bab 22. Ulah Orang - Orang Dzolim

13 12 0
                                    


Kahfi sebagai relawan dia tinggal sekarang ini di apartemen khusus uhtuk mahasiswa Universita Al Azhar Bandung yang sebagai relawan di sana.

Pemandangan dari luar jendela setiap harinya hanyalah kepulan asap dan kadang supermarket atau pasar tutup untuk beli beras mereka yang membutuhkan.

Ini rencana Allah yang memang sudah di gariskan untuknya yang tersemat dalam namanya.

Malam itu sehabis sholat Isya Kahfi membagikan beras untuk perempuan yang sebatang kara karena adanya perang tempat ini.

Dan ketika dia mengetuk salah satu rumah mata mereka bertemu dengan perempuan yang baru saja kehilangan orang yang selama ini menampungnya Aisyah Abdullah Khadir dan Muhammad Usman dan masih sanak keluarga kandung Hanum rupanya.

Dia hanya hidup bersama Aisyah kakak kandungnya karena Usman ketika berada di luar rumah terkena peluru nyasar sama persis nasibnya seperti ashad mendiang abi Kahfi.

"Masya Allah Tante Raina", dia langsung menebak perempuan tersebut namanya.

"Kahfi", sorot matanya juga terbelalak memandangnya dan kemudian dia mempersilahkan Kahfi masuk ke dalam rumahnya.

Rupanya perempuan di jalan Gulen Blok A No 77 adalah Raina dan pandangan matanya berkaca - kaca memandang Kahfi.

"Subhanallah anak Zulaikha akhirnya kita bertemu di sini dan sebenarnya sudah lama hal ini tante simpan dan mau tante tanyakan sama kamu di mana Fatimah sekarang", ? Tanyanya.

"Fatimah ada di Bandung di Dago Pakar sebagai Hanum Salsabilla anak dari Muhammad Zaki siti Aliyah pasti tante mengenal mereka dan aku sudah dengar semua juga mengenai Tante Marwah yang pernah bersama umi anak yang di cari selama ini juga di Bandung dia adalah Hasyim anak Om Aziz juga ada di Bandung juga bersama kami semua waktu itu kami satu sekolah di Madrasah dan sekarang satu organisasi Forum Penulis sama halnya dengan Fatimah", jelas Kahfi.

"Aku tahu hasrat tante ingin bertemu dengan Fatimah dan mengatakan yang sebenarnya terus gimana kabar Tante Marwah yang pernah juga mengasuh dan merawat umi juga selama ini", ? Tanya Kahfi.

"Dia juga lagi mencari anaknya yang hilang", gumam Kahfi.

"Tante Marwah sudah meninggal karena terkena bom nyasar", air mata Raina menetes dengan deras.

"Dan sebenarnya ini satu hal rahasia yang selama ini Tante Marwah pendam kalau sebenarnya Om aziz dan Tante Aisyah juga bukan orang tua kandung Hasyim dan dia menitipkan pesan ini terakhir kalinya", Raina memberikan secarik kertas pada Kahfi dia pun menangis seenggukan membacanya.

Kalau bertemu dengan anak Zulaikha

Tolong sampaikan padanya kalau aku

Sedang mencari anakku juga yang hilang

"Selama ini pun aku menutupi kalau sebenarnya menutupi kalau sebenarnya juga memang Fatimah adalah keponakan angkat dari Om Aziz dan Tante Sarah dan rupanya mereka juga bukan orang tua kandung Hasyim dan Hasyim selama ini padahal sudah berbuat dzolim padaku masalah keuangan apakah aku harus menolong orang yang sudah berbuat seperti ini padaku bahkan orang tuanya juga", isak Kahfi.

"Bahkan aku harus meninggalkan Fatimah sementara waktu ini", katanya kemudian dan menghela nafas dari mulut.

"Maksudku adalah Hanum nama yang di berikan oleh Om Gibran dan Tante Aliyah padanya orang tua angkat Hanum", jelas Kahfi kemudian.

"Aisyah memang sempat keguguran pada kandungan pertamanya dan sejak itu dia sulit mendapatkan anak lagi dan ketika ke Istanbul mereka mengadopsi Hasyim karena saat itu menemukan Hasyim yang berumur 12 tahun saat itu sedang mencari Marwah yang hilang katanya tapi sekarang Marwah sendiri menyusul suaminya Gibran", jelas Raina.

"Tolong sampaikan juga pada Fatimah kalau tante ingin sekali melihatnya", pinta Raina.

Kahfi hanya mengangguk dan menaruh secarik kertas tersebut di dalam tasnya.

Dan kemudian dia mulai beranjak akan keluar dari rumah Raina namun Raina mencegahnya lebih dulu.

"Fi makan dulu di sini", ajaknya.

"Tante buatin roti canai sama kuah kari dan teh manis hangat juga", ujarnya.

"Syukron tante", ucap Kahfi.

Tersirat di hati Kahfi entah bagaimana caranya juga memberi tahu Hanum soal Raina.

Di meja makan air matanya menetes sambil memotong roti canainya dan rasanya getir perasaannya memberi tahukan yang sebenarnya karena membayangkan apa yang di rasakan oleh Hanum kalau tahu soal Raina dan pertemuan Kahfi dengan Raina.

"Ini kenyataan kita bertemu dan Fatimah memang harus tahu soal ini juga dan tante apa yang kamu pendam selama ini kamu ingin mengkhitbah Fatimah tapi dalam syariat seorang anak angkat sulit bagi orang tua walinya menikahi kalau belum bertemu dengan anak kandungnya namun rasanya tante berpikir ribuan kali juga kalau harus bertemu Fatimah mungkin selama ini pun dia sudah mengira tante sudah meninggal padahal yang meninggal adalah tante Marwah itu informasi palsu dari Tante Aliyah untuk menutupi yang sebenarnya memang enggak mudah begitu saja tante ambil Fatimah sedangkan Fatimah sudah hidup bertahun - tahun dengan mereka sebagai Hanum", ujar Raina.

"Termasuk mereka sendiri juga mengurus Fathir dan mengasuhnya juga dan tante masih ingat waktu memang meninggalkan Fathir di rumah sakit karena ancaman bom itu sebenarnya karena tante masih mencari Fatimah dan sedang mencari Fatimah", air mata Raina menetes di pipinya perlahan.

"Kang Fathir pun juga sudah lama hidup bersama mereka dan pelik bagi mereka juga kalau tante Raina mau mengambil salah satunya yang sudah di asuh selama ini oleh Tante Aliyah dan om Zaki", ujar Kahfi.

"Selama ini mereka juga mengharap rezeki Allah yaitu di berikan seorang anak dan kalau tante mau mengambilnya apa yang terjadi kita sama - sama tahu tapi di satu sisi aku juga minta restu dari tante kalau memang mau mengucap khitbah untuk Fatimah", jelas Kahfi dan dia pun meneteskan air matanya.

"Om Aziz juga sekarang dalam keadaan masa sulit keuangan tapi Tante Sarah baru saja berjalan juga membuka usaha mandiri busana muslim dan alhamdulilah masya Allah penghasilannya 200 juta perhari dan perbulannya", sambung kahfi.

"Aku pun pulang dari sini ingin membuka usaha kuliner warkop kecil - kecilan ala kafe dan sedang viral juga di Bandung sekarang ini makanan - makanan yang jadi viral juga roti bakar lumer , donut lumer dan sosis bakar juga corn dog dan martabak mini lumer serba lumer dan corn dog", jelas Kahfi.

"Selain minuman es juga", katanya kemudian.

"Kalau memang aku mengkhitbah Fatimah sekali lagi aku minta restu dari tante", ucap Kahfi.

KahfiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang