21

8.9K 769 29
                                    

Pasangan ini diam hanya saling tatap selama 10 menit hingga akhirnya Erik buka mulut untuk memecah keheningan diantara mereka berdua.

"Sayang, maafkan aku" ujar Erik.

"Kamu tau...kamu sudah membuat keputusan besar tanpa melibatkan aku, kalau seperti ini kenapa kita menikah ? Bukan kah inti dari pernikahan itu menyatukan dua pemikiran yang berbeda ?"

Erik menundukkan kepalanya.
"Kalau aku meminta ijin, aku tau kamu tidak akan pernah setuju.. aku memikirkan mu Jo, kejadian beberapa hari lalu sangat menyakitkan untuk ku" ujar Erik.

Jo diam sesaat lalu berdiri dari kursinya.
"Ada apa ?" Tanya Erik.

Jo tiba-tiba beralih pada Erik lalu duduk di pangkuan Erik yang membuat pria alpha ini sangat kebingungan.
"Untuk kali ini aku memaafkan mu tapi kalau kamu membuat keputusan lagi, tolong libatkan aku didalamnya"

Erik tersenyum lebar, dia langsung memeluk Jo erat.
"Aku berjanji akan melibatkan mu dalam hal apapun.. Jo, aku benar-benar minta maaf"

Jo mengusap-usap rambut Erik.
"Aku juga minta maaf sudah memarahi mu didepan baby sitter, aku tidak seharusnya seperti itu dihadapan orang lain.. aku membuat harga diri mu sebagai kapala keluarga terlihat rendah, maafkan aku Erik"

"Tidak.. aku pantas menerimanya, jangan meminta maaf karena aku yang salah"

Jo memainkan rambut Erik.
"Erik.. "

"Hm, ada apa sayang ?"

" ..tidur sangat lama membuat aku merasa kedinginan" lanjut Jo.

Erik melepas pelukannya dari Jo.
"Oh, kalau begitu ku ambilkan selimut"

Jo menahan tubuh Erik.
"Bukan itu yang ku maksud, bukan kah kamu mengatakan aku koma selama 3 bulan.. artinya kamu tidak pernah menyentuh ku dalam masa tersebut"

Erik langsung paham apa yang Jo maksud, tanpa aba-aba Erik langsung mengangkat tubuh Jo kemudian membaringkan Jo di atas meja makan.

"Ah.. " Jo bisa melihat wajah Erik diatasnya, dia menyentuh pipi Erik dengan rona merah muda tipis di pipinya.

" ..ayah Damian, kenapa kamu sangat tampan ?" Kata Jo menggoda Erik.

Erik merendahkan tubuhnya lalu mengecup singkat bibir Jo.
"Kamu juga tampan Jo.. Damian terlihat sangat mirip dengan mu"

Jo terkekeh pelan.
"Benarkah ? Ah, dia mirip dengan kita berdua" Jo menarik leher Erik lalu melumat pelan bibir pasangannya ini.

Tangan nakal Erik bergerak masuk ke dalam celana Jo, Erik bisa merasakan luka bekas operasi di perut bawah Jo tapi dia mengabaikannya.

"Oh.. Ah-hah" Pangutan bibir mereka terlepas saat desahan keluar dari mulut Jo, tangan Erik mengelus milik Jo di dalam sana dan lagi dia mulai melepas celana Jo hingga tak tersisa satu kain pun di tubuh Jo.

"Hah.. melakukan hal nakal di atas meja membuat ku merasa bergairah" ujar Erik sembari menyibak rambutnya, matanya fokus pada tubuh Jo yang saat ini terbaring pasrah di bawahnya.

Erik mendorong kedua kaki Jo ke depan lalu merendahkan tubuhnya, dia menjulurkan lidahnya menyapu milik Jo dibawah sana.

"Ah! Hah.. Erik ! Ah" Jo meremas-remas rambut Erik tak kala pria ini turun semakin ke belakang.

"Tidak! Erik.. Ugh! Jangan disana.. ah, itu kotor ! Oh! Mng.. Mm!" Erik mengigit bibirnya saat merasakan sesuatu yang basah dan kenyal bergerak dibawah sana.

"Hah.. " Erik membalur salivanya di antara hole Jo juga p*nisnya sendiri karena Erik tidak membutuhkan kond*m lagi dan juga dia malas harus mengambil pelumas di kamar.

[Tamat] Jodoh Pilihan Keluarga (ABO18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang