03

39.8K 2.9K 153
                                    

Selama satu bulan pernikahan, Bima dan Aksa selalu memesan makanan dari luar atau kalau ada waktu luang Bima lah yang akan memasak.

Tapi bagi Aksa yang memang hanya tinggal di rumah, Aksa ingin berguna juga karena seminggu sekali selalu datang petugas ke rumah Bima untuk membersihkan rumah ini bahkan melaundry pakaian mereka berdua jadi Aksa merasa tidak membantu apapun.

Aksa menonton tutorial memasak juga membaca beberapa artikel hingga akhirnya Aksa memutuskan untuk memasak sup ayam.

Aksa membawa tas kecil berisi dompet dan ponselnya, sebelum pergi Aksa memastikan semua pintu dan jendela sudah terkunci lalu dia berjalan kaki menuju minimarket yang memang masih ada di komplek tersebut.

Omega manis ini memilih beberapa bahan makanan seraya membaca di artikel memasak yang dia percaya.

Aksa merasa kebingungan karena ini pertama kalinya dia pergi membeli bahan makanan tapi akhirnya dia berhasil membeli beberapa bahan setelah bertanya dengan karyawan minimarket.

"Hah.. " Aksa menaruh semua bahan makanan di atas meja, dia menggulung lengan bajunya.
" ...baik Aksa, mari mencoba!" Aksa memberi semangat pada dirinya sendiri.

Aksa menonton video tutorial agar semua bahan tercampur dengan benar, Aksa bahkan mencari tutorial mengupas kulit kentang dan wortel.

Sedangkan untuk bumbunya Aksa sempat berdiskusi dengan karyawan minimarket dan dia menyarankan Aksa untuk membeli bumbu jadi saja, untunglah penjualnya tidak jauh dari minimarket tersebut.

Aksa bahkan tidak menyadari kalau Bima sudah pulang kerja karena dia sangat serius menonton tutorial memasak sup ayam, sebagai seorang dosen jam mengajar Bima kadang tidak menentu dan tak bisa Aksa tebak.

Bima kadang pulang lambat dan terkadang juga cepat sesuai jamnya mengajar, seperti hari ini Bima pulang cepat karena dia hanya mengajar dari pagi hingga jam 2 siang.

Bima menaruh tasnya di sofa, dia berjalan kearah dapur karena dia mendengar suara dari video yang tengah Aksa tonton.

Bima bisa melihat Aksa serius memotong wortel bentuk kotak-kotak seperti arahan dari video tersebut.

Karena tidak mau menganggu akhirnya Bima memutuskan untuk pergi ke kamar berganti pakaian, Bima bahkan kembali lagi ke dapur untuk mengambil minuman tapi tetap Aksa tidak sadar.

Bima pergi menuju ruang tamu untuk menonton TV disana, tiga jam berlalu hingga akhirnya Aksa berhasil membuat sup ayam pertamanya.

Aksa tersenyum bahagia.
"Ah, ternyata sangat melelahkan tapi aku senang bisa membuat sup ayam untuk makan malam kami" ujar Aksa.

Aksa melepas apronnya, dia melihat jam di dinding.
"Mas Bima belum pulang ya ? Ini sudah jam 5" gumam Aksa.

Aksa berjalan keluar dari dapur, dia cukup terkejut melihat Bima ternyata sudah pulang bahkan sudah berganti pakaian.

Perlahan Aksa mendekat, dia pikir Bima hanya menopang kepalanya sembari menonton TV tapi ternyata Bima tertidur di sofa.

Aksa meremas kedua tangannya di depan dada.
"Ka-kapan mas Bima pulang ? Aku tidak dengar" tanya Aksa pada dirinya sendiri.

Aksa berjongkok melihat wajah Bima.
'Sepertinya mas Bima lelah, tadi malam dia tidak cukup tidur' batin Aksa karena tadi malam Bima masih di ruang kerjanya pukul 1 malam saat Aksa pergi mengambil air minum ke dapur.

Saat tengah memandangi wajah Bima, perlahan mata Bima terbuka.

DEG!
Aksa sangat terkejut saat mata mereka berdua bertemu.

"Ah!" Aksa spontan mundur, Bima yang melihat kepala Aksa akan membentur meja segera menarik tubuh Aksa ke dekapannya.

"Hah, hampir saja.."

Deg! Deg! Deg!
Jantung Aksa berdebar kencang.

Aksa bisa mencium aroma maskulin dari Bima, dia tidak pernah sedekat ini dengan pria alpha ini bahkan ini pertama kalinya Bima memeluk Aksa walaupun bukan benar-benar memeluknya karena Bima berusaha melindungi kepala Aksa dari benturan.

Bima perlahan melepas pelukannya dari Aksa.
" ...kamu tidak apa-apa ?" Tanya Bima.

"I-iya mas, saya tidak apa-apa" jawab Aksa dengan kedua pipi memerah juga kepala tertunduk.

Suasana canggung terasa di antara mereka berdua, Bima juga tidak tau harus bicara apa karena dia memergoki Aksa tengah menatap wajahnya tadi.

Bima yang memang lebih dewasa akhirnya membuka pembicaraan.
"Saya lihat kamu membuat makanan, apa sudah selesai ?" Tanya Bima.

"Ah iya.. ! Su-sudah mas.. ma-mau makan sekarang ?!" Tanya Aksa gugup.

Bima tersenyum.
"Adek mau sajikan untuk mas ?"

Wajah Aksa terasa panas saat melihat senyuman Bima, dia mengangguk pelan lalu berjalan menuju dapur.

Bima juga berjalan ke meja makan, dia menunggu Aksa membawa mangkok berisi sup ayam juga dua piring untuk mereka berdua.

"Mas Bima mau nasi ?" Tanya Aksa.

"Tidak usah dek, mas biasa makan seperti ini saja" alasan Bima karena dia ingin menikmati masakan Aksa untuk pertama kalinya.

"Ah, baik mas.. si-silahkan" Aksa menyodorkan sendok untuk Bima dan dengan senang hati Bima ambil.

Bima mengambil satu sendok besar dulu untuk mencicipi masakan Aksa, raut wajah Aksa terlihat harap-harap cemas karena ini pertama kalinya dia memasak.

Perlahan Bima memasukan satu sendok kecil ke dalam mulut, dia mengunyah kentang dengan ukuran sedang itu.

Aksa menatap wajah Bima, dia sangat penasaran dengan komentar Bima untuk masakannya.
"Kentangnya sedikit besar dek.. lain kali potong sedikit kecil lagi ya, kalau besar seperti ini nanti dalamnya jadi kurang matang" ujar Bima dengan nada suara lembut.

"Oh iya mas.. ka-kalau ayamnya ?" Aksa penasaran apakah ayamnya matang atau masih mentah.

Bima memakan potongan ayam lalu mengangguk.
"Hm, ayamnya sudah pas tapi kuahnya agak asin, nanti adek panaskan lalu tambah air sedikit ya.. besok saya sarapan sup ini"

Aksa tersenyum kecil, dia bersyukur Bima tidak marah bahkan membimbing Aksa untuk memperbaiki kesalahannya.

"Mas Bima.. kalau boleh jujur sebenarnya saya tidak bisa masak dan ini masakan pertama saya, maaf mas kalau saya banyak kekurangan" ujar Aksa.

Entah apa yang merasuki Bima, dia tiba-tiba menyentuh tangan Aksa di atas meja yang membuat kedua pipi Aksa memerah.
"Tidak apa-apa, saya juga banyak kekurangan jadi mari belajar sama-sama ya.. kalau kamu mau belajar masak nanti mas bantu, hm"

Aksa tersenyum manis.
"Terima kasih mas"

Bima ikut tersenyum tapi setelahnya dia segera menarik tangannya dari Aksa, dia berusaha tenang walaupun jantungnya hampir melompat keluar karena ternyata tangan Aksa sangat lembut.

"Um, mas Bima.. " panggil Aksa.

"Iya ?"

Aksa menekan-nekan jarinya.
" ..minggu ini,um... kalau mas perbolehkan saya mau minta ijin"

"Ijin? Kamu mau pergi ?" Tanya Bima.

Aksa terlihat ragu memberitahu Bima tapi dia harus mengatakan hal ini lebih dulu takut Bima terkejut.

"Tanggal 28 bulan ini, kemungkinan saya akan mengalami heat.. "

Deg!
Bima langsung meremas sendok makannya.

" ...jadi, saya mau mengurung diri di kamar selama beberapa hari sampai heat saya berhenti.. um, ya.. itu saja mas takut saja mas Bima bingung" kata Aksa.

Bima berusaha tenang, dia perlahan mengukir senyum kecil dibibirnya.
"Ya, tentu...terima kasih ya sudah mau memberitahu mas ya dek"

.
.

Bersambung ...

[Tamat] Jodoh Pilihan Keluarga (ABO18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang