25 End

16.9K 1K 66
                                    

Keributan terjadi di rumah Bima, tak hanya Erik dan Jo yang datang tapi orang tua dari Bima pun datang.

"Masalah ini sudah sangat serius !! Aku tidak bisa membiarkan anak ini dekat dengan Damian !" Bima sudah penuh dengan amarah.

"Mas tenangkan diri mu dulu, mari berdiskusi bersama" Aksa mencoba menenangkan Bima.

"Maafkan aku Erik dan Jo, anak ku benar-benar memberi pengaruh buruk pada putra kalian.. ini salah kami yang tak bisa penuh mengawasinya" ujar Bima.

"Ini tidak murni kesalahan mu Bima, ini pun menjadi pelajaran bagi kami agar lebih memperhatikan Damian" ujar Erik.

"Ya, dan lagi mereka masih anak-anak.. saat dewasa mereka memiliki pilihan lain" kata Bima.

"Ayah !!" Suara Keenan terdengar di antara mereka.

"Aku tidak akan memilih orang lain, aku hanya ingin Damian.. aku melakukan itu agar Damian selalu mengingat siapa orang yang menyentuhnya, aku menginginkan Damian di hidup ku ayah"

"Tutup mulut mu itu Keenan !! Kamu masih 12 tahun dan sudah melakukan hal dewasa !! Kami tidak pernah mengajari mu hal seperti itu !!" Bima marah saat mendengar kalimat yang keluar dari mulut Keenan.

"Bima,. " Ayah Bima berdiri mencoba menengahi keluarga ini.
" ..ayah akan memberi solusi agar Keenan bisa fokus pada pendidikannya"

"Apa itu ayah ?" Tanya Bima.

Ayah Bima menatap Keenan.
"Kakek akan mengirim mu ke luar negeri ikut bersama bibi Marie" Mirie adik Bima yang saat ini sudah berkeluarga di Belanda.

"Kakek, aku tidak mau pergi ke sana !!" Keenan terlihat tidak terima.

Tak !!

Deg!

Ayah Bima menghentakkan tongkat kayunya ke lantai, dia menatap Keenan tajam.
"Apakah kamu mau kakek daftarkan ke asrama ? Pilih lah"

Akhirnya Keenan menerima keputusan yang sudah kakeknya buat, Damian terlihat bingung kenapa Keenan sedih.

Erik dan Jo membawa Damian pulang, saat dijalan Erik memarahi Damian tapi karena dia tau anaknya ini hanya ikut-ikutan jadinya dia merasa tidak tega terlebih Damian melihat Erik dengan tatapan polosnya.

"Kamu tidak apa-apa kan ?" Tanya Jo saat melihat Damian diam.

"Hm, hanya saja papa.. aku dengar Keenan akan pergi ke rumah bibi Marie, itu terlalu jauh tapi.. " Damian tersenyum kearah Jo.

" .. sepertinya tidak lama ya, iya kan ?"

Jo mengusap lembut pipi Damian lalu memeluk Damian, dia tau Damian memiliki perasaan yang sama seperti Keenan.

"Keenan, seperti apa kamu melihat dia nak ? Apa dia spesial untuk mu ?" Tanya Jo.

Damian diam sesaat hingga akhirnya dia bersuara.
"Keenan teman ku tapi suatu hari nanti aku ingin seperti ayah dan papa bersama Keenan"

Jo tersenyum.
"Sampai hari itu tiba, kamu harus sabar menanti ya"

"Iya ~" Damian tersenyum lebar tapi perlahan senyumannya mulai luntur saat dia tau Keenan pergi meninggalkannya.

Damian pikir Keenan hanya pergi sebentar tapi waktu terus berlalu hingga akhirnya penantian itu tak kunjung selesai.

Tahun berganti tahun, Keenan tak pernah memperlihatkan batang hidungnya bahkan dia tak pernah menghubungi Damian.

Saat Damian bertanya pada Bima atau Aksa, mereka hanya menjawab Keenan saat ini fokus belajar jadi tidak punya waktu untuk menghubungi Damian.

Usia Damian semakin bertambah, dia juga pernah tertarik pada seorang omega saat usianya memasuki 17 tahun dan pertama kali dalam hidupnya dia mengalami Rut sebagai seorang alpha akan tetapi dia tidak bisa menyentuh omega lain, tubuhnya menolak.

[Tamat] Jodoh Pilihan Keluarga (ABO18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang