18

26.5K 2K 52
                                    

"Dek, mas mau pindah hotel" ujar Bima pada Aksa yang baru keluar dari kamar mandi.

"Kenapa tiba-tiba mas ? Saya suka menginap disini" kata Aksa.

"Kamu tidak paham juga dek ? Itu si tetangga kita.. dia penguntit, mas juga berencana mau pindah rumah"

Aksa terkekeh pelan, dia duduk di dekat Bima.
"Apa yang mas takut kan ? Saya ini milik mas seutuhnya dari ujung rambut hingga kaki, alpha mana pun tidak akan berani menyentuh seorang omega yang sudah memiliki tanda"

Bima menatap Aksa.
"Dek.. "

"Iya mas ?"

"Maaf tapi.. " kedua pipi Bima memerah.
" ..mas horny"

"Ah.. apa ?" wajah Aksa ikut memerah, dia tidak tau apa yang membuat Bima tiba-tiba horny.

Bima menyentuh dada Aksa yang ternyata sejak tadi terbuka menampilkan kedua nipplenya.

"Kamu sengaja ya menggoda mas ?"

"Bu-bukan mas.. i-ini tidak sengaja, saya lupa mengancingnya !" Aksa panik sendiri.

Bima mendekat lalu mengecup singkat bibir Aksa.
"Dek.. karena ini bulan madu pertama kita, mas ada permintaan ?"

"Iya mas, apa itu ?" Tanya Aksa penasaran.

Sejujurnya Bima malu mengatakannya tapi dia sangat ingin Aksa melakukan ini sejak lama, Bima menarik tangan Aksa lalu menaruhnya di p*nis Bima yang masih tertutup celana.

Wajah Aksa memerah seperti tomat masak, dia tidak tau permintaan apa yang Bima maksud.

Perlahan Bima mendekat lalu berbisik pelan di telinga Aksa.
"Mas mau p*nis mas masukkan ke dalam mulut mu"

Aksa langsung menatap Bima.
"Ba-bagaimana caranya mas ? Saya tidak pernah melakukannya"

"Mas akan memberi mu contoh"

"Eh ! Co-contoh !" Aksa panik saat Bima berjongkok dihadapannya lalu menarik celana Aksa.

"Perhatikan dan rasakan ya dek" perlahan Bima mengoc*k milik Aksa, saat Bima berniat memasukkan milik Aksa ke dalam mulutnya tiba-tiba saja Aksa langsung keluar yang sebagian cairan kental itu masuk ke dalam mulut Bima.

"Uah, mas Bima !! Maaf! Maaf!" Aksa mengusap-usap wajah Bima memakai celananya.

Bima terkekeh pelan karena merasa gemas sendiri dengan tingkah Aksa padahal milik Aksa belum masuk ke dalam mulut Bima.

"Dek.. " Bima menahan tangan Aksa.
" .. perhatikan caranya ya"

Aksa mengangguk paham.
"I-iya mas"

Aksa meremas seprei kasur saat Bima mulai mendorong milik Aksa masuk ke dalam mulutnya.

"Ah!" Aksa semakin kuat meremas seprei kasur saat merasakan rongga hangat mulut Bima.

"Mm.. ! Mas.. ah, ah.. mas Bima!" Tangan Aksa beralih meremas pelan rambut Bima, tubuhnya bergetar saat lidah Bima bermain dengan p*nis Aksa.

Yang awalnya Bima ingin mengajari Aksa menjadi beralih dia yang membuat Aksa mendesah tak karuan hingga tubuh Aksa terbaring di atas kasur.

"Ahh! Hah.. Mng! Disana.. mas, Ahh!"

"Enak dek ?" Tanya Bima yang sudah melepas milik Aksa dari mulutnya, tangan Bima beralih mengoc*k milik Aksa.

"Ah! Iyahh.. Um! Mas Bima, ah!" Aksa meremas tangan Bima yang aktif bergerak memuaskan dirinya.

Tak hanya itu, Bima juga mendorong dua jarinya masuk ke dalam hole Aksa.
"Akh! Ah.. hah-Ah!" Tubuh Aksa melengkung dan untuk kedua kalinya dia klimaks oleh Bima.

"Hah.. hah.. hah.. " Aksa terbaring lemah, Bima tersenyum atau lebih tepatnya seringai dibibirnya saat melihat omega kesayangannya ini terbaring pasrah.

"Dek, masih kuat kan ?" Tanya Bima seraya melepas bajunya juga menarik celananya turun.

Mata Aksa bisa menangkap p*nis besar Bima mengacung tepat di hadapannya.

Aksa membuka kedua kakinya juga menyentuh perutnya.
"Mas disini.. berikan saya semua yang mas punya"

Bima mengigit bibirnya saat merasakan feromon Aksa memenuhi kamar hotel, Bima mendorong kedua kaki Aksa lalu menatap omeganya ini tajam.

"Mas tidak akan berhenti walaupun kamu meminta ampun dek"

Bukannya takut, Aksa malah menarik leher Bima lalu mencium bibir suaminya ini.
"Berikan saya milik mu mas, saya menginginkan mu" ujar Aksa disela ciuman mereka.

Bima semakin bersemangat, tanpa aba-aba Bima langsung mendorong miliknya masuk ke dalam hole Aksa.

"Ah! Mas Bima.. Ah!" Aksa memeluk Bima erat.

Suara derit kasur menandakan betapa panasnya kegiatan mereka berdua malam itu, Bima tidak tau sudah berapa kali dia keluar di dalam hole Aksa tapi dia sangat menikmati bulan madu pertama ini walaupun permintaan Bima tak sempat Aksa penuhi.

Saat pagi tiba, Bima membuka matanya ketika cahaya matahari mengusik pandangannya tapi saat dia memfokuskan matanya kearah balkon.

Bima tersenyum saat dia melihat Aksa berdiri disana sembari menyeruput teh hangatnya di pagi hari yang cerah ini.

Aksa juga terlihat sangat seksi dimana dia hanya memakai kemeja berwarna biru muda milik Bima dan juga memakai celana dalam saja terlebih ada beberapa tanda merah di paha dalam Aksa.

Tanpa memakai pakaiannya, Bima berjalan kearah Aksa lalu memeluk Aksa dari belakang.
"Ah, mas Bima !" Aksa sangat terkejut.

"Pagi dek" Bima mengecup singkat bahu Aksa.

"Mm.. pagi mas" Aksa bisa merasakan milik Bima menyentuh bongkahan kenyal Aksa di belakang sana.

"Hah.. kenapa omega ku bisa seseksi ini ? Mm.. mas tidak mengerti~" Bima meremas pelan dada kiri Aksa.

"Mm.. Mas, kita sudah melakukannya tadi malam" kata Aksa.

"Benarkah ? Mm, mas lupa" kata Bima, tangan nakal Bima bergerak menurunkan celana dalam Aksa.

"Ah, mas Bima.. nanti ada yang melihat kita" Aksa melirik kiri dan kanan takut ada tetangga hotel yang melihat kegiatan mesum mereka berdua.

Belum sempat Aksa menolak, Bima sudah berhasil menerobos masuk ke dalam hole Aksa.
"Mph!!" Aksa menutup mulutnya.

"Hah.. ~" Bima menarik juga mendorong p*nisnya secara perlahan, dia suka melihat miliknya di hole Aksa.

'Oh tidak !! Bagaimana ini ?! Kenapa mas Bima sangat agresif setelah kami tiba di pulau ini ?!' batin Aksa.

Bima yang awalnya bergerak perlahan beberapa detik kemudian mulai bergerak dengan tempo cepat yang membuat Aksa kesulitan menahan dirinya.

"Mmngg!! Hah-Ahh.. Mph!" Tapi Bima dengan cepat membungkam mulut Aksa dengan ciumannya.

Di tengah panasnya s*x pagi mereka di balkon, tiba-tiba seseorang keluar berjarak 4 balkon dari kamar Aksa dan Bima yang ternyata orang itu Jo.

Jo terdiam menatap Bima yang sibuk memberi dan menerima kenikmatan dari omeganya ini, awalnya Bima tidak menyadari keberadaan Jo hingga akhirnya dia menoleh saat merasakan seseorang memperhatikan mereka.

Jo diam mematung sementara Bima tersenyum atau lebih tepatnya seringai dibibirnya, hentakan keras membuat Aksa klimaks dan langsung Bima peluk karena dia hampir jatuh.

Tak sampai disitu, Bima juga memperlihatkan caranya mencium Aksa hingga omega manis ini kewalahan setelah itu Bima mengendong Aksa yang sudah tak berdaya masuk ke dalam kamar.

Jo menepuk pelan pipinya.
"Barusan mereka bercinta di balkon ?" Tanya Jo pada dirinya sendiri.

.
.

Bersambung ...

[Tamat] Jodoh Pilihan Keluarga (ABO18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang