Satria berjalan memasuki kantin kampus sendirian, menyusul rekan kerja yang sudah terlebih dahulu duduk di satu meja. Tetapi langkahnya mempelan, ketika menyadari pandangan rekan kerjanya ketika dia memasuki kawasan kantin ini.
Dia meletakan kotak makan siangnya di meja,"Apa?" tanya-nya bingung.
Semuanya kompak menggeleng,"Nggak." Jangan lupakan beberapa tawa garing yang Satria dengan dari mereka.
Tetapi jawaban itu tidak satu frekuensi dengan tindakan, tatapan mereka mengikuti kemanapun Satria pergi dari dia bangkit mengambil sebotol air putih, membayarnya hingga kembali lagi ke meja mereka.
Lelaki itu lagi-lagi bertanya,"Ada apa?" Apa tidak seram melihat rekan kerja yang dikenal bertahun-tahun berubah aneh?.
Sambil menatap aneh satu persatu rekanya, Satria mengeluarkan bekal makan siangnya,"Bawa kue hari ini?" Akhirnya satu suara keluar dari sebelahnya.
Dia membuka sepenuhnya kotak makan itu, membuat satu meja mendesah kecewa,"Yahhh."
"Kenapa nggak ada?" Satu pertanyaan yang mewakili isi pikiran mereka semua.
Biasanya memang Meta membawakan kue percobaan-nya untuk suaminya bagikan kepada rekan kerjanya, Meta juga melakukan hal yang sama sebenarnya yang secara tidak langsung memperkenalkan kue buatannya pada orang sekitar, dan melihat feedback mereka.
Sepertinya usaha Meta berhasil untuk itu.
Satria tertawa dalam hati,"Kata istriku nggak baik keseringan makan kue."
Mengingat usia mereka juga harus mulai jaga pola makan, memang masih cukup muda justru karena itu harus tetap sehat karena apa yang dikonsumsi juga berdampak jangka panjang.
Selain pola makan sepertinya pengaruh istri juga terlihat pada Satria, saat menunggu lift untuk ke atas mengisi kelas terakhir nya hari ini, Satria bertemu dengan salah satu dosen,"Masih kinclong aja auranya."
"Bisa aja pak." Mereka berdua tertawa, bersama masuk kedalam lift menuju lantai 3.
"Beneran, seminggu ini mahasiswa pada gosip, katanya Pak Satria jadi nggak kelihatan galak," kata rekan dosen Satria dengan sedikit berbisik, padahal saat ini dalam lift hanya ada mereka berdua.
Padahal Satria sendiri tidak merasa ada perubahan jika sedang di kampus, perbedaannya dirasakan ketika pulang hingga berangkat kerja lagi, karena selama itu sekarang rumah terisi satu orang lagi.
Di tengah Satria mengawasi sesi kuis dadakan di mata kuliahnya, ada notifikasi masuk dari Meta yang otomatis bisa membuatnya tersenyum.
Meta
'Masssss'
'Mas Rio mau order cookies buat ulang tahun anaknya buat minggu besok.'
Satria bahkan bisa membayangkan wajah antusias Meta sekarang, sudah mulai hafal bagaimana gerak-gerik istrinya ketika merasa bahagia, antusias, sedih, marah dan sebagainya, dan Satria harus bisa menanggapi dengan tepat.
'Mendadak sekali.'
'Panjang ceritanya, nanti aku ceritain hehe'
'Aku seneng banget'
Tanpa sadar Satriatertawa kecil, beberapa mahasiwa bisa melihat itu dan berhara mood baik dosennya mempengaruhi nilai atau paling tidak tingkat kesulitan tugas selanjutnya.
'Selamat ya, nanti kita belanja.'
'Okidoki.'
Penanggung jawab mata kuliah sudah beranjak mendekat, membawa lembaran absen,"Sudah selesai semua Pak."
Lelaki itu kembali fokus pada laptopnya, menurup link kuis hari ini supaya tidak ada lagi yang bisa mengaksesnya setelah kelas selesai,"Oke, terima kasih."
"Sekian kelas sore ini saya akhiri, jangan lupa tugas tengah semester mulai di cicil, saya nggak menerima karangan, sekian." Dia merapikan barang-barangnya lalu keluar kelas, dia sudah membawa semua barang bawaanya jadi tidak perlu lagi mampir ke ruang dosen lagi, dia bisa langsung menjemput Meta sekarang.
Sebagian mahasiswa meluruhkan tubuh,"Ya Allah." Ternyata sama saja, tugas tetap tugas.
"Kebahagiaan ini tidak selamanya." Gumam salah satunya dramatis, lebih baik mereka segera keluar untuk meredakan kekecewaan sore ini.
Tapi di lift mereka juga ternyata masih harus bertemu dengan Pak Satria, dengan canggung mereka menyapa,"Permisi pak."
Walaupun canggung tapi lumayan di cairkan dengan penanggung jawab mata kuliah yang sudah lebih dekat dengan Satria, tidak banyak yang berani berinteraksi memang.
Begitu lift terbuka di lobi fakultas, di depan lift mereka melihat wanita berdiri di sana yang sepertinya menunggu lift itu terbuka, dia segera menyingkir membiarkan mereka keluar dahulu.
Wanita itu tersenyum dan Satria berbrlok menghampirinya,"Kok kesini dulu, nunggu lama ya?"
Akhirnya mereka paham siapa wanita di sana, lagi-lagi ada bisikan dalam grombolan,"Beda banget gitu ya."
Meta hari keluar kantor tepat waktu sedangkan Satria belum selesai dengan kelasnya, karena hari Jum'at berarti hari pendek, dan ahirnya Meta memutuskan datang ke tempat suaminya.
Satria menuntun Meta untuk kembali keluar dan sesuai rencana mereka yang sore ini akan berbelanja bahan kue, "Tiba-tiba hujan angin." Padahal beberapa waktu lalu langit masih cerah, dan sekarang seolah mengamuk begitu saja.
Satria mengangguk,"Lagi musim pancaroba, kita harus lebih jaga kesehatan ya." Di usap pucuk kepala istrinya dengan sayang.
Hujan iba-tiba ini sepertinya memang awet, angin behembus kencang menerjang Meta dan Satria yang baru keluar dari mobil,"Uuuu." Meta menutup mata, rambutnya sudah berantakan mengenai wajah karena tertiup angin.
"Are you oke?" Satria mendekat, bertanya sambil merapikan rambut Meta.
Meta mengangguk berkaca sebentar memastikan penampilannya sudah kembali rapi baru dia menggamit lengan Satria untuk masuk dalam supermarket,"Yuk."
Selanjutnya bisa di akses di Karya karsa ya.
Gini aku kasih tutorialnya ya bebs1. Download app atau bisa lewt Karyakarsa.com
2. Daftar akun seperti biasa
3. Kalian cari akun atau judul cerita (Peopeow atau Bersama/Flower Romance)
4. Udah deh kalian tinggal pilih mau baca yang mana, BTW cerita ku pun masih banyak yang bisa di akses gratis yah, cuma di sana kalian bisa ngasih dukungan pakai koin.
Nah kalau mau isi koin,
1. Kalian klik gambar profil kalian, nanti dibawahnya ada opsi isi kakoin, bisa lewat transfer bank, alfamart/indomart, dan E-wallet (shopeepay, dana, gopay), caranya menurutku sama kok kayak kalian beli koin webtoon wkwk
Ini kagak ada pemakssaan ye, cuma emang aku up lebih panjangnya di Karyakarsa, bisa cek cek webnya duluuu
See you
SalamKuncup Peony
KAMU SEDANG MEMBACA
Flower Romance [End]
Chick-LitMeta memutuskan pulang kampung untuk menemani orang tua ketika mendengar bahwa sang adik harus merantau karena kuliahnya, namun seperti dugaannya, ketika dia memilih pulang berarti dia siap kehilangan ketenangan dalam hidupnya. Dan tanpa di duga dia...