaladzim", ucapnya dalam hati.

"Hasbunallah wanikmal wakil nimal maulana wanimal nassir"

"Hasbunallah wanikmal wakil nimal wanimal nassir"

"Hasbunallah wanikmal wakil nimal wanimal nassir"

"Hasbunallah wanikmal wakil nimal wanimal nassir"

"Astragfirullohaladzim"

Akhirnya Zulaikha tiba di rumah sakit dia sudah ada janji dengan Dokter Meryem Namira Abdullah dan dia sudah menunggunya.

Zulaikha masuk ke dalam ruangannya dan mulai mengikuti perintah dokter Meryem untuk memeriksa hasil USGnya.

Berkat surat Al Kahfi itu pada akhirnya Zulaikha sudah mulai mengalami tanda - tanda kehamilannya.

Dulu dokter Meryem memang sempat menyatakan bahwa depresi akut yang di alami oleh Zulaikha itu yang membuatnya susah untuk memiliki anak lagi.

Tapi sekarang Allah sudah mewujudkan semua doa - doa Zulaikha, dalam harapannya Al Kahfi itu bisa menjadi sebuah hikmah dan istiqomah ketika anak yang di kandungnya telah lahir.

KahfiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang