13

28.2K 2.2K 65
                                    

Setibanya di rumah, Bima memasak untuk Aksa setelahnya Bima mengajak Aksa berendam bersama di bathtub.

Bima memeluk Aksa dari posisi belakang, dia menyandarkan dagunya di pundak Aksa.
"Dek.. maaf kalau mas bertanya, kamu tidak mau kuliah ?" Tanya Bima.

Aksa memainkan jarinya di dalam air.
"Saya mau tapi nanti kita berdua akan sama-sama sibuk.. saya takut hubungan ini akan semakin renggang"

Bima tiba-tiba mengangkat tubuh Aksa.
"Uah mas Bima!"

Dengan mudahnya Bima membalik tubuh Aksa berhadapan dengannya, Bima memeluk pinggang Aksa.
"Tahun ajaran baru, mas mau kamu kuliah di Universitas tempat mas mengajar.. kamu bebas memilih jurusan apa yang mau adek masuki, hm ?"

Aksa tersenyum malu-malu.
"Ka-kalau di tempat mas Bima bagaimana ? Sa-saya mau melihat mas mengajar dan saya juga mau belajar bersama mas Bima"

Seringai terlihat dibibir Bima, dia menarik tubuh Aksa agar semakin dekat dengannya.
"Apa ini akan jadi kisah cinta pak dosen dan mahasiswanya seperti di film-film tapi versi 18+ ?"

Blush!
Wajah Aksa memerah.

"Ap-apa yang mas maksud bercinta di dalam toilet dan ruang dosen ?"

Bima terkekeh mendengar pertanyaan Aksa, dia bertanya dengan ekspresi wajah polos tapi pertanyaannya sangat menjurus kearah erotis.

"Mas Bima, jangan tertawa !" Aksa memukul dada Bima.

"Haha, maaf.. mas tidak menyangka kamu akan bertanya hal seperti itu tapi.. " Bima meremas pelan bongkahan kenyal milik Aksa dibelakang sana.

" ..sesekali saat tidak sibuk, mas akan coba menjadikan fantasi mu jadi nyata"

Kedua pipi Aksa memerah, tangannya perlahan bergerak menyentuh bibir Bima.
"Kita sudah menikah jadi tidak masalah kan mas ?"

Bima mengigit pelan jari Aksa.
"Sejujurnya tidak masalah.. tapi, " Bima menarik leher Aksa.
" ..saat berada di kampus jadikan ini rahasia ya dek, mas tidak mau hal ini jadi masalah di kemudian hari saat mahasiswa lain tau"

"Mm.. saya paham" Aksa tersenyum, Bima dan Aksa merasa semakin dekat setelah pertengkaran singkat mereka tadi dan Aksa mulai bisa mengutarakan keinginan pada Bima.

'Ah, dia sangat manis.. aku merasa sangat beruntung bisa memilikinya' Bima mencium lembut bibir Aksa, Bima tak bisa menolak pesona indah dari omega ini.

Deg! Deg! Deg!

Bima mendorong pelan tubuh Aksa saat merasakan jantungnya berdebar kencang.
"Ada apa mas ?" Tanya Aksa.

Bima menatap Aksa.
"Bulan dan tanggal berapa ini ?"

"Bulan Agustus tanggal 15" jawab Aksa.

Bima mengerutkan alisnya, dia sejujurnya tidak ingin memberitahu Aksa tapi karena mereka sudah menikah jadi Aksa harus tau hal ini dan Bima tidak ingin ada yang ditutupi antara mereka berdua.

"Aku akan mengambil cuti" ujar Bima.

"Cuti ? Mas mau kemana ?" Tanya Aksa.

Bima menatap Aksa.
"Di rumah bersama mu"

Aksa tersenyum kaku.
"Kenapa ? Mas tidak mau mengajar ya ?" Tanya Aksa lagi.

Bima meremas pelan pinggang Aksa.
"Sepertinya mas memasuki masa rut.. "

Deg!
Aksa membulatkan kedua matanya, dia tidak pernah melihat Rut seorang alpha walaupun di rumah dulu dia di kelilingi tiga orang alpha.

" ..mas akan mengambil cuti selama seminggu, Rut mas mungkin akan berlangsung tiga hari jadi setelahnya mas akan merawat kamu"

Jantung Aksa berdebar kencang.
"Ke-kenapa harus merawat saya mas ? Apa efek dari Rut alpha seburuk itu ?"

Bima menyentuh perut Aksa.
"Kemungkinan akan ada knotting dan penandaan.. kamu harus mempersiapkan diri mu, hm ?"

Aksa meremas kedua tangannya di depan dada, entah kenapa dia merasa sedikit takut saat mendengar knotting.

Bima mengusap pelan pipi Aksa.
"Ini saatnya kita saling menandai tapi kalau kamu belum siap, mas akan menundanya.. untuk sementara selama masa rut mas, kamu bisa menginap di rumah orang tua mu" Bima memberi solusi.

Lama Aksa diam, akhirnya dia membulatkan tekadnya untuk menghadapi rut Bima.
"Saya siap mas ! Apapun yang terjadi saya akan mencoba bertahan !"

Bima tersenyum, dia menarik Aksa ke dalam pelukannya.
"Untuk sekarang kita tunda s*x di bathtub seperti yang adek mau.. persiapkan tubuh dek Aksa untuk beberapa hari lagi, hm ?"

Bima langsung mengajukan cuti saat merasa tubuhnya semakin memanas, pihak kampus pun memaklumi dan memberi Bima cuti selama seminggu.

Aksa merasa sangat gugup tapi dia akan berusaha sebaik mungkin, Aksa terus menanti hingga akhirnya Bima pulang dari kampus tepat di tanggal 28 Agustus saat hujan turun sore itu.

Di tengah lebatnya hujan, Aksa bisa melihat perubahan pada diri Bima.
Deru nafasnya, tatapan tajam mata itu juga nada bicaranya sangat berbeda saat dia melihat Aksa.

Seringai terlihat jelas di bibir Bima ketika mata mereka berdua bertemu.
"Aku melihat seorang omega disini.. " ujar Bima yang membuat seluruh bulu di tubuh Aksa berdiri.

.
.

Bersambung ...

[Tamat] Jodoh Pilihan Keluarga (ABO18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang