05

40.7K 2.7K 77
                                    

Hai... Hai..  ternyata kerjaan Flo selesai lebih awal ~
Jadi bisa lanjut up cerita yang tertunda, hehe
Selamat membaca~

-------------
------------------------

Aksa meremas baju dibagian dadanya.
"Hah.. hah.. mas Bima, pil ku ?" Ujar Aksa tapi Bima hanya diam menatap Aksa.

Deg. Deg. Deg.
Jantung Bima mulai berdebar kencang, aroma feromon Aksa tercium semakin pekat di dalam kamar mereka.

Aksa menatap Bima, dia tau ada yang salah dari suaminya ini karena Bima tak menjawab pertanyaan Aksa, sampai akhirnya Aksa sadar kalau feromonya sudah menyebar di dalam kamar dan tentu Bima bisa menciumnya.

Aksa bergegas berdiri, dia berlari kecil kearah pintu dimana Bima berdiri diam disana.

'Ini gawat ! Heat ku datang sebelum tanggalnya !' batin Aksa.

"Mas Bima, maaf!" Aksa mendorong pintu kamar, dia berniat mengurung diri dan tidak mau merepotkan Bima.

Tapi saat pintu kamar hampir tertutup, Bima tiba-tiba menahannya lalu mendorongnya ke dalam agar kembali terbuka.

"Ah.. " Aksa meremas kedua tangannya di depan dada saat melihat tatapan tajam dari Bima.

" ..oh, tidak" Aksa terlihat ketakutan, dia belum pernah melihat Bima seperti ini sebelumnya.

Bima menarik kerah bajunya yang membuat lingkar leher kaos yang Bima pakai sekarang longgar.

"Ma-Mas Bima.. " suara Aksa bergetar, dia belum sepenuhnya masuk fase heat tapi sepertinya Bima sudah terpengaruh oleh feromon Aksa.

Tanpa bicara, Bima tiba-tiba menyentuh tangan Aksa lalu mengecup singkat dahi Aksa.

"Hah.. hah.. " nafas Bima terdengar berat.
" ..dek, maafkan mas ya" ujar Bima, Aksa bisa mencium aroma kopi yang ternyata feromon dari Bima.

"Mas Bima.. hah.. " perlahan kendali akan diri Aksa mulai menghilang.

Aksa tiba-tiba memeluk Bima, tak hanya itu Aksa juga mendorong Bima hingga terbaring di atas kasur.

Deg! Deg! Deg!
Bima meremas kasur saat melihat Aksa duduk di atas tubuhnya lalu melepas bajunya.

Wajah Aksa sudah memerah, dia menyentuh wajah Bima kemudian menekan bibir Bima.
"Alpha .. seorang alpha" gumam Aksa.

Bima tersenyum kecil, dia menarik leher Aksa lalu mengecup singkat bibir omega manisnya ini.
"Tidak, bukan hanya seorang alpha.. aku suami mu, kita sudah menikah" ujar Bima.

Aksa tersenyum.
"Suami ku, jadi kita sudah punya banyak anak ?" Tanya Aksa dengan tatapan sayu, dia sudah tidak sadar dengan apa yang keluar dari mulutnya.

Bima mengusap lembut pipi Aksa.
"Belum satu pun tapi apa kamu mau membuatnya bersama ku ?" Tanya Bima balik.

Aksa tersenyum lebar.
"Iya !! Mari buat yang banyak !!"

Aksa memeluk Bima lalu mencium bibir Bima, lumatan demi lumatan Bima berikan hingga akhirnya mereka berdua bertukar posisi menjadi Aksa yang dibawah.

Bima mengenggam kedua tangan Aksa di samping kepalanya.
'Hah.. luar biasa, bibirnya sangat lembut, lidahnya panas.. oh tidak, aku kehilangan akal ku' batin Bima karena dia sudah sangat lama menantikan hari ini tiba.

"Mm.. Amngg.. Ah, alpha.. hah.. seorang alpha.. berikan aku.. hah.. Um!" Aksa meremas tangan Bima yang sejak tadi terus menahan kedua tangan Aksa agar dia tak seenaknya bergerak karena Bima tau ini pengalaman pertama Aksa dan Bima tidak mau menyakiti Aksa.

Aksa terus mengoceh meminta Bima segera bercinta dengannya tapi Bima menahan diri, dia tidak mau terpengaruh akan kata-kata Aksa.

"Hah.. " Bima menghela nafasnya berat saat melihat hole Aksa, satu jari Bima perlahan masuk ke dalam hole Aksa yang membuat omega ini mendesah terlebih hole Aksa sudah sangat basah.

' ...dia sangat sempit, satu jari ku pun sulit untuk masuk' batin Bima.

"Ah! Tidak mau.. Um! Jangan jari.. Ah! p*nis.. berikan aku p*nis Alpha !" Aksa terus meminta agar Bima mendorong p*nisnya masuk tapi kalau Bima lakukan itu Aksa bisa terluka.

Bima memilih mengabaikan ocehan Aksa, dia menjilat kedua nipple Aksa berganti lalu menambah satu jarinya lagi masuk yang membuat Aksa mendesah lagi.

Bima terus bermain hingga akhirnya dia merasa Aksa sudah bisa menerima dirinya, Bima mendorong kedua kaki Aksa ke depan.

Dia mengarahkan miliknya di depan hole Aksa, perlahan Bima mendorong p*nisnya masuk yang langsung membuat Aksa klimaks.

"Ah! Akkhh!!" Cairan kental itu keluar membasahi perut Aksa padahal Bima baru masuk setengah.

Aksa menahan perut Bima, tapi Bima tidak perduli dia terus mendorong hingga akhirnya bisa masuk sepenuhnya.

"Tidak !! Akkh! Terlalu besar .. Akh!!" Dan lagi-lagi Aksa klimaks untuk kedua kalinya.

Tubuh Aksa bergetar, tubuhnya melemah dibawah Bima tapi syukurlah Aksa tidak terluka sesuai harapan Bima.

"Dek.. " Bima mengecup dahi Aksa.
" ..mas bisa lanjut ?" Tanya Bima dengan tatapan lembut.

Nafas Aksa terdengar berat, perlahan tangan Aksa terangkat menyentuh pipi Bima.
"Hah.. hah.. Siapa dek ? Hah.. Siapa itu mas ?" Tanya Aksa.

Bima terkekeh pelan, dia gemas sendiri mendengar pertanyaan Aksa karena dia melupakan panggilan spesial mereka berdua.

Bima mengenggam tangan Aksa lalu mengecup punggung tangannya.
"Itu panggilan sayang dari ku untuk mu.. tidak apa-apa kan kalau mas sayang dek Aksa ? Kamu tidak marah kan ?"

Lama Aksa diam menatap Bima lalu kemudian senyuman terlihat dibibir Aksa.
"Hm! Aku suka dipanggil dek karena aku omega kesayangan alpha seperti mu !" Kata Aksa.

Bima tersenyum.
"Terima kasih ya"

Bima merendahkan tubuhnya lalu melumat bibir Aksa, dia juga perlahan mulai bergerak yang membuat desahan tertahan keluar dari mulut Aksa.

"Mm! Mngg! Ah.. Um! Ah-Fuahh!" Aksa mendorong dada Bima agar ciuman mereka berdua lepas.

'Ah.. luar biasa, ini nikmat sekali ~' batin Bima saat dia mulai bergerak dengan tempo cepat.

"Ahh! Ah! Enak.. ah! Terus begitu !! Um!! Ahh! Aku suka p*nis Alpha !" Aksa terus mengoceh hal erotis saat dia heat, Bima yakin Aksa akan sangat malu kalau dia tau apa saja yang keluar dari mulutnya saat dia tidak sadar seperti ini.

Bima bahkan menutup mulut Aksa agar dia tidak bicara hal mesum lagi karena Bima sudah tidak kuat mendengarnya.

Hingga akhirnya Bima berhasil klimaks di dalam hole Aksa, perlahan Bima menarik miliknya keluar.

"Hah.. ha.. syukurlah tidak ada darah tapi holenya sedikit lecet, ku harap dia balik-balik saja" kata Bima saat dia melihat hole Aksa tapi yang empunya badan sudah tertidur lelap karena kelelahan.

"Oh.. " Bima mencium aroma di sekitarnya.
" .. feromonya sudah stabil, ku pikir heatnya akan berlangsung beberapa hari tapi ternyata hanya beberapa jam saja mungkin karena ini pengalaman pertamanya bercinta saat mengalami heat" ujar Bima.

Bima memilih pergi mengambil air juga kain untuk membersihkan tubuh Aksa, dia juga mengoleskan salep luka di hole Aksa.

"Ku harap dia tidak marah saat bangun besok.. " perlahan Bima menarik selimut, menyelimuti tubuh mereka berdua.

Bima juga menarik Aksa ke dalam pelukannya.
" ..selamat malam dek, mimpi indah" gumam Bima sampai akhirnya dia menutup matanya pergi ke alam mimpi bersama Aksa.

.
.

Bersambung ...

[Tamat] Jodoh Pilihan Keluarga (ABO18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang