16. Obrolan sepulang kerja

35.2K 2.7K 60
                                    

~Happy Reading~

Apa itu jam makan siang di akhir bulan? bahkan memakan sesuatu di tengah hari seperti itu pun rasanya tenggorokan Meta tak mampu menelannya. Beberapa hari ini dengan sengaja Meta membawa bekal makanan dari rumah, untuk meminimalisir tenaga dan waktu yang dia keluarkan untuk makan siang di kantin bawah.

"Meta nggak mau nitip sesuatu?" Beberapa rekan masih makan siang di kantin bawah, sisanya nitip atau menetap di meja kerja.

Meta menggeleng, menatap beberapa orang yang sudah berdiri siap untuk keluar ruangan,"Nggak Mbak, makasih."

"Keluar Ta, cari udara segar," sahut rekan lainnya.

Meta tersenyum paksa,"Apa itu udara segar? percuma pikiran ini nggak akan segar kalau pressure akhir bulan belum terlewatkan."

"Aku butuh amunisi," kata Ardi berdiri dari kursinya di sebelah kubikel Meta.

Yang lain hanya tertawa,"Iya percaya, kemaren juga habis sepiring nasi goreng masih nambah bakso satu mangkok."

Akhir bulan memang neraka tersendiri bagi budak korporat begini.

Setelah menyandarkan tubuhnya sejenak, Meta kembali menegakkan tubuh, mengeluarkan kotak makannya dan kembali menatap layar laptop,"Hah, oke nyambi makan deh daripada lembur."

Layar handphone Meta menyala, terlihat telepon masuk tetapi sesaat kemudian mati begitu saja, disusul dengan chat masuk dari nomor yang sama.

Mas Satria

Panggilan tidak terjawab ↩️
Maaf kepencet

Okeeyyy

Sudah makan?

Lagi makan

Sambil kerja?

Iyap ehehe

Beberapa hari ini Meta memang selalu menolak ajakan makan siang seperti biasa dengan alasan sedang memiliki pekerjaan yang menumpuk. Sambil memakan bekalnya, Meta masih saling berbalas pesan dengan Satria.

Kalau pulang kabarin

Aku berani pulang sendiri

Emang aku nawarin pulang bareng?

🙃☺️

Ayo kita ke taman kota

🤨

Satria itu susah ditebak dan Meta pun tidak ingin menebak-nebak, takutnya hanya perasaan Meta saja yang salah. Lagipula dia rasa mereka masih cukup waktu untuk saling observasi, dan untuk melihat motif Satria dibalik semua ini.

Satu divisi Meta keluar di jam pulang dengan normal setelah rapat bulanan dilaksanakan barusan, sudah tidak ada lagi wajah lemas dan loyo seperti beberapa hari sebelumnya, setelah rapat dan evaluasi tentu ada perbincangan internal di divisi mereka dan untung saja Meta berada di lingkungan kerja yang positif, saling mendukung disaat salah satunya habis di sindir bos besar mereka.

"Hal yang paling mengharukan setiap bulan adalah, selesai rapat bulanan lalu dapat notifikasi transferan gaji." Karina berakting seolah terharu dengan apa yang terjadi, sangat dramatis sekali wanita itu.

Ardi tertawa,"Siap belanja ya mbak."

"Di atur uangnya, jangan langsung habis." Mas Rio memperingati, lelaki itu salah satu senior di divisi mereka, bapak muda anak satu jadi wajar pemikirannya paling dewasa begini.

Flower Romance [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang