43. Makan Malam

22.9K 2.1K 113
                                    

~Happy Reading~
Disini pagi-pagi mendung, seger banget buat ngopi sambil baca wkwk

Satria menarik kursi ke belakang untuk memudahkan Meta duduk, dengan itu keduanya saling melempar senyum dan tidak lepas dari perhatian kedua tamu dihadapannya.

"Kenalan dulu, kemarin sebelum saya berangkat nggak sempet kenalin kalian ya." Lelaki itu menatap Abizar dan Meta secara bergantian.

Meta merasakan rangkulan pada bahunya,"Kalau Bima sih udah kenal, buat Abizar ini pacar saya, namanya Meta, selain Pak Edi, Meta dan adiknya juga jadi orang kepercayaan saya di sini." 

"Udah ketemu kok beberapa kali, ya kan Abizar?" kata Meta mengatakan kebenaran yang mampu membuat Abizar tertawa canggung, bingung bagaimana merespon situasi ini.

Satria memasang wajah kaget pura-pura nya,"Oh ya? cepat juga ya kamu menyesuaikan diri di sini." Dia menyindir sehalus mungkin, namun masih tetap menampilkan personal branding-nya sebagai pria yang tenang.

"Ayo di makan dulu, nggak usah malu-malu." Ramah sekali lelaki itu berbicara.

Dia menoleh pada Meta yang menuangkan jus jeruk ke dua gelas, memberikan salah satunya pada Satria, setelah berterima kasih lelaki itu bertanya,"Kamu mau apa dulu?"

Di meja memang ada beberapa makanan, entah makanan utama atau makanan manis untuk penutup, Meta menatap piringnya,"Ini aja dulu biar samaan."

Interaksi keduanya masih tidak lepas dari tatapan Abizar, bukan secara terang-terangan tetapi Meta cukup menyadari ada tatapan yang mengawasinya, cukup membuat gadis itu membatin tidak nyaman,'Apa yang lelaki itu lakukan sih?'

Saking tidak fokusnya Meta tersedak makanannya,"Uhuk."

Melihat  itu refleks Satria memberikan gelasnya, bersamaan dengan itu Abizar juga melakukan hal yang sama hal itu tentu membuat Meta dan Satria menatap Abizra kaget, tetapi tak berselang lama gadis itu mengambil gelas yang Satria berikan.

Lelaki itu sudah memasang wajah masam sekarang,"Tidak perlu Abizar, terima kasih." Kemudian mengambil sebuah tisu yang diberikan pada Meta pula, untuk mengelap mulutnya.

"Sudah?" Raut wajahnya melembut ketika menatap kekasihnya. 

Meta mengangguk dan tersenyum,"Terima kasih." Tidak ingin membuat suasana hati lelaki itu semakin memburuk.

Tetapi setelah menatap Meta dan mengalihkan pandangannya, dia kembali ke wajah masamnya.

Setelah selesai dengan makanan utama mereka, Abizar menatap lelaki di hadapan -nya dengan senyum,"Makasih ya pak undangannya."

Satria mengangguk,"Gimana? betah di sini? Bima baik kan?" tanya lelaki itu sementara yang namanya di sebut hanya tersenyum saja, terlepas kisah masa lalu lelaki itu dengan Meta tetapi Satria harus tetap profesional saja.

"Iya, baik kok, Pak Edi dan yang lain juga baik." Abizar tersenyum pada Satria lalu juga melirik gadis disebelah si bosnya itu.

Satria meminum jus  jeruknya lalu mengambil makanan manis, tanpa melihat dia berbicara,"Saya harap yang profesional ya Abi, saya sebenarnya suka sama kinerja kamu."

Lelaki yang awalnya sedikit mencuri pandang pada Meta yang sibuk mengangkat cookies nya dari oven akhirnya tersadar, kenyataan malam ini memang mengejutkan dan sukses membuatnya patah hati. 

Abizar melirik Bima yang berbincang dengan Satria, kenapa Bima tidak dari awal saja memberi tahu? dari obrolan malam ini bisa Abizar simpulkan jika Bima pun tau dari awal jika gadis yang ingin Abizar dekati sudah memiliki pasangan, dan pasangannya adalah atasan mereka sendiri.

Flower Romance [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang