~Happy Reading~
Update pagi-pagi selamat hari minggu💐Hari ke dua di Rumah Sakit, Meta mulai merasa bosan tetapi tidak ingin semakin membuat Adik, Bapak dan Ibunya semakin repot. Rasanya badannya sudah jauh lebih baik dari kemarin, mungkin karena infus dan vitamin lainnya yang ia konsumsi 2 hari ini.
"Besok sudah bisa pulang, di ingat obat jalannya harus di minum."
Meta tersenyum lega mendengar kabar dari dokter siang ini,"Iya dok."
Selepas kepergian dokter dan perawat, Meta menoleh pada kedua orangtuanya,"Kayaknya aku kemaren cuma kehujanan gak sih? kenapa jadi separah ini?"
"Jangan di forsir kak, kerja tuh sewajarnya aja." Dari tadi Arya yang diam saja di ujung ruangan lagi-lagi angkat suara, dari kemarin lelaki itu yang berani menegur kakaknya.
"Assalamualaikum." Satria muncul dari balik pintu dengan makan siang di tangannya, tidak lupa senyum ramah yang mampu mencuri hati calon mertua.
"Waalaikumsalam, loh kok udah nyampe sini aja?" Yang benar saja Ibu Meta langsung tersenyum lebar menyambut Satria.
"Tadi selesai kelas langsung ke sini bu, ini Satria bawa makan siang." Padahal jarak rumah sakit dan kampus lumayan jauh, tapi lelaki itu masih saja bisa ada di sana sekarang.
Dengan perhatian ibu Meta mengajukan pertanyaan,"Nggak usah repot-repot Sat, Kamu udah makan belum?"
"Sudah tadi Satria bawa bekal kok buk." Bekalnya bahkan sudah dia habiskan sembari menunggu makan siang untuk keluarga Meta di bungkus, memanfaatkan waktu.
Satria mendekati brankar,"Kamu udah makan?" tanya-nya pelan, canggung sekali harus berinteraksi dengan Meta di sisi lain ada orang tua gadis itu.
"Bosen." Satu jawaban yang sedari tadi ia batin sendiri.
"Ayo jalan-jalan bentar." Meta tidak langsung menjawab, setelah ini lelaki itu harus kembali ke kampus lagi.
"Bentar." Di tengah Meta berfikir, Satria sudah terlebih dahulu pamit keluar.
"Satria mau kemana?" Meta menggeleng tak tau, pria itu masih saja sulit di tebak.
Dia datang membawa satu kursi roda,"Buat apa?" Satu ruangan dibuat bingung.
"Katanya Meta bosen, Bapak, Ibu sama Arya makan siang aja dulu, biar Satria yang temenin jalan-jalan sebentar." Ayah dan Ibu hanya mengangguk paham, sementara Meta masih bengong saja, perasaan dia belum mengiyakan.
Satria membantu Meta pindah duduk di kursi rodanya, dia pikir jalan-jalan ke taman sebentar tidak apa-apa, tadi dia lihat ada kolam ikan dengan air mancur.
"Akhirnya aku lihat pohon," kata Meta ketika mereka berbelok memasuki kantin dengan view taman semi outdoor, ada kolam ikan koi dan air mancur di sana, suara airnya menenangkan sekali.
"Hai ikan," sapa gadis itu melihat ikan bercorak oranye itu berenang kesana kemari.
Satria kembali dengan dua pudding caramel di tangannya, kebetulan dia melihat pudding favorit nya di etalase kantin, mungkin Meta juga akan suka.
"Aaaa." Lelaki itu menyuapkan satu sendok, disambut baik oleh Meta.
"Enak?" tanya Satria melihat reaksi Meta hanya mengangguk-angguk sambil melihati ikan di kolam.
Lelaki itu tertawa kecil, merapikan anak rambut di pelipis Meta,"Ini dessert kesukaanku, kalau kamu sembuh nanti aku buatin."
"Besok udah boleh pulang." Lapornya dengan bangga, ternyata rebahan 2 hari sudah membuat tulangnya nyeri-nyeri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flower Romance [End]
ChickLitMeta memutuskan pulang kampung untuk menemani orang tua ketika mendengar bahwa sang adik harus merantau karena kuliahnya, namun seperti dugaannya, ketika dia memilih pulang berarti dia siap kehilangan ketenangan dalam hidupnya. Dan tanpa di duga dia...