14

29.5K 2.2K 52
                                    

Aksa meremas kuat kedua tangannya didepan dada saat Bima melepas tas juga jaketnya membiarkan barangnya tergeletak begitu saja di lantai ruang tamu.

Bima berdiri di hadapan Aksa.
"Apa kamu sengaja ada disini untuk memuaskan hasrat ku ?" Tanya Bima.

Aksa mendongakkan kepalanya melihat wajah Bima, kaki Aksa bergetar tak kala feromon Bima keluar menekan tubuh Aksa.

"Ma-mas Bima" ujar Aksa.

"Heh.. " seringai menghiasi bibir Bima, dia menarik dagu Aksa lalu menekan-nekan bibir bawah Aksa.

" ..apa itu tadi ? 'Mas Bima' aku suka mendengarnya.. suara mu juga sangat seksi, katakan lagi"

Aksa meremas lengan Bima yang saat ini mencengkram wajah Aksa.
"Sa-sakit mas.. pipi ku sakit" kata Aksa.

Bima mendekat melihat wajah Aksa dari dekat.
"Kamu tidak mendengar ku omega manis.. ? Katakan 'mas Bima' itu sekali lagi"

"Ughh.. ma-mas Bima.."

Deg! Deg! Deg!
Entah kenapa Bima semakin bersemangat saat mendengar hal itu.

Bima yang sudah dalam pengaruh Rutnya menarik kasar Aksa masuk ke dalam kamar lalu mendorongnya ke atas kasur.

Tatapan tajam Bima membuat Aksa tak berkutik, dadanya berdebar kencang saat melihat sang alpha melepas bajunya.

Bima melempar bajunya ke sembarang arah lalu mengurung Aksa di antara kedua tangan kekar Bima.

"Siapa nama mu manis ?" Tanya Bima.

"Aku Aksa mas.. kita sudah menikah"

"Hm ?" Bima mengerjapkan matanya beberapa kali.
"Benarkah ?" Tanya Bima.

Aksa terkekeh pelan melihat reaksi Bima, dia menyentuh pipi Bima.
"Ya, aku omega mu mas"

Bima tersenyum senang saat mendengar hal itu.
"Baguslah ! Aku bisa lebih leluasa menyentuh mu !"

Bima menahan kedua tangan Aksa di di atas kepalanya, tanpa bicara lagi Bima langsung mencium Aksa secara brutal bahkan membuat bibir bawah Aksa berdarah karena digigit oleh Bima.

"Ah! Mas Bima.. Mm!! Mm!" Aksa mendorong dada Bima mencoba menghentikan alpha ini tapi tenaganya sangat lemah terlebih feromon Bima sudah menguasai diri Aksa.

Bima bahkan tak segan merobek baju Aksa karena menurutnya sangat menganggu, pria alpha ini juga menarik celana Aksa hingga omega manis ini tidak memakai sehelai pakaian pun.

"Hah.. hah.. mas Bima, pelan-pelan" Aksa sudah tidak punya tenaga untuk melawan, Aksa lebih ke pasrah saat Bima mulai bermain dengan tubuhnya.

Bima memberikan banyak kissmark di leher juga dada Aksa, kecupannya turun ke bawah hingga dia mendorong kedua kaki Aksa ke depan untuk melihat hole Aksa.

Senyuman yang sulit Aksa artikan terlihat jelas dibibir Bima, tak lama kemudian Bima menjulurkan lidahnya yang membuat Aksa panik.

"Tidak !! Mas Bima, Ah! Jangan.. itu kotor.. Ungg !!" Aksa meremas rambut Bima ketika pria alpha ini bermain dengan hole Aksa bahkan mengigit bongkahan kenyal milik Aksa.

Aksa tak kuasa menahan dirinya, hanya dengan permainan lidah Bima Aksa langsung klimaks.

"Hah...hah..hah.. " Aksa terlihat sudah merasa lelah tapi Bima tak membiarkan Aksa istirahat, Bima membuka celananya lalu mendorong miliknya masuk ke dalam hole Aksa.

"Aakkhhh!" Aksa meremas seprei kasur, ternyata p*nis Bima sudah tegang sejak tadi dan dia tak tahan ingin secepatnya masuk.

Bima tak memberi ampun pada Aksa, dia terus bergerak menghantam hole Aksa bertubi-tubi bahkan saat Aksa memohon ampun agar Bima berhenti.

Derasnya hujan diluar menyamarkan suara jeritan dan desahan Aksa, waktu berlalu bahkan Aksa sudah tak tau berapa lama dia dan Bima di atas kasur.

"Ah, jam berapa ini ?" kata Aksa saat dia membuka matanya, Aksa berniat bangun tapi ternyata Bima masih berada di dalam holenya.

"Ma-mas Bima ?!"

Bima tersenyum atau seringai dibibirnya.
"Mari lanjutkan ~" Bima memeluk Aksa dari posisi belakang lalu kembali bergerak.

"Ah! Sakit.. mas Bima!! Sebentar.. istirahat sebentar!! Akkh!" Aksa menangis menahan rasa sakit karena ini s*x paling lama antara dia dan Bima.

Bima terus menyetubi Aksa dari matahari terbenam hingga terbit lagi dan beberapa kali Aksa tertidur karena kelelahan.

Pada hari kedua, Aksa memohon agar dia bisa minum karena Aksa merasa sangat haus.

Bima yang masih memiliki stamina langsung mengangkat tubuh Aksa tanpa melepas p*nisnya dari hole Aksa.

"Ughh! Mas Bima.. Mngg!" Aksa memeluk leher Bima, dia takut jatuh.

Bima mengambil botol air mineral lalu mendudukkan Aksa di atas meja makan, Bima membuka tutupnya lalu mendorong botol tadi ke mulut Aksa.

"Mmng! Mmng!" Aksa menelan air mineral itu bahkan sebagian tumpah membasahi tubuh Aksa.

Selesai minum, Bima membaringkan Aksa di atas meja makan lalu kembali bergerak lagi.
"Aahh! Mn.. pelan-pelan mas! Akhh!"

Tak hanya di meja makan, Bima bahkan tak melepaskan Aksa saat Aksa memberitahu Bima kalau dia ingin buang air ke toilet.

Bahkan setelah Aksa selesai buang air kecil, Bima menguyur tubuh mereka berdua di bawah shower lalu kembali melanjutkan s*x panas itu.

Aksa sudah tak tau berapa kali dia keluar bahkan sudah masuk dry orgams.

Akibat terlalu lelah, Aksa akhirnya pingsan dalam pelukan Bima. Aksa pikir dia akan mati tapi nyatanya dia masih hidup saat Aksa membuka matanya pada hari kedua Rut Bima.

"Apa sudah selesai ?" Gumam Aksa.

Dua tangan memeluk pinggang Aksa yang saat ini berbaring menyamping.
"Apa yang kamu katakan ?"

DEG!
Aksa sangat terkejut saat mendengar suara Bima.

"Mas Bima! Uah !!" Bima tiba-tiba menarik satu kaki Aksa lalu menyelipkannya di pergelangan tangan Bima.

"Aku masih belum puas" bisik Bima, dia kembali mendorong p*nisnya masuk.

"Ughh!" Aksa meremas kuat seprei kasur, dia sudah tak tahan lagi kalau terus seperti ini Aksa bisa mati terlebih dia belum makan hari ini.

Aksa menyibak rambutnya yang sudah sangat basah.
"Ah.. mas Bima, disini.. gigit saya disini !"

Deg. Deg. Deg.
Dada Bima berdebar kencang saat melihat leher belakang Aksa, dia mendekat lalu mengecup singkat leher Aksa.

Insting alpha untuk menandai kepunyaannya pun langsung keluar, Bima mengeluarkan banyak feromon hingga tubuh Aksa melemah.

Tanpa bicara, Bima membuka lebar mulutnya lalu mengigit leher Aksa.
Entah apa yang terjadi, seluruh tubuh Aksa terasa terbakar.

"Aakkkhhhh!!" Aksa menjerit tapi Bima langsung memeluk Aksa agar dia tidak kabur tak hanya itu Bima juga melakukan knotting yang membuat Aksa kembali pingsan karena tak kuasa menahan rasa sakit di tubuhnya.

"Fuahh.. hah.. " Bima melepas gigitannya dari leher Aksa, dia menjilat pelan darah yang keluar dari bekas gigitannya.

Bima menatap leher Aksa, perlahan kesadaran Bima mulai kembali.
"Ak.. sa.. " ujar Bima.

" .. oh tidak.. " saat Bima berniat menarik miliknya keluar, Bima baru sadar kalau dia sudah melakukan knotting bahkan spermanya keluar sangat banyak di dalam hole Aksa.

Bima mengecup singkat pucuk kepala Aksa.
" ..maafkan mas Aksa, maaf sudah membuat kamu jadi seperti ini"

Selama 5 jam Bima terus memeluk Aksa saat keduanya tak bisa lepas, Bima berusaha keras menenangkan diri hingga akhirnya dia bisa menarik miliknya keluar dari hole Aksa.

.
.

Bersambung ...

[Tamat] Jodoh Pilihan Keluarga (ABO18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang